Pelaksanaan Penataan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

46

c. Pelaksanaan Penataan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Penataan ruangan perpustakaan sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan semua kegiatan di perpustakaan baik untuk aspek layanan maupun untuk kegiatan penyiapan semua sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan. Secara lebih khusus Ibrahim Bafadal 2008:170 mengemukakan manfaat yang diharapkan dicapai melalui penataan ruang perpustakaan sekolah sebagai berikut: 1 Dapat menciptakan suasana aman, nyaman, dan menyenangkan untuk belajar, baik bagi siswa, guru, dan pengunjung lainnya. 2 Mempermudah siswa, guru, dan pengunjung lainnya dalam memperoleh bahan-bahan pustaka yang diinginkan. 3 Petugas perpustakaan sekolah mudah memproses bahan pustaka, memberikan pelayanan, dan melakukan pengawasan. 4 Bahan-bahan pustaka aman dari segala sesuatu yang dapat merusaknya. 5 Memudahkan petugas perpustakaan sekolah dalam melakukan perawatan terhadap semua perlengkapan perpustakaan sekolah. Penataan ruang perpustakaan sekolah menurut Darmono 2007:234 hendaknya di lokasi yang strategis. Sebab perpustakaan merupakan komponen utama pendukung kegiatan belajar-mengajar. Agar menghasilkan penataan ruang perpustakaan yang optimal serta dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan aspekhal berikut ini: 1 Aspek fungsional; penataan ruang harus mendukung kinerja perpustakaan secara keseluruhan. Penataan yang fungsional dapat tercipta jika antar 47 ruangan mempunyai hubungan yang fungsional dan bahan pustaka, peralatan dan pergerakan pemakai perpustakaan dapat mengalir lancar. Antara ruang saling mendukung sehingga betul-betul tercipta fungsi penataan ruangan secara optimal 2 Aspek psikologis pengguna; tujuan penataan ruang adalah agar pengguna perpustakaan merasa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan dan merasa tenang. Kondisi ini dapat dicipakan melalui penataan ruangan yang harmonis dan serasi, termasuk dalam hal perabot perpustakaan 3 Aspek estetika; pada aspek ini perlu diperhatikan keindahan penataan ruang perpustakaan salah satunya bisa melalui penataan perabot yang digunakan. Jika perpustakaan bersih dan penataannya serasi maka pemakai akan merasa ingin berlama-lama berada di perpustakaan 4 Aspek keamanan bahan pustaka, berkaitan dengan tata ruang, keamanan bahan pustaka bisa dikelompokkan dalam dua bagian. Pertama faktor keamanan bahan pustaka dari akibat kerusakan secara alamiah, dan kedua adalah faktor kerusakankehilangan bahan pustaka karena faktor manusia. Penataan ruang harus memperhatikan kedua faktor tersebut. Hindari masuknya sinar matahari secara langsung dengan intensitas cahaya tinggi, apalagi sampai mengenai koleksi bahan pustaka. Penataan ruang yang fungsional mampu menciptakan pengawasan terhadap keamanan koleksi perpustakaan secara tidak langsung dari kerusakan faktor manusia. Selain penataan ruang, hal yang perlu diperhatikan pula yaitu perlengkapan prasarana. Rusina Sjahrial dan Pamuntjak 2000:22 48 mengemukakan dua hal yang perlu diperhatikan benar-benar dalam pembuatan perlengkapan prasarana atau mebel, yaitu 1 dipakai kayu yang telah dikerjakan dengan baik, jangan digunakan kayu yang masih muda atau belum cukup kering dan 2 jangan membuat mebel dengan banyak hiasan dan ukiran yang hanya berarti akan menjadi tempat debu berkumpul dan sukar untuk membersihkannya. Hendaknya tepi dan ujung-ujung mebel itu dibundarkan, sehingga tidak ada sudut yang tajam yang dapat melukai. Warna politur tua tidak akan lekas tampak cacat, akan tetapi warna muda akan memberikan kesan lebih menarik dan ruangan akan terlihat lebih luas. Rusina Sjahrial dan Pamuntjak 2000:22 juga menyebutkan prasarana atau mebel yang wajib ada dalam sebuah perpustakaan, yaitu rak buku, meja peminjaman, lemari katalog berlaci, kursi dan meja pengunjung serta mebel lain seperti penjepit surat kabar, rak majalah dan rak rendah beroda. Dari beberapa teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada intinya penataan ruang dan pemilihan mebel yang baik akan menciptakan kenyamanan bagi pengguna perpustakaan dan akan lebih terjaga pula keawetan dari bahan pustaka itu sendiri.

d. Pelaksanaan Layanan Perpustakaan