52
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk
menjelaskan secara rinci semua keadaan objek yang diteliti. Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang hasil observasi dan wawancara penulis dengan
informan di Perpustakaan SMA Kornita. Informan terdiri dari Kepala Perpustakaan dan bidang kesiswaan. Pemilihan informan ini juga berdasarkan
pengetahuan mereka mengenai pelaksanaan pendidikan pemustaka di perpustakaan sekolah, termasuk kendala dan solusi yang dijalankan untuk
kegiatan ini. Penelitian ini dilakukan selama 1 Bulan sejak tanggal 07 April hingga 07 Mei 2014 dengan disertai wawancara dengan informan.
Bab ini akan menampilkan hasil wawancara penulis dengan informan dalam bentuk table dan narasi secara jelas dan rinci tentang pelaksanaan
pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita.
A. Latar Belakang Pendidikan Pemustaka di Perpustakaan SMA Kornita.
Penyelenggaraan pendidikan pemustaka di Perpustakaan SMA Kornita didasari oleh salah satu misi SMA Kornita yaitu membentuk manusia-manusia
yang berakhlak mulia, cerdas, disiplin, gemar membaca dan menuntut ilmu, menghargai karya sendiri dan orang lain, serta memiliki toleransi dan kepekaan
sosial yang tinggi.
53
Menurut BD selaku Kepala Perpustakaan, pelaksanaan pendidikan pemustaka ini dilatar belakangi oleh upaya dalam memberikan informasi tentang
penggunaan perpustakaan yang baik dan benar. Jika mereka mengerti cara menggunakan perpustakaan, maka informasi yang mereka butuhkan dapat
diperoleh dengan mudah dan cepat melalui perpustakaan. Sehingga dapat menciptakan perpustakaan sebagai lembaga yang memberikan layanan informasi
yang cepat, terdokumentasi, dan berkelanjutan, maka dari itu perpustakaan perlu memberikan pemahaman tentang penggunaan perpustakaan kepada civitas
akademika terutama pada guru dan siswa
88
. BD juga menambahkan bahwa pengenalan perpustakaan ini sebagai proses
meng-update informasi terbaru untuk siswa SMA Kornita. Pendidikan pemustaka pada perpustakaan SMA Kornita disebut dengan pendidikan perpustakaan
89
. Jadi latar belakang pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA
Kornita adalah sebagai upaya menjalankan misi SMA Kornita dan menciptakan perpustakaan sebagai sebuah layanan yang dapat memberikan kemudahan dan
kecepatan dalam memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika SMA Kornita.
B. Tujuan dan Sasaran Pendidikan Pemustaka
Tujuan pendidikan pemustaka pada perpustakaan SMA Kornita adalah mengenalkan perpustakaan kepada sivitas akademika SMA Kornita dan
memberikan kemudahan dalam memanfaatkan perpustakaan.
88
Wawancara pribadi dengan Budiyono, Bogor, 12 April 2014
89
Wawancara pribadi dengan Budiyono.
54
Tujuan tersebut sesuai dengan tujuan utama dari pendidikan pemustaka yang dikemukakan oleh Darmono, yaitu untuk membantu pemustaka agar dapat
memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan dengan mudah.
90
Tujuan ini secara tidak langsung untuk mempromosikan perpustakaan di lingkungan SMA Kornita. Sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkan secara baik
dan benar oleh sivitas akademika terutama guru dan siswa SMA Kornita. Sasaran utama dalam pendidikan pemustaka ini adalah siswa SMA
Kornita, khususnya siswa baru SMA Kornita. Pemilihan siswa baru sebagai sasaran utama dikarenakan mereka belum mengetahui Perpustakaan SMA
Kornita.
C. Teknis Pelaksanaan Pendidikan Pemustaka
Pelaksanaan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita dibagi menjadi 2 periode yaitu periode pada saat Masa Orientasi Siswa yang selanjutnya disebut
MOS dan periode pada saat guru mengajar.
1. Masa Orientasi Siswa MOS
MOS adalah suatu kegiatan yang diperuntukkan untuk siswa baru dalam mengenal lingkungan sekolah mereka. Menurut EK pada saat MOS para siswa
baru dikenalkan kepada fasilitas sekolah termasuk pengenalan terhadap perpustakaan
91
.
90
Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 199
91
Wawancara pribadi dengan Eny Kadarti, Bogor, 21 April 2014