Bimbingan literasi informasi Tingkatan Pendidikan Pemustaka

30 Berikut ini adalah perbedaan antara pengajaran bibliografi dengan literasi informasi: Tabel 2. Perbedaan pengajaran bibliografi dengan literasi informasi Sumber : Data dari literatur 66 .

H. Metode pendidikan pemustaka

Pengertian metode menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode yang digunakan dalam pendidikan pemustaka adalah metode yang bersifat pengajaran dan pembelajaran 66 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 181. No Aspek Pembeda Pengajaran Bibliografi Literasi Informasi 1 Tanggung jawab Pustakawan Tanggung jawab bersama 2 Penempatan dalam kurikulum Pembelajaran tersendiri Menyatu dalam kurikulum 3 Fokus isi Sarana, penelusuran antarmuka Konsep, pemikiran kritis, proses, standar berpikir 4 Metode pengajaran Kendali pustakawan Pustakawandosenguru berperan sebagai pemandufasilitator 5 Kaitan dengan tempat Fokus pada perpustakaan tertentu Fokus pada dunia informasi yang tidak terbatas 31 instructional. Beberapa jenis pembelajaran berdasarkan metodenya dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Pembelajaran secara perorangan one to one instruction Pembelajaran ini membantu pemustaka untuk mengetahui dan menggunakan koleksi Perpustakaan secara perorangan sudah biasa dilakukan di Perpustakaan. Dan ini juga merupakan interaksi yang biasa terjadi antara pustakawan referensi dengan pemustaka. Contoh: membantu pengguna yang pertama kali berkunjung ke Perpustakaan, membantu menggunakan katalog atau koleksi perpustakaan. 2. Pembelajaran secara berkelompok group instruction Pembelajaran ini membantu pemustaka untuk mengetahui perpustakaan secara berkelompok, Contoh: program tour perpustakaan, ceramah di kelas, permainan games 67 . Menurut IFLA sebelum melakukan pendidikan pemustaka, tenaga pendidik atau pustakawan sekolah harus mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Pengetahuan mengenai perpustakaan; apa tujuannya, berbagai jasa yang tersedia, bagaimana diorganisasi serta sumberdaya apa saja yang tersedia b.Keterampilan mencari dan menggunakan informasi c. Motivasi untuk mendayagunakan perpustakaan untuk belajar pembelajaran secara formal maupun informal. 68 Pada perpustakaan sekolah perlu mempertimbangkan bahwa pembelajaran mengenai perpustakaan sebagai bagian penting dari pendidikan. Mereka bisa mengadakan pengajaran formal maupun informal untuk mengajari murid menggunakan perpustakaan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan 67 Dian Wulandari, Layanan Referensi Perpustakaan Pada Era Informasi : Menjalankan Fungsi Pendidik pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, Visi Pustaka, no. 1 April 2007: h. 6. 68 IFLAUNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLAUNESCO,2006. 32 bacaanya sendiri. Beberapa pengetahuan dasar seperti menggunakan OPAC dan bagaimana menelusur informasi 69 . Kosterman seperti yang dikutip oleh Ade Abdul Hak menyarankan ciri- ciri suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengajaran sebagai berikut: 1. dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat. 2. dapat membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan. 3. dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya mempersiapkan pelajaran-pelajaran. 4. dapat mendorong siswa untuk ambil bagian dengan menolongnya mempersiapkan pelajaran-pelajaran. 5. dapat ditindaklanjuti 6. dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektivitas metode tersebut melalui indikator-indikator yang jelas. 70 Selanjutnya, James Rice, dkk menyebutkan beberapa metode yang digunakan dalam pendidikan pemustaka adalah sebagai berikut:

1. Ceramahkuliah di kelas

Pelaksanaan pendidikan pemustaka dapat diberikan secara ceramah yaitu dengan mengumpulkan beberapa kelompok belajar dikelas lalu pustakawan menjelaskan tentang perpustakaan didepan kelompok belajar tersebut. Pelaksanaan metode ini selayaknya dapat dilakukan dengan metode wisata perpustakaan, agar peserta lebih memahami dan akrab dengan dunia perpustakaan yang sebenarnya 71 . Kegiatan ini selain dirancang untuk memberikan pandangan mengenai perpustakaan, juga dirancang untuk mengenalkan sumber-sumber subjek tertentu. Pada kuliah ini rancanglah beberapa sesi kegiatan yang berbeda dan menarik, seperti menggunakan video, diskusi kelompok, atau menggunakan metode lainnya. 69 Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 178. 70 Hak, Pendidikan Pemakai, h. 105. 71 Ibid., h. 106.