Sejarah Dan Perkembangan Death By Chocolate Spageti Restaurant

V. GAMBARAN UMUM USAHA

5.1 Sejarah Dan Perkembangan Death By Chocolate Spageti Restaurant

Death By Chocolate Spageti Restaurant merupakan restoran yang menyajikan berbagai menu utama yang berbahan dasar coklat dan spageti Death By Chocolate Spageti Restaurant berdiri pada tanggal 18 Agustus 2006 oleh Baby Ahnan, Tintin Kuraesin, dan Susi Gunadi. Mereka bertiga merupakan pendiri sekaligus owner dari restoran tersebut yang tergabung dalam Apple Pie Group . Mereka juga sekaligus pendiri dari Pia Apple Pie, Macaroni Panggang, Lasagna Gulung dan yang terbaru adalah Pastel Pizza Rijsttafel. Usaha Death By Chocolate Spageti Restaurant berawal dari research and development yang dilakuan oleh owner sehingga didapatkan produk yang beda, memiliki rasa yang enak dan bernilai jual yang tinggi. Ide untuk membuka usaha di bidang coklat ini ditemukan melalui pengamatan adanya peluang pasar akan produk olahan coklat yang hampir dapat dikatakan digemari oleh semua orang. Menu utama dari restoran ini adalah Death By Chocolate DBC. Pada nama tersebut, terdapat keunikan istilah dari death yang berarti kematian. Hal ini dapat mengingatkan pada peristiwa Perang Dunia II yang terjadi ketika zaman Nazi dahulu. Ketika itu Hitler menggempur Inggris dengan strategi memasukan bom kedalam batangan-batangan coklat. Serdadu Inggris yang memakan coklat tersebut, meninggal setelah bom yang ada didalamnya meledak dalam hitungan waktu tujuh detik. Makna DBC dalam sejarah kuliner, dimulai ketika salah seorang chef Inggris membuat kue coklat pertama dengan nama tersebut. Tentu hal tersebut ada kaitannya dengan sejarah Perang Dunia II dan sejarah kuliner tersebut mengenai pergeseran makna kematian. Makna kematian yang dimaksud untuk kue DBC bukan seperti makna yang sebenarnya melainkan maksudnya adalah pengunjung bisa mati karena kelezatanya. Death By Chocolate DBC merupakan nama sebuah resep yang pertama kali ditemukan oleh seorang chef sebuah restoran di Inggris. Resep ini berkembang menjadi nama sebuah nama restoran. Di Indonesia, terdapat dua restoran yang bernama DBC. Restoran DBC yang pertama berlokasi di Pondok 59 Indah Mall PIM Jakarta yang merupakan cabang dari DBC International Limited yang ada di New Zealand. Restoran yang kedua adalah Death By Chocolate Spageti Restaurant yang berlokasi di jalan Ceremai No. 22 Kota Bogor, yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Kemiripan nama ini menimbulkan anggapan bahwa keduanya merupakan cabang usaha yang memiliki konsep restoran dan menu yang sama. Tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Maka dari itu DBC di Bogor mengubah namanya menjadi Death By Chocolate Spageti Restaurant untuk membedakan dengan restoran yang ada di Jakarta. DBC Jakarta mengusung tema lux atau mewah yang dapat dilihat dari lay out yang elegant semua menu yang disajikan mengandung coklat semua, sedangkan Death By Chocolate Spageti Restaurant Bogor mengusung tema gothic dengan lay out yang didominasi oleh warna hitam yang melambangkan kematian dan coklat yang berarti coklat itu sendiri. Selain itu tidak semua menu di Death By Chocolate Spageti Restaurant Bogor mengandung coklat, DBC hanya merupakan menu utama di restoran tersebut, Cara penyajian produk yang unik, serta memiliki ritual yang unik sensasi Death By Chocolate dan menjadi ciri khas dari Death By Chocolate Spageti Restaurant Bogor ini. Selain itu pangsa pasar yang di tuju oleh Death By Chocolate Spageti Restaurant Bogor dengan DBC Jakarta pun berbeda. Berdasarkan informasi dari para pelanggan yang datang ke Death By Chocolate Spageti Restaurant Bogor rata-rata menyukai rasa dari kue DBC. Sensasi DBC yang di ciptakan oleh Death By Chocolate Spageti Restaurant akan memberikan kesan yang mendalam bagi pelanggan yang memakannya. Kemiripan nama antara DBC PIM Jakarta dan Death By Chocolate Spageti Restaurant Bogor, tidak akan memberikan persepsi negatif apabila konsumen telah mendatangi Death By Chocolate Spageti Restauran, Bogor dan mencicipi produk-produk yang ditawarkannya. Meskipun demikian persepsi negatif tesebut akan tetap ada dan sedikit mempengaruhi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Death By Chocolate Spageti Restaurant. Karena itu strategi pemasaran yang tepat untuk pengembangan usahanya Death By Chocolate Spageti Restaurant sangat diperlukan. 