Metode Pengambilan Responden dan Pengumpulan Data Definisi Operasional

51

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner, yang dilakukan dengan mewawancarai langsung responden. Kuisioner yang digunakan berisi pertanyaan- pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai. Sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, jawaban dan cara pengungkapannya dapat bermacam-macam, sehingga responden mempunyai kebebasan dalam menjawab pertanyaan terbuka Nazir, 2005. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari berbagai instansi seperti Badan Pusat Statistik, perpustakaan LSI IPB. Perpustakaan Departemen Perindustrian, majalah, jurnal, internet serta literatur lainnya seperti buku perilaku konsumen, buku manajemen pemasaran, buku metode penelitian serta artikel yang berhubungan dengan topik penelitian dan laporan-laporan penelitian sebelumnya.

4.3 Metode Pengambilan Responden dan Pengumpulan Data

Responden yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Non Probability Sampling dengan pendekatan Convenience Sampling, dimana responden dipilih berdasarkan atas ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya berada di tempat dan waktu yang tepat serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan Cournoyer dan Kleim, 2000. Syarat konsumen yang dapat menjadi responden adalah konsumen yang mengkonsumsi minuman susu fermentasi probiotik, dan paling tidak pernah melakukan pembelian minuman 52 susu fermentasi probiotik Vitacharm dan Yakult. Hal ini dilakukan agar konsumen dapat memberikan data yang akurat, tentang tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk minuman susu fermentasi probiotik Vitacharm dan Yakult. Apabila konsumen berkunjung ke Giant Botani Square Bogor bersama keluarganya, maka kuisioner diberikan kepada salah satu anggota keluarganya saja. Hal tersebut digunakan dengan asumsi bahwa keputusan untuk membeli minuman susu fermentasi probiotik Vitacharm dan Yakult merupakan keputusan bersama, sehingga tidak ada perbedaan persepsi dengan anggota keluarga yang lain. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang sebagai narasumber. Ukuran responden tersebut didasarkan pada perhitungan rumus Slovin dalam Umar 2003, sebagai berikut : n = N 1 + N. e 2 Dimana n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = nilai kritis tingkat kesalahan 10 Ukuran populasi mengacu kepada jumlah konsumen rata-rata yang berkunjung ke Giant Botani Square Bogor. Berdasarkan data kunjungan Customer Giant Botani Square Bogor 2008, jumlah konsumen rata-rata yang berkunjung ke ritel ini pada tahun 2007 adalah sebanyak 54.757 orang. Berdasarkan data tersebut maka dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diambil berdasarkan rumus Slovin adalah : n = 54.757 = 99,88 = 100 orang 1 + 54.757 x 10 53

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskriptif, metode Multiatribut Fishbein, Importance-Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Pengolahan data menggunakan analysis software Microsoft Office Excel 2003 dan Minitab versi 15. Model Multiatribut Fishbein digunakan untuk memahami sikap konsumen terhadap minuman susu fermentasi probiotik Vitacharm dan Yakult. Metode IPA digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat kinerja atribut produk Vitacharm dan Yakult. Sedangkan metode CSI akan digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan responden terhadap minuman Vitacharm dan Yakult.

4.4.1 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Nazir, 2005. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif digunakan untuk mengolah informasi dan data yang berasal dari kuisioner. Data dan informasi ini akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel sederhana dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama. Hasil yang diperoleh kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing- 54 masing variabel yang dianalisis. Hasil analisis ini digunakan untuk menganalisis karakteristik umum konsumen dan proses keputusan pembelian.

