Aspek-Aspek Psikomotor Dalam Pembelajaran IPA

untuk memperoleh pengetahuan. Hands-on activities membuat siswa lebih aktif peserta didik di kelas ilmu pengetahuan, terutama jika mereka dapat menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah untuk kehidupan sehari- hari situasi mereka. Penelitian juga menunjukkan bahwa siswa menemukan ilmu yang lebih menarik ketika mereka relevan untuk setiap hari hidup atau pengalaman. Proyek yang melibatkan hands-on activities, pengalaman meningkatkan peluang untuk pembangunan pengetahuan. Menurut Krech faktor yang berpengaruh dalam pengubahan perilaku tergantung pada keinginan diri individu, kepribadiannya, informasi yang diterima, kerja kelompok dan lingkungan yang mendukung. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan penerapan konstruktivisme, hasil penelitian pembelajaran sains dengan kegiatan mandiri atau dengan hands-on dan minds-on activity. Model hands-on sangat baik bagi siswa SD dan SMP. Mereka dapat dengan asyik melakukan sesuatu sehingga fisika mengasyikan dan menarik. 41 Siswa memerlukan pembelajaran hands-on yang melibatkan mereka dalam pengumpulan oraganisasi, analisis dan nilai konten sains sehingga siswa secara aktif terlibat dalam belajar, mengasumsi apa yang terjadi dan bagaimana mempelajarinya, siswa dapat mengembangkan percobaan, pengumpulan data dan menginterpretasikan pengetahuannya. Dalam hal ini hanya akan dijelaskan aspek-aspek yang dapat dinilai dalam mata pelajaran sains dengan merujuk pada klasifikasi ranah psikomotor. Selanjutnya Trowbridge dan Bybe mengklasifikasikan domain psikomotor kedalam empat kategori, yaitu: amoving bergerak, bmanipulating memanipulasi, ccommunicating berkomunikasi, dan dcreating menciptakan. 42 a. Moving bergerak, kategori ini merujuk pada sejumlah gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kategori ini merupakan respon-respon otot terhadap rangsangan sensorik. 41 Paul Suparno, loc.cit., hal. 123 42 Ahmad Sofyan dkk. Op.cit. h. 23 b. Manipulating, kategori ini merujuk pada aktivitas yang mencakup pola- pola yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian- bagian tubuh, misalnya koordinasi antara mata, telinga, tangan, dan jari. Koordinasi gerakan tubuh melibatkan dua atau lebih bagian-bagian tubuh, misalnya tangan-jari, tangan-mata. c. Communicating, kategori ini merujuk pada pengertian aktivitas yang menyajikan gagasan dan perasaan untuk diketahui orang lain. d. Creating, merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasan-gagasan baru. Kreasi dalam mata pelajaran sains biasanya memerlukan sejumlah kombinasi dari gerakan, manipulasi, dan komunikasi dalam membangkitkan hasil baru yang sifatnya unik. Dalam konteks ini terjadi koordinasi antara aspek kognitif, psikomotor, dan afektif dalam upaya untuk memecahkan masalah dan menciptakan gagasan-gagasan baru tersebut 43 .

8. Kalor

a Pengertian kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air . Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke 43 Elly Herliani, M.Phil, M.Si, dkk. Penilaian Hasil Belajar Untuk Guru SMP. PPPTK IPA. Bandung. 2009. Hal.71-72.