Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia keempat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara perbuatan mendidik Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002: 263. Pendidikan di sekolah merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan akan menghasilkan generasi yang cerdas secara kognitif dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sering menjadi sorotan masyarakat. Masalah-masalah pendidikan di Indonesia saat ini semakin banyak, sehingga kinerja guru sebagai pendidik kembali dipertanyakan. Pada tahun 2012 mutu pendidikan di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009. Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Organization for Economic Cooperation and Development atau OCED meluncurkan hasil Program Penilaian Pelajar Internasional Program for International Student Assesment atau PISA, pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara di dunai OCED, 2013: 232. Sedangkan, pada tahun 2009 Indonesia menduduki peringkat 57 dari 65 negara di dunia OCED, 2010: 8. Usaha yang dilakukan pemerintah dalam memperbaiki pendidikan melalui sertifikasi dan gaji dua kali lipat untuk guru pada kenyataannya tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan pembelajaran di kelas Chang dkk, 2014: 117. Besarnya gaji guru 2 sangat disayangkan jika tidak diimbangi dengan kinerja yang baik. Usaha yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan nyatanya tidak tepat sasaran. Guru yang dalam hal ini berada paling dekat dengan siswa tidak secara langung memperbaharui metode pembelajaran yang digunakan. Perbaikan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan memperbaiki metode pembelajaran yang diterapkan. Metode pembelajaran adalah cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar Ginting, 2008: 42. Sedangkan Ahmadi Prastya 2005: 52 mengungkapkan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik. Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Guru memiliki tugas yang penting dalam mendesain pembelajaran, yakni menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Guru memiliki wewenang untuk memilih metode pembelajaran yang digunakan di kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Berdasarkan hasil kaijan teori dijelaskan bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran adalah penerapan metode pembelajaran yang yang sesuai. Hairuddin 2007: 2-1 mengungkapkan bahwa salah satu keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh pendekatan dan metode yang digunakan oleh guru. Pembelajaran sebaiknya dapat memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, sehingga guru perlu menggunakan metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan Djamarah Zain, 2010: 323. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Perbaikan tingkat keberhasilan pembelajaran dimulai dengan memilih metode pembelajaran yang membantu siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat 3 diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya metode inkuiri. Metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan Sanjaya, 2009: 194. Pembelajaran inkuiri adalah suatu strategi yang membutuhkan siswa menemukan sesuatu dan mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dalam suatu penelitian ilmiah Ngalimun, 2012: 33. Berdasarkan kajian teori mengenai metode inkuiri, dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk aktif dan berpikir secara kritis dalam memecahkan sebuah permasalahan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri efektif diterapkan dalam pembelajaran. Sabahiyah, Marhaeni Suastra 2013 meneliti pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA siswa kelas V gugus 03 Wanasaba Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode eksperimen semu dengan desain Posttest Only Control Group. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA. Praptiwi, Sarwi Handayani 2012 meneliti efektifitas model pembelajaran eksperimen inkuiri terbimbing berbantuan my own dictionary untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Control Pretest Posttest Design. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantu My Own Distionary efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa metode inkuiri efektif diterapkan dalam pembelajaran. Pada taksonomi Bloom yang telah direvisi terdapat enam proses kognitif yakni kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan dalam keterampilan mengingat meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan 4 ini Anderson Krathwohl, 2010: 99-105. Keterampilan memahami adalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami Anderson Krathwohl, 2010: 105-115. Berdasarkan kajian hasil penelitian, penerapan metode inkuiri untuk kemampuan mengingat dan memahami belum pernah dilakukan. Atas dasar hal tersebut, maka perlu dilakukan uji coba mengenai penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Sarana penelitiannya adalah menguji metode inkuiri dengan menggunakan pelajaran IPA atau sains. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar Depdinas, 2004: 33. Pendapat tersebut diperkuat dengan pendapat Susanto 2013: 167 yang mengungkapkan bahwa IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan, prosedur, dan penalaran sehingga mendapat kesimpulan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut menunjukkan bahwa metode inkuiri sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini dibatasi pada penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta tahun ajaran 20152016. Peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa pada taksonomi Bloom tingkat paling rendah yakni mengingat dan memahami sebagai dasar untuk mengembangkan tingkat kognitif yang lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan kelas V sebagai populasi. Kelas VA dipilih sebagai kelompok kontrol dan kelas VC dipilih sebagai kelompok eksperimen. Standar Kompetensi yang d igunakan adalah “4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses ” . Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu “4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap ”. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan sifat benda. 5

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195