Perencanaan Pembelajaran Kelas Inklusi

28 menetapkan pendekatan yang akan digunakan dalam mengajar di kelas inklusi. Guru dapat menggunakan pendekatan baik individual maupun klasikal secara bergantian dalam mengajar di kelas inklusi disesuaikan dengan kondisi siswa di kelas. d Merencanakan penggunaan sumber dan media pembelajaran Dalam pembelajaran guru memerlukan media guna menarik perhatian dan memudahkan anak dalam memahami materi yang disampaikan sehingga tujuan dapat tercapai. Pemilihan media di kelas inklusi yang memiliki berbagai macam karakteristik dan kondisi siswa yang beragam membutuhkan pertimbangan yang matang. Menurut Anisatul Mufarokah 2009; 10 media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima guna merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Menurut Wina Sanjaya 2006: 170 bahwa media pembelajaran terdapat berbagai macam yaitu: 1 Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara 2 Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat 3 Media audio visual, yaitu media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa di lihat. Pada dasarnya media berfungsi untuk memudahkan penyampaian materi dari guru ke siswa oleh karenanya harus membutuhkan pertimbangan dalam memilih media. Mohammad Ali 2008: 92 mengemukakan bahwa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah: 1 Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan. 2 Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri karena setiap media mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri 3 Kemampuan guru dalam menggunakan suatu jenis media 29 4 Fleksibilitas, tahan lama,dan kenyamanan media 5 Keefektifan suatu media dibandingkan dengan media dengan jenis lain untuk digunakan dalam pembelajaran. Dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa media merupakan segala sesuatu baik alat, teknik dan metode yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu siswa untuk lebih memahami materi yang diberikan sedangkan untuk macam macam media ada tiga yaitu media auditif, visual dan audiovisual. Pemilihan media di kelas inklusi membutuhkan pertimbangan yang tepat karena berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran, apabila media yang dipilih tidak tepat maka keberhasilan pembelajaran tidak dapat maksimal. e Merencanakan metode pembelajaran Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan pengajar untuk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali pengalaman peserta didik menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan lain-lain, Hamzah B. Uno 2011: 65. Dalam pembelajaran metode berfungsi sebagai cara dalam menyampaikan materi pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan di kelas inklusi pada dasarnya bisa diadopsi dari metode pembelajaran secara umum, namun demikian guru perlu memilih metode yang dianggap cocok dengan karakteristik siswa yang akan diajar. Di kelas inklusi setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima setiap pembelajaran. Penggunaan metode diharapkan dapat mempermudah siswa yang memiiliki kebutuhan khusus dalam memahami materi yang disampaikan. Beragamnya keterbatasan yang dimiliki siswa di kelas inklusi tentu menuntut guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa. Lebih lanjut Wina Sanjaya 2006: 145 mengungkapkan 30 bahwa ada beberapa syarat yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode yakni sebagai berikut: 1 Metode harus disesuaikan dengan keadaan anak 2 Metode harus sesuai dengan bahan pengajaran yang diajarkan sehingga mudah dalam menerima pelajaran 3 Metode harus sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sarana, prasarana, lingkungan daerah Oleh karenanya ketrampilan guru dalam memilih metode yang tepat untuk pembelajaran di kelas inklusi membutuhkan pertimbangan yang matang agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Pertimbangan tersebut tidak saja bergantung pada kebutuhan anak tetapi juga bergantung pada keefektifan dari penggunaan metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang dipakai oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran ataupun untuk menggali pengalaman peserta didik pada saat pembelajaran sehingga memudahkan siswa di kelas inklusi untuk menerima dan memahami materi yang diberikan. f Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dedy Kustawan 2012: 13 mengungkapkan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai KD. Setiap guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif menyenangkan, memotivasi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus untuk ikut berpartisipasi aktif. Penyususunan RPP di kelas inklusi untuk siswa normal dikembangkan dari kurikulum yang telah ditetapkan secara nasional. Sedangkan untuk ABK biasanya memiliki rencana pembelajaran individual yang disusun oleh guru dari hasil 31 asesmen sehingga sesuai dengan kondisi ABK. Menurut Tarmansyah 2007: 194- 198. Rencana pembelajaran di kelas inklusi disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan menggunakan segitiga kurikulum, yaitu: “Isi;artinya tema yang terdapat dalam kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik berdasar latar belakang, kemampuan dan perbedaan karakteristik peserta didik yang ada. Proses: adalah bagaimana kurikulum tersebut diajarkan dengan memanfaatkan metode yang sesuai dan tepat guna terutama metode dan stategi belajar siswa di keals inklusi. Lingkungan; yang dimaksud adalah sumber belajar dalam proses pembelajaran yang dapat mengembangkan psiko-sosial peserta didik” Adapun komponen yang terdapat dalam RPP menurut Jamil Suprihatiningrum, 2013: 115 meliputi: 1 Identifikasi Mata Pelajaran 2 Standar Kompetensi. 3 Kompetensi dasar 4 Indikator Pencapaian Kompetensi 5 Tujuan Pembelajaran 6 Materi Ajar 7 Alokasi Waktu 8 Matode Penbelajaran 9 Kegiatan Pembelajaran. 10 Penilaian Hasil Pembelajaran 11 Sumber Belajar. Komponen RPP terutama untuk ABK di kelas inklusi memiliki kesamaan dengan RPP untuk siswa normal pada umumnya. Namun perbedaannya ada pada isi setiap komponen yang perlu disesuaikan dengan kondisi siswa di kelas inklusi. Dengan demikian yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran di kelas inklusi pada penelitian ini merupakan aspek yang harus dipersiapkan oleh guru diantaranya penyusunan silabus, RPP, perencanaan materi, perencanaan metode, perencanaan media sumber dan memilih pendekatan serta membuat RPP yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas inklusi. 32

