maka dalam pelajaran sains, kompetensi siswa dalam domain psikomotor dinilai antara lain ketika siswa sedang praktikum di laboratorium pada
khususnya dan diskusi dalam pemecahan masalah.
6. Aspek-Aspek Psikomotor Dalam Pembelajaran IPA
Menurut Mills pembelajaran keterampilan akan efektif bila dilakukan dengan menggunakan prinsip belajar sambil mengerjakan
learning by doing
35
. Trowbridge dan Bybe menekankan bahwa domain psikomotor mencakup aspek-aspek perkembangan motorik, koordinasi
otot dan keterampilan-ketrampilan fisik.
36
Dalam melatihkan kemampuan psikomotor atau keterampilan gerak ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar pembelajaran
mampu membuahkan hasil yang optimal. Mills menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam mengajar praktik adalah a menentukan tujuan
dalam bentuk perbuatan, b menganalisis keterampilan secara rinci dan berurutan, c mendemonstrasikan keterampilan disertai dengan penjelasan
singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan
bagian-bagian yang sukar, d memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba melakukan praktik dengan pengawasan dan bimbingan, e
memberikan penilaian terhadap usaha peserta didik.
37
Stiggins menjelaskan bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan penegmbangan motorik, koordinasi otot, dan keterampilan-
keterampilan fisik. Trowbridge dan Bybe juga sepaham dengan Stiggins mengenai ruang lingkup ranah psikomotor, namun selanjutnya mereka
mengemukakan kekhasan dalam mata pelajaran sains bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil-hasil yang melibatkan cara-cara
memanipulasi alat-alat instrument. Keduanya mengklasifikasikan ranah
35
Depdiknas 2008, loc.cit.
36
Ahmad Sofyan, loc.cit. h. 24
37
Depdiknas 2008, loc.cit. h. 4
psikomotor ke dalam empat kategori, yaitu: a moving bergerak, b manipulating memanipulasi, c communicating berkomunukasi, d
creating menciptakan
38
.
7. Pengaruh Kemampuan Psikomotor Siswa Dalam Pembelajaran
Hands On
Berdasarkan pengertian ranah psikomotor yang telah dikemukakan, penilaian hasil belajar pada ranah psikomotor ini dititikberatkan pada
keterampilan motorik hands on. Berdasarkan batasan ini, maka dalam pelajaran sains, kompetensi siswa dalam ranah psikomotor dinilai antara
lain ketika siswa sedang praktikum di laboratorium pada khususnya dan diskusi dalam pemecahan masalah.
Pada kegiatan pembelajaran, terdapat kaitan erat antara tujuan yang akan dicapai, metode pembelajaran dan evaluasi yang akan digunakan.
Oleh karena itu ada sedikit perbedaan titik berat tujuan pembelajaran psikomotor
dan kognitif
maka strategi
maupun pendekatan
pembelajarannya sedikit berbeda. Pembelajaran yang mengungkap kemampuan psikomotor akan efektif bila dilakukan dengan menggunakan
prinsip belajar sambil mengerjakan learning by doing. Sains merupakan suatu proses penemuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja. Pendidikan sains menekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung dalam arti bekerja ilmiah sebagai lingkup proses. Lingkup proses berkaitan erat dengan konsep, maka
bekerja ilmiah adalah mengintegrasikan isi sains ke dalam kegiatan- kegiatan pembelajaran yang membekali pengalaman belajar siswa secara
langsung. Sains bukan merupakan sekumpulan pengetahuan atau fakta tetapi
suatu kerja, tindakan, kegiatan, dan penyelidikan. Siswa memerlukan
38
Elly Herliani dkk. Penilaian Hasil Belajar Untuk Guru SMP. PPPTK IPA. Bandung. 2009. Hal.70.
pembelajaran hands-on yang melibatkan mereka dalam pengumpulan, organisasi, analisis, dan menilai konten sains. Siswa secara aktif terlibat
dalam belajar, mengasumsi apa yang terjadi dan bagaimana
mempelajarinya, siswa dapat mengembangkan percobaan, pengumpulan data, dan menginterpretasikan hasil penemuannya. Oleh karena itu,
pembelajaran hands-on merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa pada seluruh pengalaman belajar yang mendorong siswa untuk
mengembangkan kemampuannya untuk berpikir secara kritis. Melalui aktivitas hands-on inilah siswa dapat secara langsung mengerti sains.
