d. Validasi Desain
Peneliti meminta bantuan ahli yaitu 1 guru dan 1 dosen untuk melakukan validasi terhadap desaian produk yang dirancang. Hal yang
dinilai dalam validasi tersebut adalah apakah perangkat pembelajaran pengayaan yang dirancang sudah mengakomodasi model pembelajaran
PBL. Selain itu yang dinilai adalah apakah desain perangkat yang dirancang layak untuk diimplementasikan. Hasil validasi menunjukkan
kategori baik dengan skor 3,77 lampiran 1.
e. Revisi Desain
Selanjutnya peneliti melakukan perbaikan terhadap hasil validasi desain perangkat sesuai dengan masukan dan saran dari ahli. Peneliti
juga melakukan uji validitas soal tes akhir terhadap 30 siswa kelas X SMAN 1 Cawas sebelum produk tersebut diimplementasikan. Dari hasil
validasi oleh ahli menunjukkan bahwa dari 10 butir soal terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Kedua butir soal yang tidak valid tersebut diubah
menjadi 1 butir soal dalam kategori sukar dan 1 butir soal dalam kategori mudah. Sehingga 10 butir soal yang akan dijadikan uji coba
produk menjadi valid dan memiliki tingkat kesukaran yang seimbang sehingga layak untuk diimplementasikan.
f. Uji coba produk
Setelah melakukan revisi terhadap desain perangkat pembelajaran pengayaan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba produk
dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa perangkat yang dirancang layak diimplementasikan. Uji coba produk dilakukan oleh 15 siswa
kelas X SMAN 1 Weru Sukoharjo yang telah mencapai nilai KKM pada materi fungsi dan persamaan kuadrat. Dalam pelaksanaan uji coba
produk, guru matematika berperan sebagai pelaksana pembelajaran pengayaan dengan menggunakan perangkat yang telah dirancang.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di luar jam pelajaran yaitu pada masa remedial setelah siswa selesai melaksanakan ulangan umum.
Fase-fase pembelajaran pengayaan dengan menggunakan model pembelajaran PBL terlihat dari hasil observasi yang dilakukan pada uji
coba produk lampiran 15 dan 16. Selain itu, pada uji coba produk ini juga dilakukan pemberian kuesioner untuk melihat minat siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan lampiran 17.
g. Revisi Produk
Setelah uji coba produk dilakukan, peneliti masih melakukan perbaikan karena terdapat beberapa kekurangan yang ada pada produk
perangkat pembelajaran.
2. Kualitas perangkat pembelajaran pengayaan
Kualitas perangkat pembelajaran pengayaan dipaparkan sebagai berikut. a.
Silabus Kualitas silabus menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor
3,75. Silabus ini memuat kegiatan inti pembelajaran pengayaan sesuai dengan fase-fase PBL.
b. RPP
Kualitas RPP menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor 3,66. RPP yang disusun oleh peneliti mempunyai ciri khas yaitu
menerapkan model pembelajaran PBL pada kegiatan inti pada mata pelajaran matematika.
c. LAS
Kualitas LAS menunjukkan kriteria sangat baik dengan skor 3,85. LAS berisi permasalahan-permasalahan yang dirancang sesuai
dengan indikator ketercapaian pembelajaran yaitu menyesuaikan terhadap kriteria PBL.
d. Kuis
Kualitas kuis menunjukkan kriteria sangat baik dengan perolehan skor 3,83. Kuis berisi permasalahan yang disusun sesuai dengan indikator
pada kompetensi dasar yang mengakomodasi kriteria PBL.
e. Soal Tes Akhir
Kualitas soal tes akhir menunjukkan kriteria sangat baik dengan perolehan skor 3,75. Soal tes akhir disusun sesuai dengan indikator
pada kompetensi dasar yang mengakomodasi kriteria PBL. Desain perangkat pembelajaran pengayaan telah divalidasi dan
diimplementasikan di kelas. Perangkat pembelajaran tersebut layak digunakan di kelas karena berdasarkan hasil validasi perangkat
memberikan skor 3,77 yang menunjukkan kategori sangat baik.
3. Minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan
menggunakan model pembelajaran PBL
Minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilihat dari hasil kuesioner yang dilakukan siswa pada pertemuan akhir
setelah pembelajaran pengayaan selesai dilakukan. Peneliti dapat menganalisis minat siswa terhadap pembelajaran melalui data hasil
kuesioner yang diperoleh. Berikut merupakan tabel hasil olah data kuesioner minat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pengayaan
menggunakan model pembelajaran PBL.
Tabel 4.4 Hasil kuesioner minat siswa terhadaap pembelajaran pengayaan
No Daftar Pernyataan
SKOR SS
S TS
STS
1 Cara belajar dalam pelaksanaan program
pengayaan ini sangat menarik bagi saya 1
14 2.
Pelaksanaan program pengayaan dengan cara ini membuat saya merasa bosanjenuh
1 13
1
3. Dengan adanya diskusi dalam program
pengayaan ini membuat saya menjadi berani untuk mengemukakan pendapat di
hadapan teman dan guru 1
13 1
4. Saya malu untuk berpendapat di depan guru
dan teman 1
12 2
5. Cara belajar dalam program pengayaan ini
membuat saya menjadi tertantang untuk memecahkan masalah
4 10
1
6. Dengan cara belajar melalui pembelajaran
pengayaan ini saya dapat menghargai pendapat orang lainteman
5 10
7. Cara belajar melalui pembelajaran ini
membuat saya menjadi semakin bingung 15
8. Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan
soal matematika setelah mendapatkan pembelajaran pengayaan ini
2 13
9. Saya lebih senang belajar kelompok
daripada belajar sendiri 7
8
10. Belajar
berkelompok membuat
saya menjadi paham dalam menyelesaikan
persoalan matematika 7
8
11. Belajar
berkelompok membuat
saya menjadi tidak nyaman karena kurang bebas
12 3
Jumlah x skala penilaian 100 256
73 6
Jumlah total 520
Rerata 3,15
Berdasarkan hasil kuesioner pada tabel di atas menunjukkan perolehan skor rata-rata sebesar
dan termasuk ke dalam kategori baik. Dari hasil tabel kuesioner tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa berminat dengan persentase terhadap pelaksanaan
pembelajaran pengayaan menggunakan model pembelajaran problem
based leaning. Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap minat
siswa dengan
dilaksanakannya pembelajaran
pengayaan menggunakan model pembelajaran PBL.
4. Hasil belajar siswa setelah menerima pembelajaran pengayaan
menggunakan PBL
Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dengan mengakomodasi model pembelajaran PBL, peneliti menganalisis
bagaimana hasil belajar siswa selama pembelajaran melalui kelima fase pada PBL. Dalam menganalisis hasil belajar siswa, peneliti mengacu pada
3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek ini sesuai dengan kurikulum yang digunakan pada pembelajaran yaitu KTSP dan
telah sesuai dengan silabus serta RPP yang dirancang. Pada aspek kognitif, peneliti menganalisis yaitu dengan melihat
skore siswa dalam mengerjakan soal tes akhir pembelajaran kemudian dibandingkan dengan hasil nilai siswa sebelum melaksanakan
pembelajaran pengayaan. Sedangkan pada aspek afektif, peneliti menganalisis dengan cara melihat hasil penilaian sikap siswa selama
pembelajaran. Sementara pada aspek psikomotorik, peneliti menganalisis dengan cara melihat hasil penilaian siswa terhadap keterampilan
menggunakan alat seperti penggaris dan jangka selama pembelajaran. Berikut hasil olah data nilai siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran pengayaan dilaksanakan.