28
dan kelas kontrol. Pemberian prates dilakukan untuk menyamakan kondisi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil dari prates kelas eksperimen dan prates
kelas kontrol kemudian dianalisis menggunakan rumus uji-t. Uji-t prates kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan kemampuan membaca pemahaman awal antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dengan demikian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
berawal dari titik acuan yang sama.
2. Tahap Eksperimen
Setelah kelas kontrol dan kelas eksperimen terbukti memiliki tingkat kemampuan yang sama dalam pembelajaran kemampuan membaca pemahaman.
Langkah selanjutnya adalah pemberian perlakuan pada kelas eksperimen. Dalam proses ini, peneliti akan menerapkan strategi PSRT di kelas eksperimen. Perlakuan
hanya diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
a. Kelas Eksperimen 1 Guru memberikan sebuah konsep utama dari teks yang akan dipelajari.
2 Siswa melakukan curah pendapat latar belakang pengetahuan awal yang dimiliki siswa tentang konsep utama sebuah teks yang diberikan guru.
3 Guru mencatat hasil diskusi pada papan tulis. 4 Guru membimbing siswa untuk memahami organisasi teks.
29
5 Guru membagikan kertas kosong dan menyuruh siswa untuk membuat peta kosnsep sesuai dengan struktur teks menggunakan informasi yang mereka
dapatkan pada saat curah pendapat. 6 Guru menentukan tujuan kegiatan membaca.
7 Siswa melakukan aktivitas membaca 8 Guru mengecek pengetahuan yang diperoleh siswa setelah membaca teks.
9 Siswa disuruh menuliskan informasi yang telah mereka dapatkan setelah membaca pada kertas kosong yang diberikan sebelum kegiatan membaca.
10 Siswa menyimpukan informasi dari konsep utama saat curah pendapat dengan informasi yang diperoleh setelah kegiatan membaca.
11 Guru mendorong siswa untuk bertanya tentang informasi yang terdapat dalam teks menggunakan pengetahuan lain.
Guru melakukan evaluasi dan memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif. b.
Kelas Kontrol 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2 Guru menjelaskan tentang materi pembelajaran. 3 Siswa diberikan bahan bacaan.
4 Siswa melakukan kegiatan membaca. 5 Siswa diberi tugas untuk menjawab pertanyaan terkait dengan bacaan yang
telah dibaca. 6 Guru melakukan evaluasi tentang pembelajaran.
30
3. Tahap Pascaeksperimen
Setelah perlakuan diberikan pada kelas eksperimen, langkah selanjutnya adalah pemberian pascates. Pengukuran pascates bertujuan untuk mengetahui
pencapaian sesudah pemberian perlakuan. Dari hasil pascates tersebut akan diketahui perbedaan skor sebelum diberi perlakuan prates dengan skor sesudah
diberi perlakuan pascates, apakah perbandingan skornya mengalami peningkatan, sama, atau penurunan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes. Tes yang digunakan adalah tes kemampuan membaca pemahaman. Tes ini berupa
prates dan pascates yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kontrol. Kelas ekpserimen diberikan perlakukan dengan strategi PSRT dalam pembelajaran,
sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan dengan strategi PSRT. Prates diberikan sebelum eksperimen, sementara pascates diberikan setelah eksperimen.
G. Intrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes membaca pemahaman. Tes digunakan sebagai alat untuk melakukan pengumpulan data hasil
belajar yang berbentuk soal pilihan ganda berjumlah 40 soal. Sistem penskoran yang digunakan ialah dengan penskoran objektif. Jawaban sesuai dengan kunci
jawaban nilainya satu. Jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban nilainya nol. Setiap butir soal membutuhkan satu jawaban. Instrumen tes diujucobakan kepada
31
32 siswa kelas VII C diluar kelas sampel. Penyusunan intrumen disesuaikan
dengan tingkat kemampuan siswa, khususnya siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bambanglipuro.
H. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi karena yang digunakan berupa tes kemampuan membaca pemahaman. Dalam uji
validitas ini peneliti menyiapkan 80 soal dan selanjutnya akan diambil 40 soal valid untuk uji keterampilan membaca pemahaman.
Uji validitas isi harus dilakukan oleh yang berkompeten di bidang yang bersangkutan atau ahlinya.
Orang yang berkompeten dalam penelitian ini adalah Purwanti, S.Pd, beliau merupakan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2
Bambanglipuro. Selain itu, dilakukan uji validitas menggunakan program iteman, yaitu untuk menganalisis butir soal pilihan ganda yang berjumlah 80 soal pada
siswa kelas VII C SMP N 2 Bambanglipuro.
I. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tes dapat mengukur secara konsisten kemampuan membaca pemahaman dari waktu ke
waktu. Analisis butir soal menggunakan program iteman untuk mengetahui indeks Alpha Cronbach.
32
Tabel 4: Koefisien Uji Reliabilitas dan Interpretasi
Rentang Nilai Interpretasi
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah 0,40
– 0,599 Sedang
0,60 – 0,799
Tinggi 0,80
– 1,00 Sangat Tinggi
J. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data dengan Uji-t
Teknik analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung, apakah berbeda secara signifikan atau tidak. Rata-rata hitung
tersebut berasal dari kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran membaca pemahaman teks deskripsi menggunakan strategi PSRT dengan kelas yang
mendapat pembelajaran membaca pemahaman teks dekripsi tanpa menggunakan strategi PSRT.
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat dilakukan dengan cara uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian.
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov yang dihitung dengan program spss. Interpretasi hasil uji
normalitas dengan melihat kaidah sig 2-tailed. Jika nilai sig 2-tailed lebih dari 5, berarti data dari populasi berdistribusi normal.
33
b. Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang dipakai pada penelitian ini diperoleh dari populasi yang bervarian homogen
atau tidak. Cara menguji homogenitas varian tersebut menggunakan program spss dengan uji statistik test of homogenity. Jika nilai kesalahan kurang dari 5,
berarti data dari populasi punya varian yang tidak sama tidak homogen. Apabila nilai kesalahan lebih dari 5, berarti data dari populasi punya varian yang sama
homogen.
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik atau hipotesis nol Ho menyatakan tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Artinya, selisih variabel pertama
dan kedua adalah nol. 1. Hipotesis Pertama
Ho = Tidak ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks deskripsi yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran
menggunakan strategi PSRT dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa menggunakan statregi
PSRT. Ha = Ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks deskripsi yang
signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi PSRT dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa
menggunakan statregi PSRT.