=
dan
=
Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan:
Z =
=
adalah transformasi ke uji-Z
Catatan: walaupun uji Mann-Whitney hampir sama kuatnya dengan uji-t,
tetapi kekuatannya menurut seiring banyaknya skor kembar.
G. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dengan uji-Z adalah sebagai berikut:
H : µ
1
≤ µ
2
H
1
: µ
1
µ
2
Keterangan: µ
1
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika melalui strategi pembelajaran concept journaling.
µ
2
= rata-rata kemampuan komunikasi matematika melalui strategi pembelajaran ekspositori.
Adapun kriteria pengujian untuk uji Mann-Whitney ini adalah: Terima H
apabila Z
hitung
≤ Z
tabel
Tolak H apabila Z
hitung
Z
tabel
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 23 Kota Tangerang pada kelas VIII- H dan VIII-G sebagai kelas yang menjadi sampel penelitian. Kelas VIII-H terdiri
dari 42 siswa sebagai kelas kontrol dengan strategi pembelajaran yang peneliti terapkan adalah pembelajaran ekspositori. Kelas VIII-G terdiri dari 42 siswa
sebagai kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran yang peneliti terapkan adalah concept journaling. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini
adalah materi Bangun Ruang Sisi Datar. Peneliti melakukan 8 kali pertemuan pembelajaran pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematik kedua kelompok, sesuai dengan strategi
pembelajaran yang digunakan. Setelah materi bangun ruang sisi datar selesai di sampaikan, peneliti memberikan posttest berupa tes uraian yang terdiri dari 6 butir
soal bercabang kepada kedua kelas tersebut untuk memperoleh data perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematik antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Tes kemampuan komunikasi matematik tersebut telah di uji cobakan di kelas IX-H SMPN 23 Kota Tangerang, dan telah dianalisis karakteristiknya
berupa uji validitas, uji realibilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda soal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan
komunikasi matematik siswa. Tes kemampuan komunikasi matematik yang diukur meliputi 3 indikator: 1 written text, 2 drawing, 3 mathematical
expression. Setelah kedua kelompok sampel diberikan tes kemampuan komuniaksi matematik, maka diperoleh hasil dari kedua kelompok tersebut.
Kemudian dilakukan perhitungan pengujian prasyarat analisis dan pengajuan hipotesis. Adapun hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa dari kedua
kelompok adalah sebagai berikut:
a. Data Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen
Data posttest kemampuan komunikasi matematik yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 42 siswa, dengan nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 18. Data hasil tes kemampuan komunikasi matematik yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil
Posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen
Statistik Kelompok Eksperimen
Banyak sampel 42
Nilai terendah 18
Nilai tertinggi 100
Mean 62,5
Median 66,5
Modus 91,25
Varians 729,3659
Simpangan baku 27,01
Kemiringan -1,06
KetajamanKurtosis 0,364
Berdasarkan data Tabel 4.1, terlihat bahwa banyak sampel pada kelas eksperimen yaitu sebanyak 42 siswa. Nilai terendah hasil posttest kelas
eksperimen yaitu 18 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 62,5, median Me sebesar 66,5, modus
Mo sebesar 91,25, varians S
2
sebesar 729,3659, simpangan baku S sebesar 27,01. Tingkat kemiringan di kelas eksperimen sebesar -1,06 dan memiliki
ketajaman 0,364. Berdasarkan nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 65 untuk mata
pelajaran matematika, maka sebanyak 23 siswa kelompok eksperimen mendapat nilai diatas KKM. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
sebanyak 19 siswa.
Secara visual penyebaran data hasil kemampuan komunikasi matematik di kelas eksperimen dengan menggunakan Concept Journaling dapat dilihat pada
kurva dibawah ini:
Gambar 4.1 Kurva Hasil
posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen
Dari kurva di atas, terlihat bahwa median terletak ditengah, dan modus berada di atas rata-rata. Ini menunjukan bahwa
Me Mo. Kurva di atas memiliki koefisien -1,06 negatif, artinya kurva di atas memiliki model negatif,
yaitu ekor memanjang ke kiri. Hal ini menggambarkan bahwa data menyebar pada nilai-nilai di atas rata-rata. Sehingga siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata
lebih banyak dibanding siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Sedangkan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,364 yang artinya lebih dari 0,263
yaitu kurva berbentuk runcing atau leptokurtis dengan distribusi data cenderung mengelompok di atas rata-rata.
12 10
8 6
4 2
17,5 31,5
45,5 59,5
73,5 87,5
101,5
Nilai Siswa F
re k
u en
si