Uji Besar Pengaruh Perlakuan Uji Normalitas Distribusi Data

61 4.1 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest I Kemampuan Mengingat

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Uji besar pengaruh perlakuan effect size bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengingat. Data yang diperoleh terdistribusi dengan normal, maka menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson Field, 2009: 57. Penghitungan dilakukan dengan mengambil t dari uji besar pengaruh perlakuan dengan Independent samplest-test. Besar pengaruh penerapan metode inkuiri pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat adalah r = 0,45 atau 20 yang setara dengan efek besar. Tabel 4.6 merupakan hasil penghitungan uji besar pengaruh perlakuan pada kemampuan mengingat. lihat Lampiran 4.8.1 Tabel 4.6 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan Mengingat Kelompok Kontrol dan Eksperimen Variabel t t 2 df r effect size R 2 Efek Mengingat -3,64 13,23 53 0,45 0,20 20 Besar

4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut 1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest

Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan skor dari pretest ke posttest I pada 62 kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer SPSS 20 for Windows, hasil yang diperoleh data terdistribusi secara normal. Persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dihitung dengan aplikasi Microsoft Office Excel 2013. Perhitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan skor pretest ke posttest I pada kedua kelompok. Tabel 4.7 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengingat Kelompok Kontrol Variabel Pretest Posttest I Peningkatan Mengingat 2,50 3,43 37,20 Kelompok Eksperimen Variabel Pretest Posttest I Peningkatan Mengingat 2,62 4,21 60,69 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa ada perbedaan antara rerata skor pretest ke posttest I baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Selisih skor pretest ke posttest I yang paling dominan pada kelompok kontrol lebih kecil dibandingkan kelompok eksperimen. Hal ini juga dapat dilihat pada grafik berikut ini. 4.2 Perbedaan selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat. 1 2 3 4 5 6 7 8 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 f Gain Kontrol Eksperimen 63 Gain score dengan frekuensi paling besar pada kelompok kontrol adalah 0,25, sedangkan pada kelompok eksperimen adalah 1,75. Hal ini menunjukkan bahwa selisih skor pretest ke posttest I yang paling dominan pada kelompok kontrol lebih kecil dibandingkan kelompok eksperimen. Gain score yang digunakan untuk menghitung persentase siswa yang mendapat pengaruh perlakua n pada kedua kelompok ≥ dari 1,5. Penerapan metode ceramah pada kelompok kontrol memberikan pengaruh terhadap 29,63 dari seluruh siswa pada kelompok kontrol. Sedangkan penerapan metode inkuiri pada kelompok eksperimen memberikan pengaruh terhadap 64,29 dari seluruh siswa pada kelompok eksperimen.

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest

Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest bertujuan untuk mengetahui signifikansi peningkatan skor dari pretest ke posttest metode ceramah dan metode inkuiri terhadap kemampan mengingat. Langkah yang pertama yaitu rerata skor pretest dan posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diuji normalitasnya dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan program komputer SPSS 20 for Windows. Data yang diperoleh data terdistribusi secara normal. Uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I menggunakan statistik parametrik Paired samples t-test karena data yang diuji adalah data normal dan dalam kelompok yang sama Field, 2009: 325. Penghitungan dilakukan dengan mengambil t dari uji signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I dengan Paired samples t-test. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah jika harga Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kemampuan mengingat. lihat Lampiran 4.10.1. Tabel 4.8 Hasil Uji Siginifikansi Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengingat Kelompok t t 2 df Sig. 2- tailed r R 2 Efek Kontrol 6,37 40,58 26 0,000 0,78 0,61 61 Besar 64 Eksperimen 13,87 192,29 27 0,000 0,94 0,88 88 Besar Uji statistik Paired samples t-test menunjukkan bahwa rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik Paired samples t-test kelompok eksperimen yaitu M = 1,60; SD = 0,61; SE = 0,12; n = 28; dan df = 27, sedangkan hasil uji statistik Paired samples t-test kelompok kontrol yaitu M = 0,93; SD = 0,76; SE = 0,15; n = 27; dan df = 26. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 p 0,05, maka H null ditolak dan H i diterima, sehingga ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol. Kesimpulannya adalah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I untuk kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 p 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima, sehingga ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen. Kesimpulannya adalah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok ekperimen. Penerapan metode inkuiri pada kelompok eksperimen memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengingat. Besar pengaruh penggunaan metode inkuiri pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat adalah 0,94 atau 88 yang setara dengan efek besar. Besar pengaruh penggunaan metode ceramah pada kelompok kontrol adalah 0,78 atau 61 yang setara dengan efek besar.

3. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest

Uji korelasi rerata antara pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui korelasi atau hubungan rerata skor pretest dengan rerata skor posttest I baik pada 65 kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data skor rerata pretest dan skor rerata posttest I dilakukan uji normalitas data. Distribusi data normal, maka menggunakan rumus koefisien korelasi pearson untuk data normal Field, 2009: 332. Hasil yang diperoleh atas uji normalitas menggunakan Kolmogorov- Smirnov pada program komputer SPSS 20 for Windows adalah data terdistribusi secara normal, sehingga analisis data yang digunakan adalah dengan Pearson Correlation. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah jika harga Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. lihat Lampiran 4.11.1 Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I Kemampuan Mengingat Kelompok Kontrol Aspek Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan Pretest-posttest I 0,62 0,001 Positif dan signifikan Kelompok Eksperimen Aspek Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan Pretest-posttest I 0,47 0,011 Positif dan signifikan Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengingat, Pearson Correlation menunjukkan 0,62 artinya Pearson Correlation bernilai positif. Pearson Correlation yang bernilai positif berarti semakin tinggi skor pretest, maka semakin tinggi skor posttest I. Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengingat menunjukkan Sig. 2-tailed 0,001 artinya bahwa harga Sig. 2-tailed ˂ 0,05 atau p ˂ 0,05. Dapat dikatakan bahwa H null ditolak dan H i diterima, yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengingat. Kesimpulannya adalah ada korelasi yang positif dan signifikan antara pretest dan posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengingat. Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat, Pearson Correlation menunjukkan 0,47 artinya Pearson Correlation bernilai positif. Pearson Correlation yang 66 bernilai positif berarti semakin tinggi skor pretest, maka semakin tinggi skor posttest I. Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat menunjukkan Sig. 2- tailed 0,011 artinya bahwa harga Sig. 2-tailed ˂ 0,05 atau p ˂ 0,05. Dapat dikatakan bahwa H null ditolak dan H i diterima, yang artinya ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat. Kesimpulannya adalah ada korelasi yang positif dan signifikan antara pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengingat.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan masih sekuat pada posttest I sesudah beberapa waktu dilakukan perlakuan baik pada kelompok kontrol maupun eksperimen. Posttest II dilaksanakan selang 2 minggu setelah pelaksanaan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan posttest II sama dengan instrumen pretest dan posttest I. Sebelum melakukan uji retensi pengaruh perlakuan, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan uji normalitas distribusi data pada data skor posttest I dan posttest II. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test dengan program komputer SPSS 20 for Windows. Hasil uji normalitas distribusi data menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal, sehingga analisis yang digunakan untuk uji retensi pengaruh perlakuan adalah dengan statistik parametrik. Tabel 4.10 berikut menunjukkan hasil uji normalitas distribusi data Posttest II dengan Kolmogorov-Smirnov test lihat Lampiran 4.5.1 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Distibusi Data Posttest II Kemampuan Mengingat Aspek Sig. 2-tailed Keterangan Posttest II kelompok kontrol 0,94 Normal Posttest II kelompok eksperimen 0,23 Normal Uji retensi pengaruh perlakuan menggunakan statistik parametrik Paired samples t-test karena data yang diuji terdistribusi normal dan dalam kelompok 67 yang sama Field, 2009: 325. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Tabel 4.11 merupakan hasil uji retensi pengaruh perlakuan kemampuan mengingat. lihat Lampiran 4.12.1.1 Tabel 4.11 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengingat Kelompok Kontrol Variabel Posttest I Posttest II Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Mengingat 3,43 3,06 -10,79 0,000 Ada Perbedaan Kelompok Eksperimen Variabel Posttest I Posttest II Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Mengingat 4,21 3,97 -5,70 0,000 Ada Perbedaan Hasil uji statistik Paired samples t-test menunjukkan bahwa rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik Paired samples t-test pada kelompok eksperimen yaitu M = -0,24; SD = 0,21; SE = 0,04; t = -6,09; n = 28; dan df = 27, sedangkan hasil uji statistik Paired samples t-test kelompok kontrol yaitu M = -0,36; SD = 0,27; SE = 0,05; t = -6,91; n = 27; dan df = 26. Hasil uji retensi pengaruh perlakuan skor posttest I ke posttest II kemampuan mengingat pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 p 0,05, maka H null ditolak dan H i diterima, jadi ada perbedaan yang signifikan antara skor Posttest I ke Posttest II kemampuan mengingat pada kelompok kontrol. Kesimpulannya adalah terjadi penurunan skor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II kemampuan mengingat pada kelompok kontrol. Sedangkan harga Sig. 2-tailed kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen adalah 0,000 p 0,05, maka H null ditolak dan H i diterima, jadi ada perbedaan yang signifikan antara posttest I ke posttest II kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen. Kesimpulannya adalah terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen. Kelompok kontrol mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase peningkatan pada kelompok kontrol sebesar -10,79, sedangkan persentase peningkatan pada kelompok eksperimen sebesar -5,70. Garfik di bawah ini menunjukkan 68 peningkatan skor dari pretest, posttest I, dan posttest II kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan eksperimen. 4.3 Garfik Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Mengingat