4.4.2 Model Sikap Multiatribut Fishbein

Pengukuran sikap yang paling populer digunakan oleh para peneliti konsumen adalah Model Multiatribut Sikap dari Fishbein, yang terdiri atas tiga model, yaitu the attitude-toward-object model, the attitude-toward-behavior- model, dan the theory-of-reasoned-action model. Model Multiatribut Sikap dari Fishbein ini digunakan untuk menganalisis sikap responden terhadap atribut produk. Model sikap multiatribut Fishbein menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sikap terhadap produk atau merek sangat ditentukan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Beberapa penelitian telah menggunakan Model Fishbein untuk menganalisis sikap konsumen terhadap berbagai produk makanan dan minuman. Secara simbolis dirumuskan Sumarwan, 2003 : n Ao = ∑ b i . e i i=1 dimana : Ao = sikap konsumen terhadap objek e i = evaluasi terhadap atribut I b i = kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut I n = jumlah atribut yang menonjol untuk objek i = atribut ke-I 1,2,3,…,n Terdapat dua sasaran pengukuran yang penting dalam mengevaluasi atribut produk, yaitu : 1 mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan, 2 memperkirakan tingkat kepentingan relatif yang diberikan konsumen dari masing- masing atribut produk Engel et al., 1994. Kriteria evaluasi yang mencolok dapat 55 diketahui dengan menentukan atribut yang menduduki peringkat tertinggi. Saliensi biasanya diartikan sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Sementara itu kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk dicerminkan oleh pengetahuan konsumen terhadap suatu produk atau dilihat dari manfaat kinerja yang diberikan oleh suatu produk Sumarwan, 2003. Pengukuran tingkat evaluasi dan tingkat kepercayaan dilakukan menggunakan Semantic Differentials Scale. Skala ini digunakan untuk mengukur arti obyek atau konsep bagi seorang responden Umar, 2003. Komponen e i yang menggambarkan evaluasi atribut diukur pada sebuah skala semantic differentials 5 angka yang berjajar dari “sangat penting” hingga “sangat tidak penting”, sebagai contoh : Harga minuman susu fermentasi probiotik Sangat tidak penting 1 2 3 4 5 Sangat penting Komponen b i yang menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa minuman susu fermentasi probiotik memiliki atribut yang diberikan. Kepercayaan diukur pada sebuah skala semantic differentials 5 angka hasil pelaksanaan atribut yang berjajar dari “sangat murah” hingga “sangat mahal”, sebagai contoh : Harga minuman susu fermentasi probiotik Sangat mahal 1 2 3 4 5 Sangat murah Untuk setiap merek produk minuman probiotik perlu mendapat nilai kepercayaan konsumen untuk masing-masing atribut untuk mengestimasi sikap 56 terhadap masing-masing merek dengan menggunakan indeks ∑ b i . e i setiap skor kepercayaan harus terlebih dahulu dikalikan dengan skor evaluasi yang sesuai. Hasil akhir dari perhitungan menunjukkan penilaian sikap konsumen terhadap produk. Penilaian ini bisa berupa baik atau buruk, suka atau tidak suka, enak atau tidak enak dan lain sebagainya. Penilaian akan lebih baik jika terdapat produk sejenis yang dapat dibandingkan, sehingga konsumen dapat memberikan penilaian yang lebih objektif. Analisis multiatribut merupakan sumber yang kaya akan informasi yang berguna bagi perencanaan dan tindakan pasar Engel et al., 1994. Dengan informasi yang diperoleh melalui analisis multiatribut, maka pemasar dapat melakukan perencanaan dan tindakan pasar. Manfaat lainnya adalah implikasi bagi pengembangan produk. Suatu model multiatribut telah dipergunakan secara berhasil untuk meramalkan bagian pasar dari produk baru. Analisis multiatribut juga memberi pemasar suatu pedoman untuk mengembangkan strategi perubahan sikap yang sesuai Engel et al., 1994.

