Bentuk instrumen Kegiatan Pembelajaran
91
Lampiran 3: Teks Deskripsi
Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang menjadi kebanggaan dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.
Selain menjadi pusat ekonomi masyarakat Yogyakarta pasar Bringharjo ini mempunyai makna filosofis. Wilayah ini pada mulanya adalah hutan pohon
beringin, tetapi setelah berdirinya Keraton Yogyakarta sekitar tahun 1758, wilayah ini dijadikan tempat transaksi ekonomi warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Nama Beringharjo diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono lX. Beringharjo berasal dari kata ‘Bering’ dan ‘Harjo’. Bering berarti hutan beringin,
Harjo berarti kesejahteraan. Jadi arti dari Beringharjo yaitu hutan beringin yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Di pasar Beringharjo juga dibagi wilayah dagangnya sesuai dengan barang yang dijual. Pada bagian depan dan belakang pasar merupakan tempat berbagai
jajanan pasar, seperti brem, dodol, nagasari, klepon, dan masih banyak lagi. Di sebelah timur lantai dua merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu tradisional
dan rempah-rempah. Sedangkan di lantai tiga bagian timur dapat kita jumpai berbagai dagangan barang antik dan barang import bekas yang berkualitas baik.
Di pasar ini juga tersedia koleksi lengkap berbagai macam jenis dan motif batik khas Yogyakarta. Mulai dari pakaian yang sudah jadi atau pun yang masih
berbentuk bahan. Selain batik, terdapat juga kain katun, sutra, blangkon, sarung tenun, tas, sandal, sepatu, dan masih banyak lagi.
Walaupun pasar tutup pukul 17.00 WIB, tetapi sebagian pedagang di bagian depan pasar masih tetap menawarkan daganganya.
Sekitar pukul 18.00 WIB hingga lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar yang juga
menawarkan kikil dan varian oseng-oseng. Sambil makan, anda bisa mendengarkan musik tradisional Jawa.
Sumber: http:nabilaputrirahmatika.blogspot.co.id201506teks-deskripsi.html telah disunting
92
GAJAH SUMATERA
Gajah Sumatera Elephas maximus sumatranus merupakan jenis dari hewan mamalia, yaitu hewan yang menyusui. Berat Gajah Sumatera dapat
mencapai 4-6 Ton. Gajah Sumatera jantan memiliki sepasang gading yang memanjang ke depan, sedangkan Gajah Sumatera betina biasanya tidak memiliki
gading. Kulitnya gajah tidak banyak ditumbuhi oleh rambut, hanya dibagian tertentu seperti di bagian atas kepala, punggung dan ujung ekor. Warna kulitnya
abu-abu sampai kehitaman. Gajah Sumatera hidup secara berkelompok. Biasanya kelompok gajah
dipimpin oleh gajah betina paling tua. Jumlah kelompok Gajah Sumatera biasanya 10-30 ekor. Mereka hidup berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnya,
yaitu untuk mencari sumber makanan dan berkembang biak. Gajah betina akan mengandung anaknya sekitar 18-22 bulan. Gajah betina
akan melahirkan anak yang mempunayi berat sekitar 100 kg. Seekor induk gajah
dapat melahirkan seekor anak gajah lagi setelah kurun waktu sekitar 4 tahun. Gajah merupakan jenis hewan yang mudah menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia
sehingga dapat kita jumpai gajah sebagai pekerja di penebangan perkebunan. Gajah hidup di lingkungan yang bervariasi dari dataran rendah,
pegunungan, hingga padang rumput yang tersebar di Pulau Sumatera. Di habitat aslinya gajah memakan berbagai jenis bagian pohon seperti kulit, ranting, daun,
bunga dan buah. Gajah juga memakan tanaman perdu dan rumput. Karena daya ingatnya yang tinggi, gajah mampu mengenali tumbuhan pakannya yang secara
alami juga digunakan sebagai obat.
Sumber: http:srisuciningtyasardi.blogspot.co.id201406teks-deskripsi- mengenai-gajah.html telah disunting