28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ex-postfacto dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengungkapkan data yang sudah ada atau dilakukan
setelah kejadian berlangsung. Sukardi 2011: 165 menjelaskan bahwa penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas
telah terjadi ketika peneliti mulai pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Hasil penelitian ini berwujud data kuantitatif dan dianalisis dengan
teknik statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh sikap siswa dalam pembelajaran dan variasi mengajar guru terhadap
prestasi belajar IPS siswa di SMP Kecamatan Sumpiuh.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kecamatan Sumpiuh yang terdiri dari 3 SMP yaitu SMP Negeri 1 Sumpiuh, SMP Negeri 2 Sumpiuh, dan SMP
Giripuro Sumpiuh. Waktu penelitian dimulai pada bualn September 2014 sampai dengan September 2015 dan pengambilan data dilakukan pada
semester genap tahun ajaran 20142015 pada bulan Februari sampai dengan Maret 2015.
C. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya meliputi sikap siswa X1 dan variasi mengajar
guru X2 sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar IPS Y.
29
Penelitian ini akan melihat ada tidaknya pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y secara sendiri-sendiri serta pengaruh X
1
dan X
2
terhadap Y secara bersama-sama.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sikap Siswa
Sikap siswa pada Mata Pelajaran IPS merupakan kecenderungan untuk bereaksi dan merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek
tertentu baik secara positif maupun negatif. Sikap yang positif akan memberikan hasil yang positif terhadap kegiatan yang dilakukan terkait
dengan sikap tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika sikap yang negatif akan berakibat buruk terhadap hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut. Pada
umumnya sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Sikap pada mata pelajaran IPS
ini diperoleh dengan skor angket yang diisi oleh siswa.
2. Variasi Cara Mengajar Guru
Variasi cara mengajar yang dilakukan oleh guru merupakan sikap yang harus dilaksanakan untuk menciptakan kondisi atau sistem
lingkungan yang mendukung bagi proses belajar mengajar. Variasi cara mengajar guru harus dilakukan karena untuk menghindari faktor
kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang monoton sehingga nantinya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Variasi cara mengajar guru secara garis besar meliputi tiga komponen