4.4.3 Penentuan Atribut Dugaan

Atribut yang diolah merupakan faktor-faktor pertimbangan yang diduga mempengaruhi sikap dan kepuasan konsumen minuman susu fermentasi probiotik. Faktor-faktor ini terdiri dari faktor atribut fisik produk rasa, warna, kekentalan minuman, ukuran sajivolume, komposisi, desain kemasan, efek samping, pilihan rasa, kondisi tubuh pasca konsumsi, kejelasan tanggal kadaluwarsa, kejelasan izin Depkes, kebersihan produk serta faktor bauran pemasaran harga, merek, ketersediaan, iklan, dan promosi. 57 Pemilihan untuk masing-masing variabelatribut dugaan didasarkan pada pemikiran bahwa : 1 Atribut rasa, berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan konsumen pada setiap produk berdasarkan indera peraba. 2 Atribut warna, berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan konsumen pada penampakan visual dari setiap produk. 3 Atribut kekentalan produk, berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap cair atau kentalnya produk yang diberikan oleh produsen pada minuman susu fermentasi probiotik. 4 Atribut ukuran sajivolume, berkaitan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap ukuran volume yang diberikan oleh produsen pada minuman susu fermentasi probiotik. 5 Atribut komposisi, berkaitan dengan pentingnya bahan-bahan yang terkandung didalam produk bagi kesehatan tubuh konsumen. 6 Atribut kejelasan tanggal kadaluwarsa, berkaitan dengan tingkat pengetahuan konsumen terhadap aspek kejelasan tanggal kadaluwarsa pada produk susu fermentasi probiotik. 7 Atribut izin Depkes, berkaitan dengan tingkat pengetahuan konsumen terhadap penting atau tidaknya izin dari Departemen Kesehatan. 8 Atribut desain kemasan, berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan konsumen pada desain dan layout kemasan. 9 Atribut efek samping, berkaitan dengan tingkat pengetahuan konsumen terhadap aspek keamanan mengkonsumsi minuman susu fermentasi probiotik. 58 10 Atribut kebersihan produk, berkaitan dengan tingkat pengetahuan konsumen terhadap kebersihan produk minuman susu fermentasi probiotik pada saat melakukan pembelian. 11 Atribut kondisi tubuh pasca konsumsi, berkaitan dengan perbedaan pengaruh dan manfaat bagi tubuh jika mengkonsumsi. 12 Atribut pilihan rasa, berkaitan dengan adanya perbedaan tingkat kesukaan konsumen terhadap pilihan rasa yang disediakan oleh produsen. 13 Atribut harga, berkaitan dengan kesan produk tersebut oleh konsumen pada tingkat kesukaan responden berdasarkan harga produk yang ditetapkan. 14 Atribut merek, berkaitan dengan tingkat kesukaan responden pada merek yang dikonsumsi. 15 Atribut iklan media televisi, berkaitan dengan promosi produk di televisi oleh produsen dan pengaruhnya. 16 Atribut ketersediaan, berkaitan dengan ketersediaan dan kemudahan memperoleh produk yang dibutuhkan. 17 Atribut promosi, berkaitan dengan promosi yang sering dilakukan oleh perusahaan produk minuman susu fermentasi probiotik. Ukuran atribut-atribut tersebut akan menggunakan skala Likert dari sangat tidak baik ke sangat baik seperti yang terlihat pada Tabel 5. 59 Tabel 5 . Daftar Ukuran Atribut-Atribut Dugaan Memakai Skala Likert Skala Likert No Atribut Dugaan 1 2 3 4 5 1 Rasa Sangat tidak Tidak enak Cukup enak Enak Sangat enak Keseluruhan Enak 2 Warna Sangat tidak menarik Tidak menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik 3 Kekentalan Minuman Sangat cair Cair Cukup kental Kental Sangat kental 4 Ukuran Saji Volume Sangat sedikit sedikit Cukup banyak Banyak Sangat banyak 5 Komposisi Sangat tidak baik Tidak baik Cukup baik Baik Sangat baik 6 Kejelasan Tanggal Sangat tidak Tidak Cukup Jelas sangat Kadaluwarsa Jelas jelas jelas jelas 7 Izin Depkes Sangat tidak jelas Tidak jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas 8 Desain Kemasan Sangat tidak menarik Tidak menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik 9 Efek Samping Sangat Berbahaya Cukup aman Aman Sangat aman berbahaya 10 Kebersihan Produk Sangat kotor Kotor Cukup bersih Bersih Sangat bersih 11 Kondisi tubuh Sangat tidak Tidak Biasa saja Fit Sangat pasca konsumsi fit fit fit 12 Pilihan Rasa Sangat Sedikit Cukup Banyak Sangat sedikit banyak 13 Harga Sangat Mahal Cukup Murah Sangat mahal murah murah 14 Merek Sangat tidak Tidak Cukup Terkenal Sangat terkenal terkenal terkenal terkenal 15 Iklan media Sangat tidak Tidak Cukup Menarik Sangat televisi menarik menarik menarik menarik 16 Ketersediaan Sangat sulit Sulit Cukup Mudah Sangat mudah didapat didapat mudah didapat didapat 17 Promosi Sangat tidak menarik Tidak menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik

