dibandingkan yang menganggap harga merupakan variabel yang penting dalam pemilihan makanan 59,5. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara harga dengan pemilihan makanan cepat saji p-value = 0,346.
Tidak adanya hubungan ini kemungkinan disebabkan responden dalam penelitian ini menilai suatu makanan tidak berdasarkan harga namun lebih kepada
penampilan makanan. Dalam menilai suatu objek, indra pengelihatan merupakan indera yang pertama kali menilai. Sehingga dalam menilai makanan hal yang
menjadi fokus utama konsumen adalah penampilan makanan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian ini variabel warna merupakan variabel yang
berhubungan dengan pemilihan makanan cepat saji. Mungkin sebagian besar responden memiliki anggapan walaupun harganya mahal namun belum tentu
menjamin kualitas bahwa makanan yang dikonsumsinya itu tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Oleh karena itu, anggapan responden yang menganggap harga tidak penting dalam pemilihan makanan akan lebih baik untuk dipertahankan karena
belum tentu harga yang tinggi menjamin kualitas makananya baik.
11. Hubungan Perpindahan Tempat Tinggal Terhadap Pemilihan Makanan
Cepat Saji
Perbedaan tempat tinggal juga mempengaruhi pilihan makanan. Hal ini berhubungan dengan lokasi geografis yang berkontribusi terhadap ketersediaan
pangan dan biaya makanan Dorothy, 2006. Dari pendapat yang dikemukakan Dorothy 2006 dapat disimpulkan bahwa pebedaan geografis menyebabkan
beraneka ragam pula makanan yang tersedia. Misalnya; kehidupan di kota lebih memiliki ketersediaan yang lebih banyak dan bervariasi serta kemudahan akses
terhadap suatu pangan daripada kehidupan di desa, sehingga hal tersebut lebih mendorong seseorang untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ditemukan di
tempat tinggal sebelumnya. Hasil analisis statistik menunjukkan jumlah responden yang melakukan
mengekosperpindahan tempat tinggal lebih banyak yaitu sebesar 72,4 responden dibandingkan dengan responden yang tidak berpindah tempat tinggal
yaitu sebesar 27,6 responden. Sementara, bila dilihat kecenderungannya responden yang memiliki pemilihan makanan baik lebih banyak pada respoden
yang tidak berpindah tempat tinggalmengekos 70 dibandingkan dengan responden yang berpindah tempat tinggalmengekos 53,7 hal ini kemungkinan
disebabkan seseorang yang tidak berpindah tempat tinggal kemungkinan pengaruh keluarganya lebih dominan dalam memilih makanan, karena keluarga
merupakan lingkungan yang paling dekat bagi semua anggota keluarga
,
dengan semakin dekat dengan keluarga hubungannya semakin erat karena perhatian yang
dicurahkan lebih tersampaikan. Sementara bila dilihat hubungannya, tidak ada hubungan antara perpindahan penduduk dengan pemilihan makanan cepat saji p-
value = 0,161. Tidak adanya hubungan antara perpindahan penduduk dengan pemilihan
makanan cepat saji kemungkinan disebabkan karena variasi makanan yang ditawarkan ditempat tinggal saat kuliah tidak berbeda jauh dengan variasi
makanan di tempat tinggal aslinya. Sehingga dalam hal ini walaupun terdapat
perbedaan geografis namun makanan yang tersedia sama dengan lingkungan sebelumnya, hal ini menyebabkan pemilihan makanan respondenen tidak jauh
berbeda dengan pemilihan makanan di tempat asalnya. Akibatnya dalam hal ini perpindahan penduduk tidak mempengaruhi pemilihan makanan cepat saji.
Oleh karena itu, diharapkan pada responden yang mengekos untuk lebih memberikan perhatiannya pada pemilihan makanan cepat saji, walaupun dalam
hal ini responden yang mengekos jauh dari keluarga sehingga pengawasan keluarga kurang, merubah perilaku makan menjadi sehat sudah menjadi
kewajiban utama pada setiap individu.
120
BAB VII PENUTUP