Metode Importance-Performance Analysis Metode Pengolahan dan Analisis Data

59 Tabel 5 . Daftar Ukuran Atribut-Atribut Dugaan Memakai Skala Likert Skala Likert No Atribut Dugaan 1 2 3 4 5 1 Rasa Sangat tidak Tidak enak Cukup enak Enak Sangat enak Keseluruhan Enak 2 Warna Sangat tidak menarik Tidak menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik 3 Kekentalan Minuman Sangat cair Cair Cukup kental Kental Sangat kental 4 Ukuran Saji Volume Sangat sedikit sedikit Cukup banyak Banyak Sangat banyak 5 Komposisi Sangat tidak baik Tidak baik Cukup baik Baik Sangat baik 6 Kejelasan Tanggal Sangat tidak Tidak Cukup Jelas sangat Kadaluwarsa Jelas jelas jelas jelas 7 Izin Depkes Sangat tidak jelas Tidak jelas Cukup jelas Jelas Sangat jelas 8 Desain Kemasan Sangat tidak menarik Tidak menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik 9 Efek Samping Sangat Berbahaya Cukup aman Aman Sangat aman berbahaya 10 Kebersihan Produk Sangat kotor Kotor Cukup bersih Bersih Sangat bersih 11 Kondisi tubuh Sangat tidak Tidak Biasa saja Fit Sangat pasca konsumsi fit fit fit 12 Pilihan Rasa Sangat Sedikit Cukup Banyak Sangat sedikit banyak 13 Harga Sangat Mahal Cukup Murah Sangat mahal murah murah 14 Merek Sangat tidak Tidak Cukup Terkenal Sangat terkenal terkenal terkenal terkenal 15 Iklan media Sangat tidak Tidak Cukup Menarik Sangat televisi menarik menarik menarik menarik 16 Ketersediaan Sangat sulit Sulit Cukup Mudah Sangat mudah didapat didapat mudah didapat didapat 17 Promosi Sangat tidak menarik Tidak menarik Cukup menarik Menarik Sangat menarik