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Inklusi

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan peserta didik dengan sumber belajar di lingkungan belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi ABK dan siswa normal memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan demikian dalam proses pelaksanaan pembelajaran ABK mendapatkan penangan yang berbeda dari siswa normal lainnya. Salah satu penanganan ABK dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan program pembelajaran individual sehingga ABK mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kondisinya. Pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi terutama untuk ABK hendaknya sejalan dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP dan program pembelajaran individual sehingga jelas tujuan yang akan dicapai dari siswa di kelas inklusi. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan dapat meliputi membuka pelajaran, kemudian kegiatan inti berupa penyampaian materi dan kegiatan penutup: a. Kegiatan pendahuluan Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai adalah membuka pelajaran meliputi mempersiapkan siswa, melakukan apersepsi menjelaskan pokok bahasan yang akan dibahas. Pada dasarnya membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa agar siap dalam menerima materi sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Selain menyiapkan siswa, membuka pelajaran juga memiliki fungsi untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang akan diberikan. Sedangkan menurut Wina Sanjaya 2006: 43 secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah untuk: 33 1 Menarik perhatian siswa yang biasa dilakukan dengan a Meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk dirinya b Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa seperti menggunakan alat bantu c Melakukan interaksi yang menyenangkan 2 Menimbulkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan: a Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat b Menimbulkan rasa ingin tahu c Mengaitkan materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa d Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan seperti:Mengemukakan tujuan yang akan dicapai e Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran 3 Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung. Nani Triani dan Amir 2013: 27 mengungkapkan bahwa cara untuk memulai pembelajaran di kelas inklusi untuk anak yang memiliki kebutuhan dapat dilakukan dengan cara: 1 Memulai pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan bahwa anak benar-benar telah siap untuk belajar 2 Memberikan dorongan motivasi untuk belajar dan meyakinkan bahwa siswa akan berhasil mempelajari 3 Selalu didahului dengan kegiatan apersepsi atau mengakaitkan dengan konsep yang sudah dipahami oleh siswa 4 Memulai pembelajaran dari hal-hal yang diminati ssiwa kemudian siswa diarahkan secara perlahan pada materi yang akan diajarkan. Dengan demikian, kegiatan pendahuluan yang dilakukan dalam mengajar di kelas inklusi pada dasarnya bertujuan untuk menyiapkan siswa agar siap dalam menerima materi serta memberikan dorongan motivasi kepada peserta didik. Selain itu, dalam kegiatan apersepsi guru perlu melihat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh ABK secara teliti sehingga dalam penyampaian materi oleh guru bisa benar-benar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa di kelas inklusi. 34

