19
6. Mempresentasi Melakukan latihan untuk mempresentasikan hasil karya penelitian
kemudian membagikan informasi kepada pendengar setelah itu mendisplay informasi dalam bentuk yang tepat sesuai dengan pendegar
7. Menilai Menerima masukan dari pendengar dan merefleksikan sudah seberapa
baiknya penelitian ini dilakukan dan memperhatikan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan dengan lebih baik lagi diwaktu mendatang.
8. Mengaplikasikan Mengulas masukan dan penilaian yang telah diberikan dengan
menggunakan masukan dan penilaian untuk tugas belajar selanjutnya dan mengusahakan untuk menggunakan pengetahuan baru yang
diperoleh didalam situasi yang beragam.
39
Model literasi yang sudah dijelaskan diatas, diharapkan dapat membantu siswa dan guru dalam memiliki kemapuan untuk mengolah informasi yang
mereka dapatkan. Perpustakaan berperan aktif dalam penyediaan informasi bagi guru dan siswa dalam menunjang kualitas pendidikan.
E. Upaya pemanfaatan perpustakaan sekolah
Agar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal, perlu kiranya untuk mengupayakan sesuatu yang bermanfaat bagi guru dan siswa dalam
memanfaatkan perpustakaan. Upaya-upaya tersebut tertuang dalam kebijakan- kebijakan.
Menurut Darmono ada beberapa kebijakan dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah yaitu :
1. Perlu adanya pemberdayaan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, sehingga dapat menarik minat siswa untuk memanfaatkanya,
misal: a. mudah diakses keberadaanya;
b. mengatur ruangan menjadi nayaman;
39
Ibid., h. 9-12.
20
c. menambah jam buka; d. menambah koleksi buku;
e. membuat kartu anggota yang menarik; f. membuat kartu pengingat yang menarik untuk mengembalikan
buku; g. siswa boleh aktif melayani sendiri; dan
h. mengalokasikan dana untuk kebutuhan perpustakaan. 2. Perlu adanya pemberdayaan pengelola perpustakaan pustakawan
perpustakaan sekolah, misal: a. mengadakan acara mengenal perpustakaan;
b. menerbitkan daftar buku koleksi perpustakaan secara berkala c. bekerja sama dengan para guru untuk mengadakan kegiatan
promosi minat baca, seperti membentuk kelompok pecinta buku, lomba minat baca;
d. menjalin kerjasama antar perpustakaan sekolah, kerja sama dengan penerbit, organisasi-organisasi sosial dan agama, serta pemerintah
daerah untuk menyumbang koleksi perpustakaan; e. menerbitkan
majalah dindingmajalah
sekolah dan
mendistribusikan kepada siswa untuk dibaca; f. menyelenggarakan jam cerita, pemutaran film pendidikan, film
ilmu pengetahuan, film olahraga, film sains kepada siswa secara periodik.
3. Perlu pemberdayaan guru dan siswa dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, misal:
a. memilih siswa teladan yang telah membaca buku terbanyak dan dapat menceritakan isinya;
b. melaksanakan program wajib baca pada siswa; c. memberikan tugas baca kepada siswa dan kemudian diminta untuk
membuat abstraksinopsis dari buku yang telah dibaca; d. menceritakan orang-orang yang sukses sebagai hasil membaca;
e. menugaskanmemotivasi siswa untuk membaca di perpustakaan bila ada waktu luang;
f. mengubah sistem belajar mengajar, yang dapat mendorong siswa banyak membaca memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber
belajar g. memberikan waktu khusus kepada siswa untuk membaca di
perpustakaan; h. memberi tugas membaca buku tertentu kepada siswa di rumah;
i. memberikan bimbingan membaca pada para siswa.
40
40
Ibid., h. 7-9
21
Upaya-upaya diatas diharapkan mampu menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar. Sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh para siswa
dan guru, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka.
F. Pengertian pemustaka dan pendidikan pemustaka
1. Pemustaka
Pemustaka menurut Undang-undang perpustakaan nomor 43 tahun 2007 adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang,
masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Sebelum istilah pemustaka, masyarakat sering menyebut dengan isitlah
pengguna atau pemakai perpustakaan.
41
Pemustaka bertujuan untuk memakai jasa perpustakaan. Pada perpustakaan sekolah yang dimaksud dengan pemustaka adalah para siswa dan guru yang
memanfaatkan jasa perpustakaan. Dari penjelasan tentang pemustaka diatas dapat disimpulkan, bahwa yang
dimaksud pemustaka adalah orang atau sekolompok orang atau lembaga yang memanfaatkan perpustakaan, untuk memperoleh kebutuhan informasi mereka
dengan menggunakan sumber informasi, berupa koleksi tercetak maupun non tercetak yang dimiliki oleh perpustakaan.
41
Rosa Widyawan, Pelayanan Referensi: berawal dari senyuman Bandung: Bahtera Ilmu, 2012, h. 21.