4.4.4 Metode Importance-Performance Analysis

Analisis Importance-Performance merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis kepuasan pelanggan. Dalam Rangkuti 2006 dijelaskan bahwa inti dari analisis Importance Performance adalah tingkat kepentingan pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. 60 Berdasarkan berbagai persepsi tingkat kepentingan pelanggan, dapat dirumuskan tingkat kepentingan yang paling dominan. Diharapkan dengan memakai konsep tingkat kepentingan ini, akan dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya atribut suatu produk di mata pelanggan. Selanjutnya, dapat dikaitkan pentingnya atribut tersebut dengan kenyataan yang dirasakan oleh pelanggan Rangkuti, 2006. Analisis Importance Performance digunakan untuk memberikan peringkat pada beberapa atribut dan mengidentifikasi tindakan yang perlu dilakukan. Perbedaan Analisis Importance Performance IPA dengan Model Multiatribut Fishbein, dalam Analisis Importance Performance, peringkat yang telah diberikan oleh konsumen terhadap atribut sebuah produk, digunakan untuk menganalisis kepuasan pelanggan terhadap produk tersebut, seperti pemberian peringkat terhadap atribut produk minuman susu fermentasi probiotik. Hasil dari Analisis Importance Performance akan dijadikan pembelajaran dan digunakan oleh produsen atau pemasar dalam menentukan strategi-strategi yang tepat untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu dari produk tersebut. Penelitian ini menggunakan 17 dimensi atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik. Setiap konsumen memiliki penilaian yang berbeda terhadap suatu atribut minuman susu fermentasi probiotik, penilaian ini meliputi penilaian pelaksanaankinerja produsen X dan total tingkat kepentingan Y terhadap minuman susu fermentasi probiotik. Keduanya kemudian dirata-ratakan terhadap jumlah konsumen yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 100 orang responden. Total penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingan ini kemudian 61 dirata-ratakan kembali terhadap jumlah atribut yang digunakan. Kedua nilai rata- rata ini digunakan sebagai pembatas nilai pada Diagram Kartesius. Data yang digunakan adalah data skala likert sebagai indikator skala ukuran untuk kepentingan menurut persepsi pelanggan dan tingkat pelaksanaan atau kinerja secara nyata dari suatu produk yang dinyatakan dalam tanggapan konsumen terhadap kepuasan. Data skala likert diberi skor secara kuantitatif untuk digunakan dalam perhitungan-perhitungan. Dalam hal ini digunakan lima peringkat nilai yang diberi skor atau bobot seperti tercantum pada Tabel 6. Tabel 6. Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Pelaksanaan Kriteria Jawaban Skor Nilai Tidak Penting 1 Kurang Penting 2 Cukup Penting 3 Penting 4 Skor Tingkat Kepentingan Importance Sangat Penting 5 Tidak Baik 1 Kurang Baik 2 Biasa Saja 3 Baik 4 Skor Tingkat Pelaksanaan Performance Sangat Baik 5 Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan Importance dan tingkat pelaksanaan Performance, maka akan diperoleh suatu perhitungan mengenai tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan kualitas produk susu fermentasi probiotik Vitacharm yang akan digambarkan dalam suatu diagram kartesius. Tingkat kepentingan dan pelaksanaan yang dimuat dalam diagram kartesius adalah berupa bobot penilaian kepentingan konsumen dan bobot penilaian kinerja perusahaan yang dirata-rata. Masing-masing atribut diposisikan dalam suatu diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat pelaksanaan X menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan posisi atribut pada 62 sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata penilaian tingkat kepentingan Y terhadap suatu atribut Rangkuti, 2006. Rumus yang digunakan adalah : X = ∑ X Y = ∑ Y n n dimana : X = Total skor penilaian tingkat pelaksanaankinerja dari seluruh responden Y = Total skor penilaian tingkat kepentingan dari seluruh responden X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaankinerja per responden Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan per responden n = Jumlah responden Hasil dari perhitungan kemudian dinyatakan dalam Diagram Kartesius yang terbagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X = X dan Y = Y. Perhitungan nilai X dan Y , tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : X = ∑ X Y = ∑ Y k k dimana : X = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat pelaksanaan merek produk. Y = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan. k = Banyaknya atribut minuman susu fermentasi probiotik yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen Seluruh hasil perlindungan dimasukkan ke dalam salah satu kuadran yang terdapat pada Diagram Kartesius Rangkuti, 2006, seperti yang terdapat pada Gambar 6 . 63 Tinggi Rendah X Tinggi Gambar 6 . Matriks Kepentingan–Pelaksanaan Importance-Performance Sumber : Rangkuti 2006 Keterangan : X = Tingkat pelaksanaan Performance Y = Tingkat kepentingan Importance Masing-masing kuadran pada Diagram Kartesius mempunyai pengertian sebagi berikut : 1 Kuadran I Prioritas utama Kuadran I memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya produsen belum melaksanakannya sesuai dengan harapan konsumen. Produsen harus memusatkan perhatian pada kuadran ini karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, sementara pada kenyataannya produsen rendah pada kuadran ini. 2 Kuadran II Pertahankan Prestasi Kuadran ini memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap penting oleh konsumen dan pada kenyataannya produsen sudah melaksanakannya sesuai dengan harapan konsumen. Prioritas Utama Kuadran I Pertahankan Prestasi Kuadran II Prioritas Rendah Kuadran III Berlebihan Kuadran IV Y 64 3 Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran ini memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyatannya produsen juga tidak melaksanakannya dengan baik. Tetapi atribut yang berada dalam kuadran ini harus diperhatikan dengan serius karena ketidakpuasan konsumen umumnya berawal dari kuadran ini. 4 Kuadran IV Berlebihan Kuadran ini memuat atribut dugaan minuman susu fermentasi probiotik yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pelaksanaannya oleh produsen dianggap terlalu berlebihan. Atribut dugaan yang termasuk ke dalam kuadran ini dapat dikurangi agar produsen dapat menghemat biaya.

4.4.5 Customer Satisfaction Index CSI