Dari Gambar 4.3 terlihat bahwa mean terletak memiliki nilai lebih besar dari median dan modus , median berada diantara modus dan mean, sedangkan modus
memiliki nilai lebih rendah dari rata-rata dan median. Ini menunjukan bahwa Mo Me
. Kurva di atas, memiliki koefisien 0,66 positif, artinya kurva di atas memiliki model positif yaitu ekor memanjang ke kanan. Hal ini menggambarkan
bahwa data menyebar pada nilai-nilai di bawah rata-rata. Sehingga siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata lebih banyak dibanding siswa yang
memperoleh nilai di atas rata-rata. Sedangkan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,292 distribusi leptokurtis atau bentuk kurvanya runcing.
Secara visual penyebaran data hasil kemampuan komunikasi matematik di kelas kontrol dengan menggunakan strategi ekspositori dapat dilihat pada kurva
dibawah ini:
Gambar 4.2 Kurva Hasil
posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Kontrol
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipitesis mengenai perbedaan dua rata-rata antara dua kelompok. Uji yang digunakan adalah uji-t, uji-
t digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi
18 16
14 10
8 6
4 2
2,5 18,5
34,5 50,5
66,5 82,5
98,5
Nilai Siswa F
re k
u n
si
matematik siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berdistribusi normal. Sedangkan uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui
perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematik matematik siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang berdistribusi tidak normal,
sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa
Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut dilakukan pengujian prasyarat penelitian yaitu uji normalitas. Uji normalitas didapat dengan
menggunakan uji Chi-Square pada taraf signifikan α = 0,05. Uji normalitas diperoleh dari hasil data posttest kedua kelompok penelitian. Hasil pengujian
normalitas posttest untuk kelas eksperimen diperoleh nilai = 23,72 dan
untuk kelas kontrol diperoleh nilai = 12,0059. dari tabel nilai kritis uji chi-
square diperoleh nilai untuk n = 42 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah
7,82, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest kedua kelompok tersebut berdistribusi tidak normal karena tidak memenuhi kriteria
≤ .
Hasil uji normalitas posttest kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Statistik Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
N 42
42 62,5
43,26 S
27,01 24,72
23,72 12,0059
7,82 7,82
Kesimpulan Tidak Normal
Tidak Normal
b. Pengujian Mann Whitney
Setelah dilakukan uji normalitas ternyata populasi berdistribusi tidak normal, maka dilakukan uji hipotesis dengan uji Mann-Whitney. Hasil
perhitungan uji Mann-Whitney dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Mann-Whitney dengan uji-Z
U
1
558,5 U
2
1205,5 μ U
882 σU
111,78 Z
2,9 Z
tabel
1,65
Kesimpulan Tolak Ho
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat terlihat bahwa nilai Z = 2,9 lebih besar dari Z
tabel
= 1,65 artinya tolak Ho. Hal ini berarti bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan Concept
Journaling lebih tinggi dibandingan dengan kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan ekspositori. Sehingga dapat ditunjukkan bahwa
pembelajaran matematika yang menggunakan Concept Journaling berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti akan membahas kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen yang menggunakan Concept Journaling dan kelas kontrol yang
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, menganalisis kemampuan komunikasi matematik tiap indikator, serta proses pembelajaran Concept
Journaling.