68 kedua, seiring dengan penggunaan citra jilbab dalam berbagai produk tersebut
semakin mempopulerkan jilbab di masyarakat. Popularitas jilbab terangkat benar oleh kontribusi media. Sehingga,
perkembangan gaya hidup Muslim di ruang publik semakin merembes di berbagai level masyarakat, khususnya di kalangan kelas menengah. Gaya hidup perempuan
Muslim yang ditekankan pada jilbab dipromosikan melalui majalah maupun buku yang diterbitkan secara luas. Majalah yang merupakan generasi awal yang
mempromosikan gaya hidup perempuan Muslim adalah Paras dan Muslimah. Aneka bentuk dan model jilbab, aneka ragam model busana, serta segala hal yang
berkaitan dengan penampilan dibahas di dalamnya.
3. Jilbab Dalam Kisah Fiksi
Konstruksi jilbab dapat kita temukan juga dalam berbagai macam kisah- kisah populer, seperti cerita pendek, novel, komik anak-anak. Jilbab menjadi
inspirasi bagi para penulis untuk membuat sebuah cerita dengan gaya mereka sendiri. Misalnya adalah The Jilbab Code yang ditulis oleh Gatot Aryo.
57
Dari judul novel tersebut sudah tergambar tema cerita yang disajikan di dalamnya, yaitu
tentang kode-kode yang harus dipecahkan. Diceritakan dua tokoh utama yaitu Fana dan Marina yang keduanya dipertemukan dalam proyek pemecahan sandi
wasiat, yang ternyata merupakan simbol-simbol jilbab. Tanpa diduga, mereka dapat memecahkan sandi-sandi tersebut. Cerita yang bergaya petualangan ini pada
dasarnya berupaya untuk memasukkan jilbab sebagai gagasan utama tetapi
57
Gatot Aryo, The Jilbab Code, 2010, Jakarta: Coretan Book Publising.
69 dengan bungkus yang berbeda agar dapat diterima oleh kalangan perempuan
muda. Jilbab dalam bentuk cerita remaja, tidak hanya diperuntukkan bagi
perempuan-perempuan berusia muda saja. Sejumlah penerbit, misalnya Penerbit Mizan, menerbitkan buku-buku bagi anak-anak. Buku tersebut menjadi semacam
pengganti cerita-cerita mitologi modern seperti Cinderella atau Putri Salju. Sejumlah penulis membuat cerita mengenai para putri di berbagai kerajaan yang
mengenakan jilbab. Tema cerita yang disajikan di dalamnya bermacam-macam, mulai dari pengajaran ajaran Islam seperti mengenal nama-nama Allah Asma’ul
Husna hingga cerita-cerita mengenai putri kerajaan. Benang merah di dalam cerita-cerita anak tersebut adalah tokoh-tokoh utama di dalamnya adalah para
perempuan berjilbab. Dengan demikian, anak-anak diajari untuk mengetahui bahwa cara berpakaian yang baik bagi perempuan, seperti di dalam tokoh-tokoh di
dalam cerita, adalah mengenakan jilbab. Contoh-contoh buku anak-anak berilustrasi di antaranya adalah Cincin Ajaib Princess Jalila, Princess Mubdiya dan
Kincir Angin, Princess Ghafira dan Sepatu Yang Tertukar, Princess Ghafira dan Sepatu Yang Tertukar.
Sementara untuk para perempuan dewasa, salah satu cerita yang berhasil memikat banyak pembaca adalah Catatan Hati Seorang Istri. Buku yang ditulis oleh
penulis produktif, Asma Nadia, termasuk buku yang laris di pasaran. Buku tersebut, yang sering disingkat menjadi CHSI, sebenarnya tidak mengangkat soal
pergulatan batin perempuan untuk mengenakan jilbab atau tidak. CHSI adalah buku yang memuat pergulatan batin para perempuan menghadapi kehidupan
rumah tangga yang seringkali tidak lurus-lurus saja. Tetapi sosok penulisnya, yaitu
70 Asma Nadia, adalah perempuan berjilbab yang sudah dikenal luas sebagai
penggerak Forum Lingkar Pena ini tidak bisa dilepaskan pengaruhnya. Perempuan berjilbab digambarkan sebagai sosok yang mempunyai kekuatan hati luar biasa
dalam menghadapi persoalan hidup. Tak mengherankan juga ketika CHSI diangkat kedalam sinetron, sosok pemeran utamanya adalah aktris berjilbab pula, yaitu
Dewi Sandra. Jika kita menyelami kepribadian sosok berjilbab di dalam cerita CHSI ini, jilbab digambarkan secara sangat positif.
Sosok Asma Nadia sebagai penulis berjilbab yang produktif adalah sangat penting. Selain menulis Catatan Hati Seorang Istri yang ditujukan untuk pembaca
perempuan dewasa, Asma juga menulis cerita untuk remaja. Kita bisa menengok sebuah novel yang berjudul, Jilbab in Love.
58
Di dalamnya, seperti yang tampak jelas dalam judulnya, jilbab adalah tema yang menjadi fokus utama. Buku ini
ditujukan untuk para gadis remaja. Hal tersebut dapat terlihat dari pergulatan batin tokoh utamanya dalam menghadapi diri dan lingkungannya saat
mengenakan jilbab untuk pertama kalinya.
D. TITIK BALIK DALAM JILBAB