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti pembelajaran merupakan tahap terjadinya interaksi belaajr mengajar antara guru dan siswa. 1 Menyampaikan materi pelajaran Materi pembelajaran merupakan bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa yang digunakan untuk belajar sehingga apa yang telah ditetapkan dalam tujuan instruksional dapat tercapai. Menurut W.S Wingkel 1996: 296-297 materi yang akan diberikan harus memiliki kriteria sebagai berikut: a Materibahan harus relevan terhadap tujuan instruksional yang harus dicapai, ini berarti bahwa: 1 materi pelajaran harus memungkinkan memperoleh jenis perilaku yang akan dituntut dari siswa yaitu jenis perilaku ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, 2 materi pelajaran harus memungkinkan untuk menguasai tujuan instruksional menurut aspek isi b Materi pelajaran harus sesuai dengan taraf kesulitan dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan itu c Materibahan pelajaran harus dapat menunjang motivasi siswa antara lain karena relevan dengan pengalaman hidup d Materi harus membantu melibatkan diri secara aktif baik dengan berfikir sendiri maupun dengan melakukan berbagai kegiatan e Materi pembelajaran harus sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti, misalnya menggunakan ceramah f Materi harus sesuai dengan media pembelajaran yang tersedia Materi pembelajaran yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas inklusi perlu disesuaikan dengan kondisi siswa yang ada. Hal ini berfokus pada prinsip student centered yang mengehendaki bahwa kegiatan pembelajaran berfokus pada kondisi anak termasuk didalamnya adalah pemberian materi untuk kegiatan pembelajaran yang perlu disesuiakan dengan kondisi anak. 35 2 Penggunaan metode, media dan pendekatan Kegiatan inti dalam pembelajaran tidak hanya berupa penyampaian materi pembelajaran saja melainkan juga menggunakan metode pembelajaran. Metode berguna untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Ada beragam metode yaag ada saat ini. Namun demikian penggunaan metode harus mempertimbangkan prinsip-prinsip yang ada. Adapun prinsip-prinsip dalam menerapkan metode pembelajaran menurut Kemis dan Atis Rosnawati 2013: 94 antara lain: a Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran b Kesesuaian metode dengan materi pembelajaran c Kesesuaian metode dengan kemampuan guru d Kesesuaian metode dengan kondisi siswa e Kesesuaian metode dengan sumber dan fasilitas yang tersedia f Kesesuaian metode dengan situasi kondisi belajar g Kesesuaian metode dengan waktu yang tersedia Pada dasarnya penggunaan metode harus mempertimbangkan keadaan yang ada seperti di atas sehingga penggunaan tersebut bisa maksimal. Metode yang digunkan dalam pembelajaran di kelas inklusi harus mengunaan prinsip umum dan khusus. Menurut Tarmansyah 2007: 191-194, mengungkapkan prinsip- prinsip umum: “a Metode yang dapat meningkatkan motivasi belaajr siswa; bmetode kontekstual yang memanfaatkan sumber belajar dan lingkungan sekitar;c strategi belajar terarah yang memusatkan pada tujuan pembelajaran yang jelas; d dinamika sosial dan kelompok yang mengembangkan strategi peningkatan hubungan sosial agar siswa mampu mengoptimalkan interaksi social ; e belajar sambil bekerja, yang memberikan kesempatan belajar praktek atau percobaan atau penelitian atau pengamatan; f pendekatan urutan belajar yang bersifat perkembangan yang membantu siswa mengenali diri sendiri; g metode inkuiri ang mendorong siswa melibatka diri secara maksimal dengan seluruh kemampuannya untuk menyelidiki secara sistematis kritis, logis analitis sehingga dapat menemukan sendiri pemecahan masalah yang dihadapi dengan penuh percaya diri; h metode 36 pemecahan masalah yang menekankan pada pengajaran untuk berfikit tentang cara memecahkan masalah, mencari memproses dan merumuskan berbagai macam informasi. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan inti sangat membantu para siswa dalam memahami materi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Mohammad Ali, 2008: 89 Alangkah baiknya apabila seorang guru mampu membuat media dan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain mempermudah siswa dalam memahami materi, penggunaan media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru akan menumbukan kreativitas pada guru. 3 Pengelolaan Kelas. Dalam kegiatan inti pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dikelola agar kegiatan inti pembelajaran dapat berlangsung secara nyaman. Kegiatan tersebut berupa pengelolaan kelas. Pengelolaan di kelas inklusi tidak hanya berupa fisik kelas saja melainkan juga suasana kelas. Dalam kelas inklusi terdapat beragam karakteristik siswa yang berbeda-beda sehingga guru perlu menciptakan kelas yang nyaman, kondusif dan tidak membeda-bedakan. Penciptaan suasana kelas bertujuan agar semua siswa bisa menghargai keberagaman yang ada pada setiap siswa. Suasana yang saling menghargai menciptakan suasana kelas yang nyamana dan ramah karena setiap siswa memiliki sikap menghargai dan menghormati. Depdiknas dalam Lay Kekeh 2007: 151 merumuskan perbedaan karakteristik pendidikan inklusif dengan kelas regular sebagai berikut ini:

Dokumen yang terkait

Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat Jenis Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) di Desa Burat, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo

3 23 182

PENGELOLAAN KELAS INKLUSI DI SD NEGERI 3 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN 2014 Pengelolaan Kelas Inklusi di SD N 3 Banyudono Boyolali Th 2014.

0 3 17

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELAS INKLUSI DI SDN RONGGO 03 KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI Pengelolaan Pembelajaran Kelas Inklusi di SDN Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

0 2 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELAS INKLUSI DI SDN RONGGO 03KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI Pengelolaan Pembelajaran Kelas Inklusi di SDN Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Kelas Inklusi di SDN Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

0 5 6

INTEGRASI PELAYANAN PEMBELAJARAN INKLUSI DI SD NEGERI SUMBERREJO KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Integrasi Pelayanan Pembelajaran Inklusi di SD Negeri Sumberrejo Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

0 0 13

INTEGRASI PELAYANAN PEMBELAJARAN INKLUSI DI SD NEGERI SUMBERREJO KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO Integrasi Pelayanan Pembelajaran Inklusi di SD Negeri Sumberrejo Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

0 0 19

PELAYANAN PEMBELAJARAN INKLUSI DI SD NEGERI 2 SENGI KECAMATAN DUKUN MAGELANG Pelayanan Pembelajaran Inklusi Di SD Negeri 2 Sengi Kecamatan Dukun Magelang.

0 1 10

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pembelajaran Inklusi Di Sekolah Dasar (Studi Situs di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali).

0 1 18

PERMAINAN POINT BOTTLE SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN KEPIL KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 71