melakukan pemilihan makanan cepat saji yang kurang baik dibandingkan dengan responden yang menganggap warna penting dalam memilih makanan cepat saji.
7. Analisis Hubungan Antara Bentuk Dengan Pemilihan makanan Cepat Saji
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan bentuk dengan Pemilihan makanan cepat saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Tahun 2012 dengan menggunakan uji chi-square disajikan pada tabel 5.22 berikut ini.
Tabel 5.22 Analisis Hubungan Antara Bentuk Dengan Pemilihan makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Tahun 2012
Bentuk Pemilihan makanan
Total P-
value OR
Kurang Baik
Baik n
n
Tidak penting
12 35,3 22 64,7
34 100 0,744
0,814 CI
0,374- 1,769
Penting 59 40,1
88 59,9 147 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menganggap bentuk tidak penting dalam pemilihan makanan cenderung untuk memiliki
pemilihan makanan baik lebih tinggi yaitu sebesar 64,7 dibandingkan yang menganggap bentuk merupakan variabel yang penting dalam pemilihan makanan
59,9. Hasil uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara bentuk dengan pemilihan makanan cepat saji pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Tahun UIN Jakarta Tahun 2012 P value = 0,744. Berdasarkan
perhitungan risk estimete diperoleh nilai OR = 0,814 CI= 0,374-1,769, artinya responden yang menganggap bentuk tidak penting dalam memilih makanan cepat
saji memiliki peluang 0,814 kali untuk melakukan pemilihan makanan cepat saji yang kurang baik dibandingkan dengan responden yang menganggap warna penting
dalam memilih makanan cepat saji.
8. Analisis Hubungan Antara Bumbu Dengan Pemilihan makanan Cepat Saji
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan bumbu dengan Pemilihan makanan cepat saji pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Tahun 2012 dengan menggunakan uji chi-square disajikan pada tabel 5.23 berikut ini.
Tabel 5.23 Analisis Hubungan Antara Bumbu Dengan Pemilihan makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Tahun 2012
Bumbu Pemilihan makanan
Total P-
value OR
Kurang Baik
Baik n
n
Tidak penting
3 60 2 40
5 100 0,382
2,382 CI0,388-
14,626 Penting
68 38,6 108 61,4
108 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menganggap bumbu merupakan variabel penting dalam pemilihan makanan cenderung untuk
memiliki pemilihan makanan cepat saji baik lebih tinggi yaitu sebesar 61,4 dibandingkan responden yang menganggap bumbu merupakan variabel yang tidak
penting dalam pemilihan makanan 40. Hasil uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara bumbu dengan pemilihan makanan cepat saji pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun UIN Jakarta Tahun 2012 P value = 0,382. Berdasarkan perhitungan risk estimete diperoleh nilai OR = 2,382 CI=
0,388-14,626, artinya responden yang menganggap bumbu tidak penting dalam memilih makanan cepat saji memiliki peluang 2,382 kali untuk melakukan
pemilihan makanan cepat saji yang kurang baik dibandingkan dengan responden yang menganggap bumbu penting dalam memilih makanan cepat saji.
9. Analisis Hubungan Antara Harga Dengan Pemilihan makanan Cepat Saji