42 2.
Pelaksanaan Pada tahap langkah pelaksanaan ini guru memandu siswa
melihat dan mendengar, mengamati secara seksama yang di tayangkan pada layar LCD, menghubungkan apa yang mereka lihat, dengar dan
amati dengan kaitanya dengan materi. 3.
Tahap lanjutan, kegiatan lanjutan dilakukan dalam bentuk diskusi. Dari pendapat di atas langkah-langkah penggunaan media audio
visual dalam pembelajaran IPS yang harus dilakukan meliputi tiga aspek yaitu tahap Persiapan, penyajian, dan tindak lanjut. Tahap persiapan,
memersiapkan segala keperluan terkait dengan media audio visual serta cara penyajiannya. Tahap penyajian, menyajikan materi dengan media
audio visual dengan memperhatikan situasi dan kondisi kelas, memberikan semangat dan memusatkan perhatian siswa dalam menyajikan media audio
visual, selanjutnya tahap lanjutan, tahap lanjutan sebagai refleksi untuk perbaikan serta menghubungkan apa yang dilihat, didengar, dan diamati
siswa dengan materi.
E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, karakteristik dapat dikatakan ciri-ciri khusus atau mempunyai kekhususan tertentu sesuai dengan
perwatakan sesorang. Anak usia sekolah dasar dikatakan sebagai masa intelektual dan masa keserasian sekolah. Siswa yang berada di sekolah
merupakan siswa yang berenjak pada tahap perkembangan dari kanak-kanak menuju masa remaja. Siswa SD biasanya berada pada usia 67-13 tahun, usia
43 anak SD juga dikatakan sebagai masa kanak-kanak akhir, hal ini sebagai mana
yang di kemukakan oleh Rita E. Izaty, dkk 2008: 104, anak yang berusia 6 tahun sampai masuk kemasa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar
pada usia 11-13 tahun adalah masa kanak-kanak akhir dan sering disebut masa usia sekolah atau sekolah dasar. Pada masa ini anak sudah siap untuk masuk
sekolah dasar. Menurut Piaget Rita E. Izzaty 2008: 105, masa kanak-kanak akhir
berada dalam tahap operasi konkrit dalam berpikir. Konsep pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas, sekarang
menjadi lebih konkrit. Artinya anak sudah mampu memecahkan masalah- masalah yang bersifat konkrit, serta sudah mampu berfikir logis meskipun
masih dalam terbatas. Rita E. Izzaty 2008: 116 membagi masa kanak-kanak akhir kedalam
dua fase. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, dan masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Masa kelas rendah anak masih berusia 67 tahun sampai 910
tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3. Anak yang berusia 910 tahun sampai 1213 tahun anak yang menduduki kelas tinggi yaitu: 4, 5, dan 6.
Masa kelas rendah sekolah dasar 67 – 910 tahun, memiliki ciri-ciri
tertentu yaitu: 1
Terdapat hubungan yang kuat antara jasmasi dan prestasi sekolah, 2
Sukamemuji diri sendiri, 3
Belum memikirkan yang berkaitan dengan kepentingan-kepentinga, 4
Suka membandingkan dirinya dengan orang lai,
44 5
Suka meremehkan orang lain. Anak yang berusia 910-1213 yang duduk di kelas tinggi juga memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: 1
Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari. 2
Rasa ingin tahu yang tinggi, keinginan belajar dan realistis 3
Timbul minat pada mata pelajaran-pelajaran khusus 4
Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajra di sekolah
5 Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau pergroup untuk
bermain bersama, serta mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Dalam penelitian ini mengacu kepada karakteristik siswa kelas tinggi yaitu: siswa kelas IVB SD. Siswa kelas IV berada pada usia 910 tahun, pada
usia ini siswa memiliki karakter sebagai mana telah dijelaskan di atas yaitu memiliki semangat yang tinggi untuk sekolah, dan berfikir dalam tahap
konkrit, selain itu pada tahap ini siswa memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi, serta membentuk kelompok-kelompok sebaya. Oleh karena itu seorang
guru harus dapat memahami dari berbagai karakteristik tersebut, sebagai salah satu pertimbangan ketika proses pembelajaran.
45
F. Kerangka Pikir