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian II

Hipotesis penelitian II adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016. Variabel dipendennya adalah kemampuan memahami, sedangkan variabel independennya adalah penerapan metode inkuiri. Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel dependen adalah 3 item soal uraian pada nomor 2, 3, serta 4 masing-masing item soal memuat aspek mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, dan menjelaskan. Bagian ini akan dipaparkan hasil analisis statistik yang secara keseluruhan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 20 for Windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu 95. Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Uji normalitas distribusi data bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak, serta untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan. 2 Uji Perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol dan 2.50 3.43 3.06 2.62 4.21 3.97 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 Pretest Posttest1 Posttest2 Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kontrol Eksperimen 69 kelompok eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama. 3 Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk melihat perbedaan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan eksperimen. 4 Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan perlakuan terhadap kemampuan memahami 5 Perhitungan persentase peningkatan rerata Pretest dan Posttest I bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada tiap kelompok. 6 Uji Signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh penggunaan metode ceramah dan inkuiri. 7 Uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I bertujuan untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara rerata skor pretest ke posttest I pada kedua kelompok. 8 Uji retensi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh perlakuan masih sekuat posttest I.

4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak serta untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan selanjutnya. Uji normalitas data kemampuan memahami dilakukan dengan menganalisis skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I. Data berasal dari kelompok kontrol serta kelompok eksperimen. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov pada program komputer SPSS 20 for Windows. Pengambilan kesimpulan uji normalitas data diperoleh dengan menggunakan kriteria sebagai berikut. 1 Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka data terdistribusi normal dan uji statistik selanjutnya adalah statistik parametrik. 2 Jika harga Sig. 2-tailed 0.05 maka data terdistribusi tidak normal dan uji statistik selanjutnya adalah uji statistik non parametrik. Hasil uji normalitas distribusi data kemampuan memahami baik dari kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut. lihat Lampiran 4.5.2 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Kemampuan Memahami Aspek Sig. 2-tailed Keterangan Pretest memahami kelompok kontrol 0,138 Normal 70 Posttest I memahami kelompok kontrol 0,155 Normal Posttest II memahami kelompok kontrol 0,686 Normal Rerata selisih skor pretest-posttest I memahami kelompok kontrol 0,322 Normal Pretest memahami kelompok eksperimen 0,155 Normal Posttest I memahami kelompok eksperimen 0,169 Normal Posttest II memahami kelompok eksperimen 0,168 Normal Rerata selisih skor pretest-posttest I memahami kelompok eksperimen 0,397 Normal Data pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa harga Sig. 2-tailed 0,05 pada semua aspek, sehingga distribusi data normal. Data yang dimaksud meliputi pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I kemampuan memahami pada kelompok kontrol serta kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan selanjutnya adalah statistik parametrik. Analisis data jika dari kelompok yang berbeda menggunakan statistik parametrik Independent sampels t- test, sedangkan analisis data jika dari satu kelompok yang sama menggunakan Paired sampels t-test.

4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami mata pelajaran IPA siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 199

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 0 202

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195