Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Aspek Creating Aspek
penilaian Sub aspek
Pertemuan ke 4 ∑
Skor Kelompok 1
2 3
4 5
6
Creating Merancang
langkah kerja 4
3 4
4 3
3 21
87,5 Menganalisis
masalah 3
3 2
2 2
2 14
58,3 Mensintesis
masalah 2
1 2
2 1
2 10
41,7 Rata-rata
62,5
Tabel 4.20Hasil Pengamatan Aspek Creating Kreativitas
No. Aspek yang diamati
Kemampuan siswa
a. Merancang langkah kerja
87,5
b. Menganalisis masalah
58,3
c. Mensintesis masalah
41,7 Rata-rata
62,5
Berdasarkan data pada tabel 4.20 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek creating selama kegiatan pembelajaran
hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merancang langkah kerja menunjukkan kemampuan siswa sebesar
87,5 dalam kategori cukup baik. Pada sub aspek menganalisis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 58,3 dalam kategori cukup.
Sedangkan pada sub aspek mensintesis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 41,7 dalam kategori cukup. Rata-rata persentase dari sub
aspek yang ada menggambarkan persentase aspek creating selama proses pembelajaran sebesar 62,5 dalam kategori baik.
Dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung, aspek-aspek kemampuan
psikomotor siswa yang muncul akan disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.21Hasil Pengamatan Aspek Moving Bergerak
Pada Seluruh Kegiatan Pembelajaran. No
Sub aspek yang diamati Kemampuan siswa
a. Membawa perlengkapan belajar
81,9
b. Menyiapkan perlengkapan belajar 61,1
Rata-rata 71,5
Berdasarkan data pada tabel 4.21 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek moving selama kegiatan pembelajaran
hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek membawa perlengkapan belajar menunjukkan kemampuan siswa
sebesar 81,9. Sedangkan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar menunjukan kemampuan siswa sebesar 61,1 dalam kategori baik. Rata-
rata persentase dari sub aspek yang ada pada seluruh kegiatan pembelajaran menggambarkan persentase aspek moving selama proses
pembelajaran sebesar 71,5 dalam kategori baik.
Tabel 4.22Hasil Pengamatan Aspek Communicating Komunikasi
Pada Seluruh Kegiatan Pembelajaran. No.
Sub aspek yang diamati Kemampuan psikomotor
siswa
a. Mengajukan pertanyaan
72,2
b. Menjawab pertanyaan
65,3
c. Menyimak pendapat orang lain
81,9
d. Menyampaikan idegagasan
66,7
e. Mendeskripsikan data
72,2
f. Mendiskusikan masalah
72,2
g. Mencatat datainformasi
84,7 Rata-rata
73,6
Berdasarkan data pada tabel 4.22 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek communicating selama kegiatan
pembelajaran hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek mengajukan pertanyaan, mendeskripsikan data dan
mendiskusikan masalah menunjukkan kemampuan psikomotor siswa sebesar 72,2 dalam kategori baik. Pada sub aspek menjawab pertanyaan
menunjukan kemampuan siswa sebesar 65,3 dalam kategori baik. Pada sub aspek menyimak pendapat orang lain menunjukkan kemampuan
psikomotor siswa sebesar 81,9 dalam kategori cukup baik. Pada sub aspek menyampaikan idegagasan menunjukkan kemampuan psikomotor
siswa sebesar 66,7 dalam kategori baik. Sedangkan pada sub aspek mencatat datainformasi menunjukkan kemampuan psikomotor siswa
sebesar 84,7 dalam kategori cukup baik.Rata-rata persentase dari sub aspek yang ada menggambarkan persentase aspek communicating selama
proses pembelajaran sebesar 73,6 dalam kategori baik.
Tabel 4.23Hasil Pengamatan Aspek Creating Kreativitas
Pada Seluruh Kegiatan Pembelajaran No.
Aspek yang diamati Kemampuan psikomotor
siswa
a. Merancang langkah kerja
86,1
b. Menganalisis masalah
61,1
c. Mensintesis masalah
45,8 Rata-rata
64,4
Berdasarkan data pada tabel 4.23 menunjukan kemampuan psikomotor siswa pada aspek creating selama kegiatan pembelajaran
hands-on teknik challenge exploration activity berlangsung. Pada sub aspek merancang langkah kerja menunjukkan kemampuan siswa sebesar
86,1 dalam kategori cukup baik. Pada sub aspek menganalisis masalah menunjukkan kemampuan siswa sebesar 61,1 dalam kategori baik.
Sedangkan sub aspek mensintesis masalah menunjukan kemampuan siswa sebesar 45,8 dalam kategori cukup. Rata-rata persentase dari sub aspek
yang ada menggambarkan persentase aspek creating selama proses pembelajaran sebesar 64,4 dalam kategori baik.
Tabel4.14Aspek Psikomotor Tiap Pertemuan No
Aspek penilaian
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pertemuan 4
1. Moving
bergerak 62,5
77,1 75
2. Manipulating
memanipulas i
84 3.
Communicatin gkomunikasi
72,6 73,2
75 4.
Creating kreativitas
58,3 72,2
62,5
Grafik 4.1 Aspek Psikomotor Siswa Selama Proses Pembelajaran Hands
onTeknik Challenge Exploration Activity
B. PembahasanPenelitian
Tingkat persentase kemampuan aspek psikomotor siswa selama pembelajaran hands onteknik challenge exploration activity berlangsung
menunjukkan tingkat kemampuan pada masing-masing aspek psikomotor.
