18 sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat sebuah ringkasan
informasi, dan proses mengabstraksikan ringkasannya. Nama lain dari merangkum adalah mengabstraksi dan menggeneralisasi.
5. Menyimpulkan
Proses kognitif menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola dalam sejumlah contoh. Proses menyimpulkan melibatkan proses kognitif
membandingkan seluruh contohnya. Menyimpulkan berpusat pada penarikan pola informasi yang diberikan. Nama lain menyimpulkan adalah menyarikan,
mengekstraporasi, menginterpolasi, memprediksi. 6.
Membandingkan Proses kognitif membandingkan melibatkan proses mendeteksi persamaan
dan perbedaan antara kedua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Nama lain dari membandingkan adalah mengkontraskan, memetakan, dan
mencocokan. 7.
Menjelaskan Proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan
menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem. Model ini dapat diturunkan dari teori atau didasarkan pada hasil penelitian atau pengalaman. Nama
lain dari menjelaskan adalah membuat model.
2.1.1.7 Hakikat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences Samatowa, 2011: 1. Sains
sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna
untuk diamati dan dieksperimentasi lebih lanjut Samatowa, 2011: 1. Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam
semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan Susanto, 2013: 167. Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan cabang disiplin
19 ilmu yang mempelajari alam semesta yang dapat dilakukan dengan pengamatan
atau eksperimen. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA yaitu 1 pengetahuan alam sudah
jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya, 2 perlunya IPA diajarkan di Sekolah Dasar Samatowa, 2011: 2-4. Penerapan mata
pelajaran IPA pada jenjang Sekolah Dasar dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan berlatih untuk memecahkan masalah. Samatowa 2011: 4 menyebutkan
ada empat alasan Ilmu Pengetahuan Alam perlu diajarkan di Sekolah Dasar yakni : a Ilmu Pengetahuan Alam sangat bermanfaat bagi suatu bangsa, b Ilmu
Pengetahuan Alam IPA melatih siswa untuk berpikir kritis, apabila Ilmu Pengetahuan Alam IPA diajarkan dengan metode yang tepat misalnya
“menemukan sendiri” pada saat siswa dihadapkan pada suatu masalah maka siswa akan berusaha menyelidiki untuk memecahkan masalah tersebut, c apabila Ilmu
Pengetahuan Alam diajarkan dengan percobaan maka siswa tidak sekedar menghafal akan tetapi memahami, dan d mata pelajaran ini berpotensi
membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Metode inkuiri dianggap sebagai metode yang peling tepat dalam pembelajran IPA Susanto, 2013: 172.
2.1.1.8 Perubahan Sifat Benda