pada materi Spermatophyta karena dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
48
Frackson Muamba, dkk., yang berjudul “ Analysis of new Zambian High School Physics and Practical Examinations for Levels of Inquiry
Skills”, hasil penelitian menunjukkan bahwa silabus fisika sekolah nasional lebih eksplisit pada keterampilan penyelidikan dari pada tingkat penyelidikan.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa percobaan praktik difokuskan pada keterampilan penyelidikan yang ditentukan dalam silabus fisika nasional,
sehingga sangat mudah bagi siswa dan guru untuk mengidentifikasi siswa pada pengujian. Dengan demikian, selama pelajaran beberapa guru cenderung
membatasi siswa untuk mengembangkan keterampilan penyelidikan yang hanya diuji dalam ujian prkatik.
49
Kartono dalam penelitiannya “Hands On Activity Pada Pembelajaran Geometri Sekolah Sebagai Assesmen Kinerja Siswa”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa hands on activity pada pembelajaran geometri sekolah yang dilengkapi rubrik penskoran dapat dimanfaatkan sebagai bentuk
assesmen kinerja siswa. Selain itu melalui hands on activity akan terbentuk suatu penghayatan dan pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian,
karena mampu membelajarkan secara bersama-sama kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik serta dapat memberikan penghayatan secara
mendalam terhadap apa yang dipelajari, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa tidak mudah dilupakan.
50
J. Kerangka Berpikir
Konsep sains hands-on adalah suatu program sains untuk anak yang didasarkan pada metode yang menggunakan naluri anak untuk mengerti.
48
Euis Komariah Siswati, dkk., Model Hands On Minds On Dengan Bantuan Media Asli
Pada Materi Spermatophyta, Unnes Journal of Biology Education, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang: 2012.
49
Frackson Muamba, dkk., Analysis of new Zambian High School Physics and Practical
Examinations for Levels of Inquiry Skills. Eurasia Journal os Mathematics, Science Technology Education, 2007, 3 3, h. 213-220.
50
Kartono, Hands On Activity Pada Pembelajaran Geometri Sekolah Sebagai Assesmen
Kinerja Siswa, Unnes journal, Jurusan Matematika FMIPA UNNES: 2011.
Sains seharusnya dijadikan pengalaman, pengalaman ini seharusnya memungkinkan siswa untuk dilibatkan secara aktif dalam memanipulasi
objek dan material dari dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Cara untuk membantu siswa memenuhi konsep-konsep dasar fisika
adalah dengan memperlihatkan pembuktian konsep dasar tersebut secara langsung kepada siswa. Cara ini memberikan pengalaman belajar lebih
bermakna jika diabandingkan dengan belajar yang didominasi oleh guru. Hands-on membuat siswa untuk menjadi peserta aktif sebagai pelajar,
sehingga siswa melakukan aktifitas dan mendapatkan pengalaman langsung dengan material dan menggerakkan objek untuk mencoba mengetahui gejala
ilmu pengetahuan. Kegiatan yang dapat dilakukan melalui model pembelajaran berbasis hands-on yaitu mengembangkan keterampilan
psikomotor siswa dan keterampilan berpikir siswa. Model pembelajaran hands on teknik challenge exploration activity
merupakan model pembelajaran yang mampu memberikan banyak kegiatan pembelajaran melalui tantangan kepada siswa. Model ini diharapkan mampu
untuk mengembangkan keterampilan psikomotor siswa melalui kegiatan praktikum.
37
BAB III METODOLOOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 4 yang beralamat di Jl Hasanuddin, Cipondoh, Kota Tangerang. Penelitian dilakukan di kelas
VII-1dengan jumlah 34 siswa pada semester ganjil tahun ajaran 20122013
B. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Cipondoh yang terdistribusi ke dalam satu kelas. Siswa
kelas VII-1 dianggap sesuai untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini karena pada semester genap mempelajari mata pelajaran fisika pada konsep
kalor dimana konsep tersebut dijadikan oleh peneliti sebagai materi penunjang penelitian. Siswa dalam penelitian ini dibagi menjadi enam
kelompok, dimana masing-masing kelompok terdapat siswa laki-laki dan perempuan, dengan tingkatan siswa dari kategori tinggi, sedang, dan rendah.
Penempatan kategori tinggi, sedang, dan rendah ditentukan berdasarkan nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika dan pertimbangan guru mata
pelajaran fisika. Pengelompokan ini dilakukan agar tiap kelompok memiliki kemampuan yang relative homogeny dalam hal praktikum dan diskusi.
Adapun teknik pengambilan subyek penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan judgment tertentu atau jatah tertentu.
46
Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan
generalisasi. Dalam penentuan pengambilan sampel pihak sekolah atau guru mata pelajaran yang bersangkutan menentukan kelas yang akan di jadikan
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif dan RD. Alfabeta, Bandung 2008 h. 124.
subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa kemampuan kognitif siswa berbeda-beda, baik tinggi, sedang dan rendah.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Metode ini berupaya untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang dihadapi dalam situasi sekarang dan tanpa harus dibuktikan, atau metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum
47
. Tujuan penelitian deskriptif menurut Moh. Nazir adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki
48
. Tujuan umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objeksubjek yang
diteliti secara tepat tentang kemampuan psikomotor siswa.
D. Peran Dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan berkelompok. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru yang melakukan proses
pembelajaran dengan cara mengajarkan konsep kalor pada pembelajaran fisika dengan model hands-on teknik challenge exploration activity
sedangkan guru mata pelajaran fisika dan teman sejawat berperan sebagai observer.
E. Instrumen Penelitian
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakn instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah alat yang yang digunakan untuk mengukur
47
Sugiyono,Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2008 hal. 29
48
Moh. Nazir, Metode Penelitian Bogor: Ghalia Indonesia, 2005 hal 54