Gambar 8. Kondisi Gerbang Masuk dan Tugu Jepang Yang Terdapat di Taman
Wisata Alam Gunung Meja.
2. Goa Reservoar Air dan Goa Alam
Sturktur geologi kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja termasuk dalam formasi Befoor formasi Manokwari yang dicirikan oleh adanya daerah
tebing karang yang memiliki goa-goa. Goa-goa karang ini merupakan reservoar air tanah yang kemudian menyalurkan air sumber mata air. Menurut Leppe dan
Tokede 2006 bahwa di dalam kawasan ini terdapat dua goa reservoar air salah satunya adalah yang berada di kampung Brawijaya. Selain memiliki goa resorvoar
air, kawasan ini juga memiliki goa alam sebanyak 19 goa dan 4 diantaranya merupakan goa berukuran besar dan dapat dikembangakn untuk potensi wisata
alam. Goa-goa tersebut umumnya menyebar di sepanjang tebing karang pada sisi selatan kawasan.
5.1.5 Keadaan Flora dan Fauna Taman Wisata Alam Gunung Meja 1. Flora
Komposisi jenis tumbuhan berkayu pada kawasan ini terdiri atas 101 jenis pohon, 89 jenis tiang, 147 jenis pancang, dan 162 jenis anakan. Pada tingkat
pohon terdapat 34 famili, tingkat tiang 34 famili, tingkat pancang 45 famili dan tingkat anakan 48 famili. Intensitas pengambilan jenis kayu pada fase tiang
10-20 cm oleh mayarakat cukup tinggi dan berlangsung sepanjang tahun. Kayu pada fase tiang digunakan masyarakat untuk keperluan pembuatan pagar kebun,
kayu bakar, dan pembuatan kerangka bangunan rumah atau pondok. Hasil wawancara dengan salah seorang petugas di Balai Konservasi Sumberdaya Alam
Wilayah 1 Manokwari menyatakan bahwa pengambilan fase tiang ini banyak dilakukan masyarakat saat menjelang acara-acara nasional maupun keagamaan
seperti hari kemerdekaan Republik Indonesia, hari Natal dan Tahun Baru, dan untuk memperingati masuknya Injil di Tanah Papua.
Taman Wisata Alam Gunung Meja juga kaya akan jenis-jenis tumbuhan bukan kayu non woody plant yaitu: palem, rotan, anggrek, herba, bambu, paku-
pakuan, semak, perdu, pandan dan liana. Menurut Leppe dan Tokede 2006 bahwa jumlah jenis palem dan rotan yang terdapat dalam kawasan ini sebanyak 11
jenis. Satu jenis palem yang diduga akan terancam punah adalah jenis Gronophyllum sp karena jenis ini sering diambil oleh masyarakat untuk
diperdagangkan. Untuk jenis angrek juga mengalami penurunan populasi karena tingginya tingkat pengambilan oleh masyarakat pada periode 1987-1990 dengan
tujuan sebagai tanaman hias. Jenis angrek yang terdapat di kawasan ini berjumlah 26 jenis. Salah satu jenis anggrek yang terdapat pada kawasan ini tergolong
langka menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2000 adalah jenis Phalaenopsis ambilis L. Blume.
Jumlah tumbuhan herba yang terdapat pada Taman Wisata Alam Gunung Meja sebanyak 52 jenis, terdiri atas 18 jenis golongan rumput-rumputan, 16 jenis
tergolong herba berpembuluh lunak dan 18 jenis herba berpembuluh keras. Jenis- jenis herba tersebut umumnya menyebar pada hutan sekunder, bekas-bekas kebun
dan pada lahan hutan yang terbuka. Herba-herba tersebut merupakan jenis pionir pada areal terbuka atau bekas lahan ladang penduduk. Sedangkan untuk jenis
bambu hanya terdapat 8 jenis tetapi jumlah ini lebih banyak dibandingkan jumlah jenis bambu yang terdapat di kawasan hutan koridor Cagar Alam Peegunungan
Tamrau Utara dan Suaka margasatwa Jamusba Medi yang hanya dijumpai 5 jenis bambu. Bambu digunakan oleh masyarakat sebagai pagar tanaman, dinding
rumah, dan pembuatan pondok di ladang maupun pondok-pondok hias untuk acara-acara keagamaan dan nasional.
Jenis paku-pakuan yang terdapat pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja berjumlah 35 jenis. Fakta ini menunjukkan bahwa kondisi fisik
tanah di kawasan ini sesuai sebagai habitat pertumbuhan berbagai jenis paku- pakuan. Selain itu, terdapat jenis semak dan perdu yang berjumlah 28 jenis. Jenis-
jenis ini umumnya merupakan jenis pionir yang tumbuh pada kawasan hutan sekunder dan pada daerah-daerah yang terbuka baik oleh pangaruh alam maupun
aktivitas manusia seperti perladangan. Jenis pandan pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja terbagi
menjadi dua golongan yaitu golongan pandan yang tumbuh tegak Genus Pandanus sebanyak 5 jenis dan golongan pandan yang tumbuh menjalar Genus
Freycinetia sebanyak 3 jenis. Sedangkan untuk jenis-jenis Liana yang terdapat pada kawasan ini berjumlah 41 jenis dimana sebagian dari jenis tersebut
dinyatakan sebagai jenis rawan kepunahan seperti Mucuna novoguinensis Sxheff dan Archingelesia flava L. Merr LIPI dalam Leppe dan Tokede, 2006.
2. Fauna
Jenis Fauna yang terdapat pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja terdiri dari kelompok burung aves, kelompok herpetofauna kelompok
kadallizards, kelompok amphibi, kelompok reptil, kelompok kura-kura, dan kelompok mamalia. Jenis burung pada kawasan ini terdapat 35 jenis yang teridiri
dari 12 jenis yang dilindungi dan 23 jenis yang tidak dilindungi. Pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja terdapat 7 jenis kadal
yang terdiri dari 5 jenis dari famili Scincidae, 1 jenis dari famili Agamidae, dan 1 jenis dari famili Varanidae. Sedangkan untuk kelompok amphibi terdapat 3 jenis
dari 3 famili yang berbeda yaitu Hylidae, Bufonidae dan Ranidae. Untuk jenis reptil ular terdapat 9 jenis baik yang tergolong berbahaya maupun yang tidak
berbahaya. Salah satu jenis ular yang berbahaya adalah jenis Furina tristis tetapi jenis ini belum digolongkan dalam jenis ular pembunuh dead adders. Untuk
kelompok kura-kura berdasarkan infomasi dari penduduk bahwa jenis kura-kura yang terdapat di dalam kawasan ini adalah jenis kura-kura yang suka memanjat
pohon melinjo Gnetum gnemon untuk memakan daun dan buahnya. Jenis kura- kura ini adalah jenis Elseya novaguinea kura-kuran Irian.
Umumnya jenis mamalia yang terdapat di kawasan ini merupakan kelompok mamalia Australasia yang nocturnal dominan malukakan aktivitasnya
pada malam hari. Terdapat 11 jenis mamalia dari 6 famili yang hidup dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja diantaranya Phalangeridae,
Petauridae, Peroryctidae, Muridae, Suidae, dan Pteropodideae. Sedangkan untuk
kelompok kupu-kupu terdapat 12 jenis dari 3 famili yaitu Papilionidae, Pleridae, dan Nymphalidae.
5.2 Keadaan Sosial Budaya Masyarakat di Sekitar Taman Wisata Alam Gunung Meja.