4.4.4 Metode Importance-Performance Analysis

Analisis Importance-Performance merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis kepuasan pelanggan. Dalam Rangkuti 2006 dijelaskan bahwa inti dari analisis Importance Performance adalah tingkat kepentingan pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. 60 Berdasarkan berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan, dapat dirumuskan tingkat kepentingan yang paling dominan. Diharapkan dengan memakai konsep tingkat kepentingan ini, akan dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya atribut suatu produk di mata pelanggan. Selanjutnya, dapat dikaitkan pentingnya atribut tersebut dengan kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan Rangkuti, 2006. Analisis Importance Performance digunakan untuk memberikan peringkat pada beberapa atribut dan mengidentifikasi tindakan yang perlu dilakukan. Perbedaan Analisis Importance Performance IPA dengan Model Multiatribut Fishbein, dalam Analisis Importance Performance, peringkat yang telah diberikan oleh konsumen terhadap atribut sebuah produk, digunakan untuk menganalisis kepuasan pelanggan terhadap produk tersebut, seperti pemberian peringkat terhadap atribut produk minuman susu fermentasi probiotik. Hasil dari Analisis Importance Performance akan dijadikan pembelajaran dan digunakan oleh produsen atau pemasar dalam menentukan strategi-strategi yang tepat untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu dari produk tersebut. Penelitian ini menggunakan 17 dimensi atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik. Setiap konsumen memiliki penilaian yang berbeda terhadap suatu atribut minuman susu fermentasi probiotik, penilaian ini meliputi penilaian pelaksanaankinerja produsen X dan total tingkat kepentingan Y terhadap minuman susu fermentasi probiotik. Keduanya kemudian dirata-ratakan terhadap jumlah konsumen yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 100 orang responden. Total penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingan ini kemudian 61 dirata-ratakan kembali terhadap jumlah atribut yang digunakan. Kedua nilai rata- rata ini digunakan sebagai pembatas nilai pada Diagram Kartesius. Data yang digunakan adalah data skala likert sebagai indikator skala ukuran untuk kepentingan menurut persepsi pelanggan dan tingkat pelaksanaan atau kinerja secara nyata dari suatu produk yang dinyatakan dalam tanggapan konsumen terhadap kepuasan. Data skala likert diberi skor secara kuantitatif untuk digunakan dalam perhitungan-perhitungan. Dalam hal ini digunakan lima peringkat nilai yang diberi skor atau bobot seperti tercantum pada Tabel 6. Tabel 6. Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan Kriteria Jawaban Skor Nilai Tidak Penting 1 Kurang Penting 2 Cukup Penting 3 Penting 4 Skor Tingkat Kepentingan Importance Sangat Penting 5 Tidak Baik 1 Kurang Baik 2 Biasa Saja 3 Baik 4 Skor Tingkat Pelaksanaan Performance Sangat Baik 5 Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan Importance dan tingkat pelaksanaan Performance, maka akan diperoleh suatu perhitungan mengenai tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan kualitas produk susu fermentasi probiotik Vitacharm yang akan digambarkan dalam suatu diagram kartesius. Tingkat kepentingan dan pelaksanaan yang dimuat dalam diagram kartesius adalah berupa bobot penilaian kepentingan konsumen dan bobot penilaian kinerja perusahaan yang dirata-rata. Masing-masing atribut diposisikan dalam suatu diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat pelaksanaan X menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan posisi atribut pada 62 sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata penilaian tingkat kepentingan Y terhadap suatu atribut Rangkuti, 2006. Rumus yang digunakan adalah : X = ∑ X Y = ∑ Y n n dimana : X = Total skor penilaian tingkat pelaksanaankinerja dari seluruh responden Y = Total skor penilaian tingkat kepentingan dari seluruh responden X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaankinerja per responden Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan per responden n = Jumlah responden Hasil dari perhitungan kemudian dinyatakan dalam Diagram Kartesius yang terbagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X = X dan Y = Y. Perhitungan nilai X dan Y , tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : X = ∑ X Y = ∑ Y k k dimana : X = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat pelaksanaan merek produk. Y = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan. k = Banyaknya atribut minuman susu fermentasi probiotik yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen Seluruh hasil perlindungan dimasukkan ke dalam salah satu kuadran yang terdapat pada Diagram Kartesius Rangkuti, 2006, seperti yang terdapat pada Gambar 6 . 63 Tinggi Rendah X Tinggi Gambar 6 . Matriks Kepentingan–Pelaksanaan Importance-Performance Sumber : Rangkuti 2006 Keterangan : X = Tingkat pelaksanaan Performance Y = Tingkat kepentingan Importance Masing-masing kuadran pada Diagram Kartesius mempunyai pengertian sebagi berikut : 1 Kuadran I Prioritas utama Kuadran I memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya produsen belum melaksanakannya sesuai dengan harapan konsumen. Produsen harus memusatkan perhatian pada kuadran ini karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, sementara pada kenyataannya produsen rendah pada kuadran ini. 2 Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran ini memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap penting oleh konsumen dan pada kenyataannya produsen sudah melaksanakannya sesuai dengan harapan konsumen. Prioritas Utama Kuadran I Pertahankan Prestasi Kuadran II Prioritas Rendah Kuadran III Berlebihan Kuadran IV Y 64 3 Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran ini memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyatannya produsen juga tidak melaksanakannya dengan baik. Tetapi atribut yang berada dalam kuadran ini harus diperhatikan dengan serius karena ketidakpuasan konsumen umumnya berawal dari kuadran ini. 4 Kuadran IV Berlebihan Kuadran ini memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pelaksanaannya oleh produsen dianggap terlalu berlebihan. Atribut dugaan yang termasuk ke dalam kuadran ini dapat dikurangi agar produsen dapat menghemat biaya.

