Kemampuan Berpikir Kongnitif Peningkatan Hasil Belajar

Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest Statistik Skor Pretest Posttest s² eksperimen 219,04 82,52 s² kontrol 240,25 220,06 s² gabungan 229,64 151,28 X² hitung 0,09 -1,731 X² tabel 3,841 3,841 Kesimpulan Homogen Homogen Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95 α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 1. Untuk pretest kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang tidak homogen karena tidak memenuhi kriteria hitung 2  ≤ tabel 2  . Sedangkan untuk posttest kedua sampel berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria hitung 2  ≤ tabel 2  .

c. Pengujian Hipotesis

Karena data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka dilaksanakan pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik yaitu uji- t. Pada pengujian hipotesis ini juga menggunakan software pengolah data SPSS Versi 16, t hitung dan t tabel yang ditunjukan pada Tabel 4. 5. Rekapitulasi uji-t dengan satu pihak secara lengkap dapat diliihat pada Lampiran C. Tabel 4. 7 Uji Beda Rata-rata Hasil Belajar Konsep Getaran dan Gelombang pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Data Kelas t-tes Sig. Keputusan Tes awal Eksperimen 0,221 0,815 Tidak Signifikan Kontrol Tes akhir Eksperimen 2,940 0,004 Signifikan Kontrol Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa skor tes awal pada kedua kelas besarnya t hitung = 0,221 lebih kecil dari t tabel = 1,684 pada signifikansi p = 0,815. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar pada konsep getaran dan gelombang antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan pembelajaran. Untuk skor tes akhir diperoleh t hitung = 2,940 lebih besar dari t tabel = 1,684 pada signifikansi p = 0,004. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh model pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar konsep getaran dan gelombang dibandingkan dengan model pembelajaran direct instruction.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir terlihat bahwa untuk skor tes akhir diperoleh t hitung = 2,940 ≥ t tabel = 1,684 pada signifikansi p = 0,004. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara signifikan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Darmilah Siti 2007 dengan judul penelitian “Model Pembelajaran Induktif Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMP” bahwa model pembelajaran induktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kategori efektif. 32 Sejalan juga dengan penelitian Purba Ulina 2012 dengan judul penelitian ”Upaya penerapan Model Pembelajaran induktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Pinangsori Tapanuli Tengah” dengan kesimpulan akhir penerapan model pembelajaran induktif dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan kategori efektif. 33 32 Darmilah Siti. Model Pembelajaran Induktif Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMP. Skripsi pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2007. 33 Purba Ulina. Upaya penerapan Model Pembelajaran induktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Pinangsori Tapanuli Tengah. Skripsi pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2012.