Model hands on activity sangat baik bagi keterampilan psikomotor siswa, mereka dapat dengan asyik melakukan sesuatu sehingga fisika
sangat mengasyikan dan menarik, apalagi dengan melakukan sesuatu, mereka dapat melihat dengan mata dan inderanya bahwa yang dilakukan
terjadi. Maka mereka menjadi lebih yakin. Keuntungan lain dengan model ini adalah siswa dilatih keterampilan membuat sesuatu peralatan yang
berbau fisika.
39
According to the constructivist philosophy of Piaget people build conceptual understanding and Vygotsky, on their experience. Real
experiences allow people to construct their own understandings in a meaningful way.
40
Menurut filsafat konstruktivis Piaget and Vygotsky, orang membangun pemahaman konseptual pada pengalaman mereka.
Kenyataannya memungkinkan orang untuk membangun pemahaman mereka sendiri dengan cara yang berarti. Titik umum untuk teori ini adalah
bahwa belajar yaitu proses yang aktif memerlukan keterlibatan fisik psikomotor dan intelektual dengan tugas belajar. Demonstrasi dan
hands-on membuat gangguan eksternal menjadi pemikiran terkini dan merangsang equilibrium, yang menyebabkan konseptual berubah, dan
bahwa hands-on activities adalah cara efektif untuk anak-anak dan remaja
39
Paul Suparno, op.cit.. h.123
40
Nermin Olga, The Effect of Hands-on Learning Stations on Building American Elementary Teachers’ Understanding about Earth and Space Science Consepts,
Eurasia Journal of Mathematics, Science Technology Education, 2010, 62, hal. 87
untuk memperoleh pengetahuan. Hands-on activities membuat siswa lebih aktif peserta didik di kelas ilmu pengetahuan, terutama jika mereka dapat
menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah untuk kehidupan sehari- hari situasi mereka. Penelitian juga menunjukkan bahwa siswa
menemukan ilmu yang lebih menarik ketika mereka relevan untuk setiap hari hidup atau pengalaman. Proyek yang melibatkan hands-on activities,
pengalaman meningkatkan peluang untuk pembangunan pengetahuan. Menurut Krech faktor yang berpengaruh dalam pengubahan
perilaku tergantung pada keinginan diri individu, kepribadiannya, informasi yang diterima, kerja kelompok dan lingkungan yang
mendukung. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan penerapan konstruktivisme, hasil penelitian pembelajaran sains dengan
kegiatan mandiri atau dengan hands-on dan minds-on activity. Model hands-on sangat baik bagi siswa SD dan SMP. Mereka dapat dengan asyik
melakukan sesuatu sehingga fisika mengasyikan dan menarik.
41
Siswa memerlukan pembelajaran hands-on yang melibatkan mereka dalam
pengumpulan oraganisasi, analisis dan nilai konten sains sehingga siswa secara aktif terlibat dalam belajar, mengasumsi apa yang terjadi dan
bagaimana mempelajarinya, siswa dapat mengembangkan percobaan, pengumpulan data dan menginterpretasikan pengetahuannya.
Dalam hal ini hanya akan dijelaskan aspek-aspek yang dapat dinilai dalam mata pelajaran sains dengan merujuk pada klasifikasi ranah
psikomotor. Selanjutnya Trowbridge dan Bybe mengklasifikasikan domain psikomotor kedalam empat kategori, yaitu: amoving bergerak,
bmanipulating memanipulasi, ccommunicating berkomunikasi, dan dcreating menciptakan.
42
a. Moving bergerak, kategori ini merujuk pada sejumlah gerakan tubuh yang melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kategori ini
merupakan respon-respon otot terhadap rangsangan sensorik.
41
Paul Suparno, loc.cit., hal. 123 42 Ahmad Sofyan dkk. Op.cit. h. 23