60 Death By chocolate yang merupakan menu andalan di restoran ini, berupa kue coklat yang disajikan secara khas ala Death By Chocolate Spageti Restaurant. Kue ini mirip dengan kue brownis namun dengan jumlah coklat yang lebih banyak. Berbentuk oval menyerupai kuburan plus batu nisan yang terbuat dari coklat dan terdiri dari tiga lapisan dengan lelehan coklat pada lapisan kedua. Kue Death By chocolate mengandung sedikit tepung dan menggunakan banyak butiran coklat. Selain produknya yang khas, restoran ini juga memiliki cara penyajian yang unik pula pada hari-hari tertentu yang menjadi daya tarik konsumen. Setiap hari jumat, sabtu dan minggu pada pukul 20:00 WIB, seluruh lampu dalam ruangan restoran akan dimatikan. Dalam kegelapan muncul tiga sosok yang mengenakan jubah hitam berjalan secara beriringan dengan membawa lonceng dan diiringi dengan musik kematian. Ketiga sosok itu akan datang ke meja para pengunjung secara satu persatu untuk memberikan kesan yang khas dari Death By Chocolate Spageti Restaurant. Setelah mendatangi pengunjung dari arah dalam ke arah luar restoran, ketiga sosok itu masuk kembali dengan membawa obor yang sudah menyala. Mereka kemudian mendatangi meja para pengunjung dan mengucapkan selamat datang kepada para pengunjung. Anda yang hidup seakan- akan dapat bercakap-cakap dengan sosok-sosok di dunia kematian. Hal tersebut merupakan sensasi Death By chocolate yang sengaja di ciptakan oleh tim Death By Chocolate Spageti Restaurant agar menimbulkan kesan yang berbeda dari restoran-restoran yang lain. Dengan adanya kegiatan tersebut menurut para pengunjung Death By Chocolate Spageti Restaurant menjadi daya tarik tersendiri. Ritual yang di sajikan menurut sebagian konsumen merupakan usaha dalam menarik konsumen dan menjadi ciri khas Death By Chocolate Spageti Restaurant . Persepsi para konsumen mengenai ritual yang diciptakan oleh tim Death By Chocolate Spageti Restaurant ada sebagian yang menyukai, namun ada sebagian lagi yang tidak menyukai. Karena menurut mereka kegiatan yang dilakukan malah akan membuat konsumen ketakutan dan enggan untuk datang berkunjung kembali. Namun semua itu tidak membuat Death By Chocolate Spageti Restaurant menjadi kecewa, menurut mereka itu semua tergantung pada 61 tingkat kesukaan ataupun ketertarikan pelanggan terhadap ritual tersebut yang tujuannya untuk promosi. Produk Death By Chocolate Spageti Restaurant dapat dinikmati secara langsung direstoran dan dibawa pulang dengan sistem take away. Sistem take away ini hanya berlaku untuk produk Death By chocolate saja, karena bersifat cukup tahan lama dan rasanya tidak akan berubah. Sistem ini tidak diberlakukan pada produk lainnya seperti frittata karena frittata akan lebih enak jika dinikmati pada saat panas dan rasanya akan berubah jika sudah dingin. Death By Chocolate Spageti Restaurant beroperasi pada hari senin- minggu mulai pukul 07.00-22.30 WIB. Restoran ini mulai beroperasi pada pagi hari karena ingin menjangkau konsumen yang tidak sempat untuk sarapan pagi dirumah dan menginginkan menu makanan yang siap saji. Pasar sasaran restoran ini adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah hingga kalangan atas dengan kelompok konsumen dari kalangan remaja, mahasiswa, pekerja kantoran dan keluarga. Pada awalnya produk yang ditawarkan oleh restoran ini sebanyak 45 jenis. Akan tetapai saat ini jenis produk yang ditawarkan bertambah tiga jenis sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 48 jenis. Selain itu, dalam perkembanganya, restoran ini terus mengembangkan idenya untuk membuat produk baru. Flower by chocolate FBC, chocolate stik dan coklat telur paskah merupakan produk- produk yang relatif baru dikembangkan oleh restoran ini. Seiring dengan berjalanya waktu, karena harga bahan baku yang semakin meningkat, maka harga yang diterapkan oleh Death By Chocolate Spageti Restaurant pun mengalami peningkatan untuk sebagian produknya.

5.2 Lokasi Death By Chocolate Spageti Restaurant