Bentuk-bentuk pengembangan SDM di MTs Pembangunan UIN
72
1. Kepala sekolah melakukan perannya sebagai supervisor.
Kepala sekolah telah melakukan perannya sebagai supervisor, ini terlihat dari pengawasan program evaluasi KBM mingguan. Dalam hal ini kepala
sekolah melakukan breefing kepada seluruh guru untuk mengevaluasi kinerja guru yang dilakukan pada setiap hari jumat seusai jam mata
pelajaran selesai pada pukul 14.00 WIB, dalam breefing ini juga dilakukan kegiatan presentasi dari guru yang ditugaskan untuk seminar
atau study banding. Kepala Sekolah juga melakukan pengawasan dan pengontrolan kondisi kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Kegiatan evaluasi ini menjadi efektif karena guru dituntut untuk meningkatkan kinerjanya sehingga mutu kualitas pendidikan dapat terus
ditingkatkan. 2.
Kepala sekolah melakukan perannya sebagai manajer Kepala sekolah melakukan perannya sebagai manajer, ini terlihat dari
beberapa raencana program pengembangan sumber daya guru berupa seminar-seminar yang dilakukan minimal 3 kali dalam setahun,
pelatihan-pelatihan pendidikan kepada guru ataupun kepada karyawan minimal 2 kali dalam setahun. Dalam hal ini kepala sekolah memimpin
berbagai rapat kerja yang dilakukan sebagai perwujudan program pengembangan sumber daya guru. Dengan beberapa program itu maka
akan memperkaya wawasan pengetahuan guru ataupun karyawan sehingga dapat meningkatkan mutu kualitas pedidikan madrasah.
3. Kepala sekolah melakukan peranya sebagai leadership
Kepala sekolah melakukan peran fungsinya sebagai leadership, ini terlihat dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa terdapat
beberapa tindakan kepala sekolah sebagai berikut: kepala sekolah memberikan teguran bagi guru atau karyawan yang mengalami
penurunan dalam kinerjanya, kepala sekolah akan memanggil guru tersebut untuk memberikan nasehat agar tidak mengulangi kesalahan
yang akan berdampak negatif terhadap anak didik. Kepala sekolah juga memberikan beberapa contoh yang baik kepada guru-guru, karyawan,
73
maupun anak didik, salah satu contohnya yaitu dengan disiplin datang lebih awal ke sekolah yaitu pukul 06.00 WIB. Selain itu kepala sekolah
melakukan koordinasi dengan pimpinan yayasan agar program kerjapelatihan yang akan dilaksananakan dapat berjalan dengan baik. Ini
dilakukan sebagai upaya kepala sekolah dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan sekolah.
4. Kepala sekolah melakukan fungsinya sebagai motivator
Kepala sekolah melakukan fungsinya sebagai motivator, ini terlihat dari hasil observasi dan wawancara penulis bahwa kepala sekolah
memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi ataupun guru yang sudah lama mengabdi di MTs Pembangunan UIN Jakarta yaitu
dengan memberikan tiket haji kepada guru yang lama mengabdi dan memberikan uang pembinaan kepada guru yang berprestasi dan terus
meningkatkan kinerjanya.Program penghargaan tersebut dilakukan bertujuan untuk lebih memotivasi guru ataupun karyawan untuk lebih
giat lagi meningkatkan kinerjanya sehingga dapat berdampak positif pula bagi kemajuan mutu kualitas pendidikan sekolah.
5. Hambatan dalam Waktu
Adapun hambatan utama kinerja kepala sekolah dalam pengembangan sumber daya guru di MTs Pembangunan UIN Jakarta adalah masalah
waktu. Kesibukan guru dalam mengajar dan karyawan bekerja menyebabkan waktu pelatihan pengembangan sumber daya manusia
terbatas. Jam mata pelajaran yang padat cukupsulit bagi guru untuk mengatur waktu dalam mengikuti mengikuti beberapa program
pengembangan sumber daya guru. Maka hal ini akan sedikit menghambat proses pengembngan sumber daya guru di MTs Pembangunan UIN
Jakarta.