1. Pertemuan I
Pada pertemuan pertama yaitu pada saat diskusi untuk merumuskan langkah kerja praktikum, aspekcommunicating menunjukkan
persentase paling tinggi dibandingkan dengan aspek moving dan creating. Sedangkan aspek manipulatingtidak muncul pada kegiatan ini dikarenakan
aspek manipulatingmerujuk pada aktivitas motorik yang terjadi pada saat siswa melakukan percobaan di dalam laboratorium.
Dari ketiga aspek yang muncul, kemampuan psikomotor siswa dengan nilai persentase tertinggi adalah aspek communicating, sedangkan
nilai persentase terendah adalah aspek creating. Nilai aspek movingberada diantara aspekcommunicating dan creating. Aspek communicatingpada
sub aspek menyimak pendapat orang lain, mendiskusikan masalah dan mencatatinformasi merupakan sub aspek yang paling dominan muncul
dengan mendapatkan persentase yang tinggi karena pada kegiatan ini siswa ditantang untuk membuat langkah kerja sebelum praktikum. Siswa
masih belum tahu langkah kerja yang benar, komunikasi antar teman sekelompok menjadi lebih sering dialakukan siswa. Dari komunikasi antar
siswa tersebut menunjukkan bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. Belajar
menurut kaum
konstruktivisme merupakan
proses aktif
siswa mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar
juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai
seseorang sehingga pengertian dikembangkan.
Pada aspek creating, sub aspek merancang langkah kerja memiliki nilai persentase tertinggi artinya sub aspek ini muncul paling dominan
dibandingkan sub aspek lainnya. Merancang langkah merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan siswa karena siswa memang difokuskan
untuk membuat langkah kerja sebelum melakukan praktikum.Merancang langkah kerja praktikum merupakan tugas utama yang dilakukan siswa
pada tahap ini sehingga dalam prosesnya membutuhkan intensitas waktu yang paling banyak dibandingkan sub aspek yang lain. Sub aspek
menganalisis dan mensintesis maslah muncul dengan persentase yang kecil karena berdasarkan pendapat siswa bahwa kurangnya pengetahuan
yang mereka miliki menjadi alasan kurangnya keberanian mereka untuk melakukan kreasi baru. Hal ini senada dengan dengan paham
konstruktivisme bahwa pembelajaran terjadi apabila siswa membina pemahamannya sendiri dengan membuat keterkaitan antara ide baru
dengan pengetahuan yang sudah ada. Sementara itu, pemahaman terhadap pengetahuan tidak terjadi secara serta merta tetapi hasil interaksi siswa
dengan lingkungannya. Aspek moving, pada sub aspek membawa perlengkapan belajar
merupakan sub aspek yang paling tinggi persentasenya dibandingkan dengan sub aspek menyiapkan perlengkapan belajar yang dibutuhkan
selama proses pembelajaran. Selain itu aktivitas pada aspek ini hanya dilakukan oleh siswa di awal dan akhir kegiatan, artinya tidak selalu
dilakukan siswa pada kurun waktu yang ada.
2. Pertemuan II
Pertemuan kedua, yaitu pada saat melakukan kegiatan praktikum, aspek kemampuan psikomotor siswa yang muncul sebanyak empat aspek,
artinya seluruh aspek kemampuan psikomotor muncul pada kegiatan praktikum ini diantaranya adalah aspek moving, manipulating,
communicating dan creating. Dari keempat aspek tersebut, aspek dengan kemampuan psikomotor siswa yang paling tinggi adalah aspek
manipulating, disusul dengan aspek moving, communicating dan creating.
Aspek manipulating
memiliki persentase
paling tinggi
dibandingkan dengan ketiga aspek yang lainnya, hal ini dikarenakan pada kegiatanpembelajaranhands-on teknik challenge exploration activity,
seluruh kegiatan belajar siswa dilakukan didalam laboratorium. Pada sub aspek membersihkan alat dan bahan praktikum menunjukkan kemampuan
siswa dengan persentase paling tinggi, kegiatan ini memang sederhana untuk dilakukan oleh siswa sehingga setiap kelompok melakukannya
dengan baik dan rapi. Kegiatan merangkai alat praktikum juga menunjukkan kemampuan siswa dengan persentase yang cukup tinggi. Hal
ini dikarenakan siswa merasa tertantang untuk merangkai alat yang sudah mereka rancang pada LKS dipertemuan sebelumnya. Pada kegiatan ini
siswa mengkonstruksi sendiri pemikiran dan penemuan selama beraktivitas
sehingga siswa
melakukan sendiri
tanpa beban,
menyenangkan dan motivasi tinggi. Siswa melakukan praktikum dengan alat laboratorium sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan secara
langsung dengan alat yang mereka gunakan. Kegiatan merangkai alat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan
secara fisis. Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian seperti bentuk, besar, kekerasan, berat, serta
bagaimana objek-objek itu berinteraksi satu dengan yang lain. Siswa memperoleh pengetahuan fisis tentang suatu objek dengan mengerjakan
atau bertindak terhadap objek itu melalui inderanya
60
. Aspekmoving, pada sub aspek membawa perlengkapan belajar dan
menyiapkan perlengkapan belajar menunjukkan persentase yang cukup tinggi. Ini menunjukkan antusias siswa untuk melakukan praktikum
dengan menggunakan LKS yang sudah mereka persipkan sebelumnya cukup tinggi.
Aspek communicating, pada sub aspek mencatat datainformasi paling dominan muncul dengan nilai persentase paling tinggi. Aktivitas
60
Paul Suparno. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik Dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,2007 h. 12.