Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya pada Tabel 3. 3 sebagai berikut:
22
Tabel 3. 4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi
Kriteria Reliabilitas
0,00 r 0,20
Kecil 0,20
r 0,40
Rendah 0,40
r 0,70
Sedang 0,70
r 0,90
Tinggi 0,90
r 1,00
Sangat Tinggi Hasil uji reliabilitas instrumen tes dengan menggunakan software
anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Statistik
Butir Soal
r
11
0,91 Kesimpulan
Reliabilitas sangat tinggi a.
Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran suatu butir soal adalah proposi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung
dengan menggunakan persamaan:
23
JS B
P
Keterangan: P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun tolak ukur menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh digunakan Tabel 3. 4 sebagai berikut:
24
22
Ratih Komala, op.cit., h. 53
23
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 208.
24
Ibid., h. 210.
Tabel 3. 6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat
Kesukaran Kriteria Tingkat
Kesukaran
0,00 – 0,30
Sukar 0,30
– 0,70 Sedang
0,70 – 1,00
Mudah Hasil perhitungan derajat kesukaran dengan menggunakan software
anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 7 Hasil Uji Derajat Kesukaran Instrumen Tes Kriteria Soal
Butir Soal Jumlah Soal
Persentase
Mudah 7
17,5 Sedang
27 67,5
Sukar 6
15
Jumlah 40
100 b.
Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya
rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal pilihan ganda adalah:
25
B B
A A
J B
J B
DP
Keterangan: DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
B
A
= Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah
25
Ibid., h. 213-214.
Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka nilai tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda seperti tertera pada Tabel 3. 5
sebagai berikut:
26
Tabel 3. 8 Interpretasi Daya Pembeda Indeks Daya
Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 – 0,20
Jelek poor 0,20
– 0,40 Cukup satisfactory
0,40 – 0,70
Baik good 0,70
– 1,00 Baik sekali excellent
Hasil uji daya beda instrumen tes dengan menggunakan software anates versi 4.0 dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 9 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Kriteria
soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Jelek 2
5 Cukup
5 12,5
Baik 24
60 Baik Sekali
9 22,5
Jumlah 40
100
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar fisika. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur peningkatan hasil
belajar fisika yang diperoleh siswa setelah diterapkannya model pembelajaran berpikir induktif. Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai.
Soal-soal tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda tentang konsep getaran dan gelombang. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek mengingat
C
1
sampai menganalisis C
4
.
26
Ibid., h. 218.
Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan pretest dan sesudah perlakuan posttest. Soal-soal yang digunakan pada pretest dan
posttest merupakan soal yang sama, hal ini dimaksudkan agar tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan
pemahaman yang terjadi.
J. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisis dengan
maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut menggunakan statistik.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik untuk pengolahan data tersebut adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam
penelitian ini adalah uji chi-kuadrat. Adapun langkah-langkah uji normalitas menurut adalah sebagai berikut:
27
a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari nilai Rentangan R
terkecil skor
terbesar skor
R
c. Mencari Banyaknya Kelas
BK
N Log
BK 3
, 3
1
Rumus Sturgess
d. Mencari nilai panjang kelas
i BK
R i
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
27
Ahmad Sandy, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi Momentum, Impuls, dan Tumbukan Dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, Skripsi
Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: t. d., 2008, h. 51-52.
f. Mencari rata-rata mean
n x
f x
i
g. Mencari simpangan baku standard deviasi
1 .
2 2
n n
x f
x f
n s
i i
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: 1 Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
2 Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
s x
Kelas Batas
Z
3 Mencari luas 0 –Z dari tabel kurva normal dari 0–Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas. 4 Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya. 5 Mencari frekuensi yang diharapkan fe dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden. i. Mencari chi-
kuadrat hitung χ
2 hitung
k i
fe fe
fo
1 2
2
No.
Kelas Interval
f Nilai Tengah
i
x
2 i
x
i
x f .
2
.
i
x f
Jumlah Σ f =
- -
Σ
i
x f .
= Σ
2
.
i
x f
=
j. Membandingkan χ
2 hitung
dengan χ
2 tabel
untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-1, dengan kriteria:
Jika χ
2 hitung
≥ χ
2 tabel
, artinya distribusi data tidak normal dan Jika χ
2 hitung
≤ χ
2 tabel
, artinya data berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas pretest dan posttest, kelompok eksperimen dan kontrol berada pada distribusi normal. Untuk lebih jelasnya,
perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran C.
2. Uji Homogenitas
Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji kehomogenitasannya. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor
setiap variabel memiliki varians yang homogen.
28
Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah dengan uji Bartlett.
Adapun langkah-langkah uji homogenitas dengan Bartlet menurut Riduwan yang tercantum dalam skripsi Ahmad Sandy, yaitu:
29
a. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel penolong
Kelompok dk n-1
i
S
i
S Log
i
S Log
dk.
Σ = Σ n-1 =
- -
Σ
i
S Log
dk.
= S
i
= varians kuadrat standar deviasi b. Menghitung varians gabungan dari sejumlah kelompok yang ada
1
1
i i
i gabungan
n S
n S
c. Menghitung Log S d. Menghitung nilai B, yaitu:
1
log
i
n S
B
28
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Jakarta: 2006, Pustaka Setia, h. 294.
29
Ahmad Sandy, op.cit., h. 52-53.
2 1
2 1
1 1
n n
S x
x t
g
e. Menghitung nilai χ
2 hitung
i i
hitung
S n
B log
1 10
ln
2
Dengan:
i i
i
LogS dk
S n
. log
1
Sehingga:
i hitung
S Log
dk B
. 10
ln
2
f. Membandingkan χ
2 hitung
dengan nilai χ
2 tabel
untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n - 1, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika χ
2 hiung
≥ χ
2 tabel
, berarti tidak homogen, dan Jika χ
2 hiung
≤ χ
2 tabel
, berarti homogen.
Berdasarkan hasil uji homogenitas, hasil pretest menunjukkan bahwa kedua kelompok tidak homogen, sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa
kedua kelompok homogen. Untuk lebih jelasnya, perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran C.
3. Uji Hipotesis
Metode statistika untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan harus disesuaikan dengan asumsi-asumsi statistika seperti asumsi distribusi
dan kehomogenan varians. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data hasil penelitian serta uji hipotesis yang
seharusnya digunakan:
a. Untuk Data Berdistribusi Normal dan Homogen
Untuk data berdistribusi normal dan homogen, untuk menguji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji-t sesuai persamaan berikut:
30
Dengan:
30
Subana et.al., Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005, h. 171.