4.4.5 Customer Satisfaction Index CSI

Customer Satisfaction Index atau indeks kepuasan pelanggan digunakan untuk mengetahui tngkat kepuasan konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja yang berguna untuk pengembangan program pemasaran yang mempengaruhi kepuasan pelanggan Hal ini dilakukan diukur melalui tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari atribut-atribut minuman susu fermentasi Vitacharm. Cara untuk mengukur indeks ini dilakukan dengan empat tahapan Stratford, 2004, yaitu menghitung : 1. Weighting Factors WF Weighting Factors WF merupakan fungsi dari Mean Importance Score MISi masing-masing atribut atau indicator dalam bentuk persentase dari total Mean Importance Score MIS-t dari keseluruhan atribut yang diuji. 100 x MISt MISi WF = 65 2. Weight Score WS Weight Score merupakan fungsi dari Mean Satisfaction Score MSS dikalikan dengan Weight Factors WF. 3. Weight Average Total WAT Weight Average Total merupakan fungsi dari total Weight Score WS atribut ke-1 a-1 hingga atribut ke-17 a-17. 4. Customer Satisfaction Index CSI Customer Satisfaction Index CSI merupakan fungsi dari Weighted Average Total dibagi highest scale HS atau skala maksimal yang digunakan penelitian ini menggunakan skala maksimal 5, kemudian dikali 100 persen. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukkan 100 . Rentang kepuasan berkisar dari 0 - 100 . Berdasarkan Simamora 2004, untuk membuat skala linear numerik, pertama-tama kita cari rentang skala RS dengan rumus : Dimana : m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas atau kategori yang akan dibuat MSSxWF WS = 17 ... 3 2 1 − + − + − + − = WSa a WS WSa WSa WAT 100 x HS WAT CSI = b n m RS − = 66 untuk penelitian ini rentang skalanya adalah : Berdasarkan rentang skala di atas, maka criteria kepuasannya adalah sebagai berikut : 0 CSI ≤ 20 = sangat tidak puas 20 CSI ≤ 40 = tidak puas 40 CSI ≤ 60 = cukup puas 60 CSI ≤ 80 = puas 80 CSI ≤ 100 = sangat puas

