24 0,05; 3 terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing secara
simultan terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA F= 13,854; p 0,05.
Matthew dan Igharo 2013 meneliti mengenai pengaruh metode inkuiri terbimbing pada prestasi siswa dalam hal logika. Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan tingkat pencapaian dua kelompok sekolah mengenai pengajaran konsep matematika. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode inkuiri
terbimbing pada kelompok eksperimen, dan metode pengajaran konvensional pada kelompok kontrol. Tes yang diberikan sebanyak 25 soal meliputi aljabar
dalam logika. Sampel penelitian berjumlah 197 siswa yang diambil secara acak dari Sekolah Menengah Atas di Jalingo Nigeria. Penelitian dilaksanakn selama
dua bulan, data yang diperoleh dianalisi menggunakan ANCOVA dengan skor pretest-posttest sebagai kovariat pada p 0,05. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing memiliki nilai prestasi lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan
metode pengajaran konvensional. Nilai pretest-posttest yang diperoleh pada kelompok eksperimen dengan pengajaran inkuiri terbimbing adalah 13,96 dan
68,72. Nilai pretest-posttest pada kelompok kontrol dengan pengajaran konvensional adalah 14,72 dan 55,17. Oleh karena itu, berdasarkan hasil pretest-
posttest menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memiliki nilai prestasi lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
2.1.2.2 Penelitian tentang kemampuan proses berpikir kognitif
Masrah, Siti dan Kaspul 2009 meneliti upaya meningkatkan kemampuan mengingat konsep sistem gerak melalui peta konsep dalam bentuk leaflet pada
siswa kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII D SMP Negeri 17 Banjarmasin. Penelitan ini dilaksanakan dalam dua siklus dalam lima kali pertemuan. Siklus satu sebanyak tiga kali pertemuan. Hasil
penelitian siklus satu menunjukkan kemampuan mengingat konsep gerak pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin mengalami peningkatan sebanyak
25 87,13, ketuntasan belajar 88,69 dan hasil selama proses pembelajaran 87,67.
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus dua mengalami peningkatan yaitu membaca buku yang relevan 15,46, membuat peta konsep
12,67, membaca peta konsep yang mereka buat 5,36, dan bertanya kepada siswa lain atau kepada guru 8,59. Hal ini menunjukkan bahwa siklus 2
pembelajaran telah berpusat pada siswa. Respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet 100 menyatakan
menyenangkan. Kesimpulannya adalah pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet dapat meningkatkan kemampuan mengingat siswa,
ketuntasan belajar, dan hasil selama proses pembelajaran Hardjosoesanto dan Siswanto 2014 meneliti pengaruh belajar dengan
cara menghafal terhadap mengingat kosakata dalam bahasa Inggris. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini
merupkan studi populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas 4 SD Marsudirini Gedangan Semarang yang memiliki nilai Bahasa Inggris antara 75
– 84. Analisis data menggunakan uji Within Subject Anava repeated measure untuk menguji hipotesis mayor dan t-test untuk menguji hipotesis miror. Pada
pengujian hipotesis mayor diperoleh hasil F
hitung
= 20,663 dan taraf signifikansi 0,005 dengan p 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara belajar
dengan cara menghafal terhadap mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris yang sangat signifikan. Kesimpulannya adalah belajar dengan cara menghafal
berpengaruh terhadap mengingat kosakata dalam Bahasa Inggris. Marlina, Iswadi dan Ramadansyah 2014 meneliti kemampuan
mengidentifikasi unsur intrinsik naskah drama dengan menggunakan teknik inkuiri siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Padang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung yang
berjumlah 110 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang mengidentifikasi unsur-unsur
26 instrinsik naskah drama dengan menggunakan teknik inkuiri berada pada
kualifikasi baik B dengan nilai rata-rata 76 berada pada rentang 76-85. Gambaran kemampuan siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik naskah
drama sebagai berikut: 1 kemampuan siswa mengidentifikasi unsur tema berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup LC. 2 Kemampuan siswa mengidentifikasi
unsur amanat berada pada kualifikasi Baik B. 3 Kemampuan siswa mengidentifikasi unsur berada pada kualifikasi Baik B. 4 Kemampuan siswa
mengidentifikasi unsur alur berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup LC. 5 Kemampuan siswa mengidentifikasi unsur latar naskah drama berada pada
kualifikasi lebih dari Cukup LC. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan, belum ada yang
melakukan penelitian untuk mengukur pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Peneliti tertarik untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta
tahun ajaran 20152016.
2.1.2.3 Literature Map