KKM karena kurang mendapat respon yang baik dari guru. Hasil wawancara guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.
2. Pengumpulan Data
Setelah mengumpulkan data melalui wawancara guru dan siswa, selanjutnya peneliti mengumpulkan data melalui observasi pembelajaran
pengayaan di kelas, tes akhir pembelajaran pengayaan, dan pemberian kuesioner terhadap siswa.
Peneliti melakukan observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran pengayaan yang berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran PBL. Observasi dilakukan oleh 4 observer untuk melakukan pengamatan terhadap guru yang mengajar serta 15 siswa yang menerima
pembelajaran pengayaan. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap guru menunjukkan bahwa guru dapat memberikan pembelajaran
pengayaan dengan baik sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Sedangkan dalam observasi yang dilakukan terhadap 15 siswa
menunjukkan bahwa terdapat siswa yang dapat melaksanakan
pembelajaran pengayaan dengan baik dan ada juga siswa yang kurang memberikan perhatian terhadap pembelajaran yang diberikan. lihat
lampiran 15 dan 16. Peneliti juga memberikan tes akhir pembelajaran pengayaan
terhadap siswa dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan. Tes akhir
pembelajaran pengayaan diberikan pada pertemuan ketiga. Hasil tes akhir pembelajaran pengayaan memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa
memperoleh hasil yang cukup lebih baik dibandingkan dengan hasil nilai yang diperoleh pada materi fungsi dan persamaan kudrat yang tidak
menerima pembelajaran pengayaan sebelumnya. lampiran 14. Kemudian peneliti membagikan kuesioner terhadap siswa dengan
tujuan untuk melihat minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Hasil
kuesioner menunjukkan bahwa para siswa memiliki minat terhadap pembelajaran pengayaan dengan menggunkan model pembelajaran PBL
lampiran 17.
3. Desain Produk
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru dan siswa dalam memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan, peneliti membuat
desain produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL dalam materi fungsi dan
persamaan kuadrat untuk kelas X. Dalam mendesain produk, peneliti mengembangkan
perangkat pembelajaran
matematika dengan
menggunakan model pembelajaran PBL yaitu pada sub materi manipulasi aljabar dan penerapan pada fungsi dan persamaan kuadrat. Adapaun desain
produk perangkat pembelajaran matematika yang dibuat peneliti berupa silabus, RPP, Lembar Aktivitas Siswa LAS, kuis, dan soal tes akhir
pembelajaran pengayaan. Rincian dari seluruh perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.
a. Silabus
Dalam pembuatan silabus, peneliti merancang silabus dengan menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Silabus yang
dirancang peneliti mengarah pada kegiatan pembelajaran dengan mengakomodasikan model pembelajaran PBL dalam materi fungsi dan
persamaan kudrat. Materi lebih mengarah pada kegiatan manipulasi aljabar serta penerapan fungsi dan persamaan kuadrat. Hal ini dikarenakan
peneliti ingin menekankan pada pembelajaran pengayaan, sehingga materi yang dipilih adalah materi pada bagian akhir.
Silabus dibuat dengan memuat kompetensi dasar beserta indikator- indikator di dalamnya dimana hasil rincian dari silabus akan
dikembangkan di dalam pembuatan RPP. Dalam pembuatan silabus, penilaian berupa 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik karena mengingat kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Dalam pembuatan RPP, peneliti merancang dengan mengembangkan pada silabus yang telah dibuat. RPP yang dirancang oleh peneliti terdiri
dari 2 pertemuan dimana setiap pertemuan peneliti membuat 1 buah RPP. Kegiatan pembelajaran yang termuat dalam RPP tersebut mengarah pada
model pembelajaran PBL dimana dalam kegiatan pembelajaran siswa diminta untuk bersikap aktif selama pembelajaran berlangung sementara
guru sebagai pembimbing dan fasilitator. Model pembelajaran PBL terlihat pada kegiatan pembelajaran yaitu di bagian eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi yang di dalamnya mencakup fase PBL. Kegiatan pembelajaran yang dibuat dalam RPP mengacu pada keterlaksanaan siswa yang
menggunakan model pembelajaran PBL yaitu siswa diminta melakukan diskusi bersama kelompok untuk memecahkan permasalahan yang
diberikan oleh guru.
c. Lembar Aktivitas Siswa LAS
Lembar Aktivitas Siswa LAS yang dirancang peneliti berupa permasalahan-permasalahan pada materi fungsi dan persamaan kuadrat
yang disesuaikan dengan indikator-indikator yang telah dibuat sebelumnya. LAS dirancang untuk digunakan pada setiap pertemuan saat
pembelajaran pengayaan berlangsung. Permasalahan-permasalahan yang disajikan di dalam LAS tersebut sebagai fasilitas siswa dalam
mengerjakan soal secara berkelompok dan mendiskusikan terhadap permasalahn yang telah disediakan. Pada pertemuan pertama, terdapat 4
permasalahan sedangkan
pada pertemuan
kedua disediakan
6 permasalahan yang telah disesuaikan dengan indikator pencapaian siswa.
LAS dirancang dengan permasalahan yang berbeda-beda pada setiap anggota kelompok, hal ini dilakukan agar setiap anggota kelompok tidak