Masa Orientasi Siswa MOS

56 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan pemustaka untuk siswa baru sepenuhnya dilakukan oleh panitia MOS. Panitia MOS ini biasanya berisikan siswa dari tingkat 2-3 SMA. 7 Kelompok masuk ke perpustakaan Kelompok masuk ke perpustakaan secara bergantian. Masing-masing fasilitas hanya dapat dimasuki oleh 1 kelompok saja. 8 Berada di Perpustakaan Setaelah 1 kelompok masuk, kemudian koordinator mengatur duduk mereka. Setelah itu koordinator menjelaskan didepan peserta mengenai seluk beluk perpustakaan. 9 Materi yang diperkenalkan Materi yang dijelaskan meliputi peraturan perpustakaan, petugas perpustakaan, layanan perpustakaan, tata cara peminjaman dan pengembalian koleksi, jam buka perpustakaan, koleksi yang boleh dan tidak boleh dipinjam, grafik perkembangan perpustakaan dengan menggunakan slide. 10 Tour perpustakaan Sebelum kelompok meninggalkan perpustakaan, koordinator membimbing mereka untuk melihat-lihat apa saja yang berada di perpustakaan mereka. 11 Selesai Kemudian selesai dan bergantian dengan kelompok selanjutnya 57 Sedangkan menurut teori Joan M.Reitz dalam ODLIS Online Dictionary for Library and Information Science adalah semua kegiatan yang terlibat dalam mengajar pengguna bagaimana memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya perpustakaan, layanan, dan fasilitas, termasuk instruksi formal dan informal disampaikan oleh seorang pustakawan 92 Seharusnya pendidikan pemustaka pada saat MOS dilakukan oleh pihak perpustakaan yang berlatar belakang pustakawan. Karena pustakawan mengetahui segala tentang perpustakaan secara mendalam

2. Melakukan Pengajaran di Perpustakaan

Pelaksanaan pendidikan pemustaka pada teknik ini adalah dengan cara memanfaatkan profesi Kepala Perpustakaan yang juga sebagai guru bahasa indonesia. Beliau BD melakukan kegiatan mengajar di perpustakaan, sehingga secara tidak langsung beliau melaksanakan pendidikan pemustaka kepada para siswa. Selain itu beberapa guru mata pelajaran lain juga beberapa kali menugaskan siswa untuk belajar dan mengerjakan tugas di perpustakaan. Berikut ini hasil penelitian penulis yang dijelaskan pada tabel kegiatan pendidikan pemustaka pada saat pengajaran : 92 Joan M. Reitz, Online Dictionary for Library and Information Science, 58 Tabel 8. Pelaksanaan pendidikan pemustaka pada saat pengajaran No Alur Analisa 1 Kegiatan mengajar Kepala Perpustakaan yang juga guru Bahasa Indonesia dan juga guru mata pelajaran lain melakukan kegiatan pengajaran 2 Tempat pengajaran Tempat pengajaran beberapa kali dilakukan di perpustakaan dengan tujuan mengganti suasana baru sekaligus memperkenalkan siswa kepada perpustakaan. 3 Materi ajar Materi ajar yang disampaikan salah satunya adalah tentang pemanfaatan sumber-sumber informasi di perpustakaan. Salah satu sumber informasinya yaitu kamus. 4 Pemberian tugas Setelah selesai memberikan pengajaran, kemudian guru menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas dengan menggunakan sumber-sumber di perpustakaan. Pemberian tugas dapat dilakukan secara kelompok maupun individu. 5 Presentasi Setelah siswa mengerjakan tugas, kemudian mereka mempresentasikan tugas mereka didepan siswa yang lainnya Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengajaran yang dilakukan di perpustakaan secara tidak langsung memperkenalkan siswa kepada perpustakaan. Perpustakaan dapat digunakan sebagai ruang belajar alternatif. 59 Hal ini sesuai dengan teori Lasa HS yaitu dalam penataan ruangan perpustakaan sekolah perlu adanya ruangan yang difungsikan sebagai ruang kelas. Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang baca, ruang pertemuan, maupun ruang kelas cadangan untuk mata pelajaran tertentu 93 . Menurut penilaian penulis, seharusnya mata pelajaran tentang perpustakaan dimasukkan didalam kurikulum muatan lokal, karena mata pelajaran tersebut dapat berguna bagi siswa untuk membantu mereka mengerjakan tugas sekolah.

D. Tingkatan Pendidikan Pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita

Tingkatan atau level pengajaran pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita terdiri dari orientasi perpustakaan, pengajaran perpustakaan, pengajaran bibliografi dan bimbingan literasi informasi. Tingkatan orientasi perpustakaan dilaksanakan setiap MOS, sedangkan untuk tingkatan pengajaran perpustakaan, pengajaran bibliografi dan bimbingan literasi informasi dilaksanakan pada saat guru mengajar di perpustakaan. Berikut ini tabel hasil penelitian mengenai pendidikan pemustaka pada Perpustakaan SMA Kornita : 93 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h 14.