4.5 Definisi Operasional

1 Minuman Fermentasi Susu merupakan salah satu cara pengawetan dan penganekaragaman pangan yang telah dilakukan sejak jaman dulu. 2 Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai. 3 Perilaku konsumsi minuman susu fermentasi probiotik adalah selera konsumen terhadap minuman susu fermentasi probiotik, tingkat konsumsi minuman susu fermentasi probiotik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi tersebut. 4 Sikap adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap suatu produk yang akan dibeli untuk memuaskan kebutuham. 5 Atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik adalah ciri-ciri, fungsi, manfaat, dan karakteristik lain yang diduga oleh peneliti yang menjadi 20 5 100 = − = RS 67 keunikan dan melekat pada suatu produk dan menjadi perhatian bagi sebagian besar konsumennya, 6 Sumber informasi adalah segala sesuatu yang dijadikan sumber informasi mengenai produk minuman, susu fermentasi probiotik bagi konsumen, terdiri dari teman, kerabat, keluarga, dan media masa. 7 Alasan konsumsi adalah pertimbangan utama konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi produk minuman kesehatan probiotik, ditunjukkan melalui alasan manfaat, ekonomi, praktis, dan kombinasinya. 8 Manfaat konsumsi adalah hal-hal yang dirasakan konsumen dalam memilih atau membeli produk minuman susu fermentasi probiotik yang dikategorikan pada manfaat menjaga kondisi tubuh, mengobati penyakit diare dan alat pencernaan bagian atas, peningkatan kekebalan terhadap infeksi usu, dan kombinasi berbagai alasan. 9 Responden adalah konsumen minuman susu fermentasi probiotik Vitacharm dan Yakult yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan yaitu konsumen yang telah mengkonsumsi minuman susu fermentasi Vitacharm dan Yakult paling sedikit dua kali . 10 Harga adalah sejumlah nominal uang dalam rupiah yang ditukarkan oleh konsumen untuk membeli minuman susu fermentasi probiotik. 11 Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh dan ditamatkan atau yang sedang ditempuh oleh konsumen responden. 12 Pekerjaan adalah jenis pekerjaan utama responden yang terdiri dari pelajar, pegawai, dan lain-lain.

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR

DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN 5.1 Sejarah Botani Square Bogor Botani Square merupakan mall yang dibangun di lokasi yang strategis di Kota Bogor, dengan posisi di samping pintu tol Kota Bogor. Botani Square menjadi area komersial yang paling mencolok dan mempunyai nilai tinggi. Kemudahan akses dari berbagai penjuru Kota Bogor dan sekitarnya ini juga diantisipasi dengan tersedianya area parkir yang sangat luas dan akses langsung ke tol Jagorawi, sehingga dalam waktu singkat, Botani Square sudah menjadi tujuan belanja utama di Kota Bogor. Botani Square merupakan integrated life style dan business area yang menjadi bagian dari kawasan bernuansa botani di Kota Bogor. Botani Square menjadi satu-satunya mall di Kota Bogor yang dilengkapi dengan adanya hotel berbintang Hotel Santika dan IPB International Convention Center. Botani Square berdiri dengan luas lahan ± 42.000 m 2 . Botani Square memiliki lima lantai yang terdiri dari Basement, Lower Ground, Ground Floor, Lantai 1 dan Lantai 2. Objek unggulan dari Botani Square ini adalah Giant Hypermarket yang terdapat di Ground Floor. Giant Hypermarket menawarkan berbagai jenis barang kebutuhan rumah tangga, mulai dari kebutuhan pangan seperti makanan kalengan, makanan matang, daging dan ikan segar, sayur dan buah-buahan segar, berbagai jenis pakaian untuk segala usia dalam berbagai mode dan peralatan rumah tangga yang lainnya dengan harga yang mampu bersaing. Sebagian besar barang yang ditawarkan memiliki harga yang relatif lebih murah