17
Menurut manifesto perpustakaan
sekolah IFLAUNESCO.
Tujuan Perpustakaan Sekolah adalah:
a. mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah;
b. mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan
sepanjang hayat mereka; c. memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam
menciptakan dan
menggunakan informasi
untuk pengetahuan,
pemahaman, daya pikir dan keceriaan; d. mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek keterampilan
mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di
komunitas; e. menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global
dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam;
f. mengorganisasi aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial;
g. bekerja dengan murid, guru, administrator dan orangtua untuk mencapai misi sekolah;
h. menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung
jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi; i. promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah
kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
37
D. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Keberaksaraan Informasi Siswa dan
Guru
Keberaksaraan informasi
adalah keterampilan
seseorang dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Istilah keberaksaraan informasi dapat disebut dengan literasi informasi. Di lingkungan sekolah, literasi informasi adalah
keterampilan siswa untuk mengidetifikasi, malacak dan menemukan informasi berkaitan dengan tugas-tugas dan pelajaran di sekolah.
37
Darmono, Perpustakaan Sekolah, h. 21-22.
18
Secara keseluruhan kemampuan tersebut mencakup: 1. Kemampuan untuk mengenal kapan informasi itu diperlukan.
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan. 3. Kemampuan untuk menemukan informasi secara efisien dan efektif.
4. Kemampuan untuk mengakses informasi secara eifisien dan efektif. 5. Kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis.
6. Kemampuan untuk menggunakan informasi secara etis dan legal.
38
Ada beberapa model literasi informasi yang dapat dimanfaatkan saat ini, salah satu model literasi informasi tersebut bernama Empowering 8 E-8.
Empowering 8 merupakan sebuah model dalam mengidentifikasi permasalahan dan penentuan informasi yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah
berdasarkan sumber-sumber pembelajaran. Unsur-unsur yang tercakup dalam E-8 adalah:
1. Mengidentifikasi Menentukan siapa target pendengar untuk mengidentifikasi kata kunci
dalam merencanakan sebuah strategi penelusuran, kemudian mengidentifikasi jenis-jenis sumber informasi dan mencari lokasi
informasi dapat ditemukan
2. Menyeleksi Mencari sumber-sumber yang tepat dan sesuai dengan topik yang
sudah dipilih, kemudian mendapatkan informasi yang sesuai dengan topik yang sudah dipilih, setelah itu melaksanakan wawancara atau
penelitian di luar sekolah.
3. Mengeksplorasi Memilih informasi yang relevan kemudian memutuskan mana
informasi yang terlalu mudah, terlalu sulit atau yang biasa setelah itu mencatat informasi yang relevan dengan membuat catatan
4. Mengorganisir Kegiatan menyortir informasi membedakan antara fakta, opini, dan
fiksi kemudian memeriksa sumber-sumber yang didapat dan menyusun informasi dalam susunan yang logis
5. Membuat Menyiapkan informasi dalam bahasa yang dibuat sendiri dan merevisi
atau mengedit informasi yang didapat
38
Ibid., h. 9-12