64
Hal ini sesuai dengan teori Widyawan yaitu pengajaran bibliografi merupakan sebuah kegiatan yang merujuk pada kegiatan pendidikan yang
dirancang untuk mengajar peserta ajar mencari dan menemukan informasi.
100
Perbedaan pengajaran perpustakaan dengan pengajaran bibliografi adalah pengajaran perpustakaan lebih terfokus kepada teknik penggunaan sumber-
sumber perpustakaan, sedangkan pengajaran bibliografi menekankan pada penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran untuk menemukan
sumber informasi yang relevan. Pada Perpustakaan SMA Kornita, pengajaran bibliografi lebih
menekankan pada pengajaran guru kepada murid untuk megerjakan tugas- tugas dengan menggunakan sumber yang relevan.
4. Bimbingan Literasi Informasi
Pada tingkatan bimbingan literasi informasi ini Kepala Perpustakaan menggabungkan tingkatan ini dengan materi ajar beliau. Dalam memberikan
bimbingan literasi informasi ini beliau mengajarkan kepada siswanya untuk memanfaatkan informasi dengan baik dan benar serta dilakukan secara ilmiah,
kemudian hasil pemanfaatan informasi tersebut dapat di bagikan kepada teman-temannya.
Hal ini tentu saja sesuai dengan konsep literasi informasi yang dikemukakan oleh Widyawan yaitu Literasi informasi merupakan
kemampuan untuk menenggarai informasi yang dibutuhkan, memahami bagaimana informasi itu disusun, menenggarai sumber paling cocok pada
100
Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173
65
kebutuhannya itu, mampu mendapatkan informasi yang diperlukan, mengevaluasi sumber yang didapatkan secara kritis, dan berbagi informasi.
101
Selain itu, Diao Ai Lien, dkk juga mengatakan bahwa kemampuan literasi informasi itu mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi informasi,
menemukan informasi, mengevaluasi informasi, mengorganisasikan informasi, memanfaatkan dan mengkomuikasi informasi secara efektif.
102
Menurut penulis, bimbingan seperti ini harus dikembangkan lagi dengan konsep-konsep yang telah terdapat dalam teori, agar siswa dapat menemukan
dan memanfaatkan informasi dengan baik dan benar. Dari keempat tingkatan diatas, seluruh tingkatan telah dilaksanakan oleh
Perpustakaan SMA Kornita. Tetapi hanya tingkatan orientasi saja yang dilaksanakan secara pasti. Karena tingkatan tersebut telah termasuk ke dalam
agenda dari MOS. Sedangkan tingkatan lainnya terlaksana apabila ada pengajaran diperpustakaan.
E. Metode Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita
Metode pendidikan pemustaka yang dilakukan adalah dengan berbagai cara yaitu dengan metode ceramah, wisata perpustakaan, penggunaan audio visual.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan perpustakaan SMA Kornita dalam melakukan pendidikan pemustaka:
101
Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 166.
102
Diao Ai Lien, dkk., Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management, h. 2.