Universitas Negeri Yogyakarta
b. Bentuk surat resmi Indonesia baru menurut Depdiknas
I. Bahasa Surat, Ejaan, Tanda Baca dan Tanda Koreksi
1. Bahasa Surat
Pada  hakikatnya,  menyusun  surat  sama  dengan  menyusun  sebuah karangan.  Oleh  sebab  itu,  ketentuan-ketentuan  dalam  menyusun  surat  sama
dengan  ketentuan-ketentuan  dalam  mengarang.  Ketentuan-ketentuan  itu meliputi  penggunaan  kalimat  efektif,  pemenggala  kata,  pilihan  kata,  tanda
baca dan penggunaan ejaan yang tepat. Hal-hal  yang  berhubungan  dengan  tata  cara  penyesuaian  surat  itu  harus
diperhatikan benar-benar karena surat akan dibaca berulang-ulang atau diingat selama  masih  tertulis.  Dengan  demikian,  hindari  kata  yang  kurang  tepat,
terutama yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Seorang penulis surat harus menggunakan susunan kalimat dengan pilihan
kata  dan  ejaan  serta  tanda  baca  yang  sesuai  dengan  kaidah  bahasa  indonesia yang  baik  dan  benar.  Nada  surat  harus  simpatik,  sopan,  menarik,  luwes  tapi
Universitas Negeri Yogyakarta
lugas  dan  tidak  memakai  kata  yang  kurang  tepat,  bermakna  ganda.  Hal-hal
yang perlu diperhatikan yaitu,
a. Bahasa Jelas, Lugas Umum
1 Bahasa  yang  Jelas  artinya  maksud  seorang  penulis  dipahami  oleh
pembaca  secara  utuh  dengan  penafsiran  tunggal.  contoh:  Perhatikan kalimat  berik
ut:  “Menurut  catatan  dalam  agenda  sekretaris  manajer personalia  akan  member  pengarahan  kepada  pegawai  baru.”  Dalam
kalimat  diatas  tidak  jelas  siapa  yang  member  pengarahan  kepada pegawai  baru:  sekretaris  atau  manajes  personalia.  Jika  yang
dimaksudkan  sekretaris,  tanda  koma  harus  ditempatkan  setelah  kata agenda.  Jika  yang  dimaksudkan  manajer,  tanda  koma  harus
ditempatkan setelah kata sekretaris. 2
Bahasa  yang  Lugas.  Lugas  dapat  diartikan  ”sederhana,  bersahaja simple,  langsung  pada  permasalahan  straight  to
the  point.” Pemakaian  kata  atu  ungkapan  yangberlebihan  sering  menjadi
penyebab ketidaklugasan. Berlebihan Lugas adalah merupakan adalah merupakan  agar  supaya  agar    supaya  demi  untuk  semi    untuk
Disebabkan  oleh  karena  Disebabkan  oleh    karena  Membicarakan tentang Membicarakan … Sejak dari Sejak  dari
3 Bahasa  yang  Umum  maksudnya  adalah  bahasa  yang  memasyarakat;
bahasa baku yang dipakai di depan umum; bahasa yang dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Contoh:
“Kami tunggu balasan Saudara selekasnya, dan untuk itu sebelumnya kami ucapkan terima kasih.”
Perbaikan kalimat: “Kami menunggu balasan Saudara secepatnya, dan untuk itu kami ucapkan terima kasih.”
b. Kata Baku dan Ungkapan Tetap
a. Kata  yang  Bakustandar  adalah  kata  yang  dianggap  paling  benar
ditinjau dari segi penulisan dan pengucapannya. Contoh:
Tidak Baku Baku
Akte Akta
Alenia Alinea
P.T. PT
Pertanggungan jawab Pertanggungjawaban
Obyek Objek
sd s.d.