66
Z
= ρzx
1
X
1
+ ρzx
3
X
3
+ ρzyY+ρzϵ
2
Є
2
Persamaan struktural di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Riduwan dan Kuncoro 2012:6.
Pada persamaan struktur kedua pendapat di atas variabel harga X
2
tidak di masukkan ke dalam persamaan sub struktur kedua karena hubungan variabel harga X
2
tidak langsung terhadap variabel word of mouth
Z, karena untuk mempengaruhi word of mouth Z variabel harga X
2
harus melewati variabel kepuasan konsumen Y terlebih dahulu, oleh karena itu variabel harga X
2
tidak di masukkan ke dalam persamaan sub struktur kedua.
4. Pengujian Hipotesis Analisis Jalur
Dari perhitungan program SPSS nanti, akan diperoleh keterangan atau hasil dari koefisien determinasi R
2
, uji secara parsial Uji t dan uji secara parsial Uji F. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal
tersebut :
a. Koefisien Determinasi Uji Kontribusi Model Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel
bebas terhadap variabel tergantungnya.Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya Pardede dan Manurung, 2014:28.
Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat besarnya
67
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara menghitung koefisien KD dengan menggunakan rumus sebagai
berikut Sarwono, 2007:30 : KD = r
2
x 100 b. Uji Parsial Uji-t
Uji statistik yang digunakan untuk pengujian secara individual yaitu dengan cara menghitung besarnya angka tablet dengan ketentuan
taraf signifikansi ɑ2 atau 0,052 = 0,025 pengujian 2 sisi dan derajat
kebebasan degree of freedom = n –1 Montgomery dan Runger,
2011:312. Setelah itu, menentukan kriteria uji hipotesis yaitu sebagai berikut :
1 Jika t hitung t tabel atau –t hitung -t tabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima. 2 Jika t hitung t tabel atau
–t hitung -t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Selanjutnnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas
Sig. dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut Riduwan dan Kuncoro 2012:118 :
1 Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ nilai probabilitas Sig. atau [0.05 ≤
Sig], maka H diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak
signifikan.
68
2 Jika nilai probabilitas ≥ 0.05 nilai probabilitas Sig. atau [0,05 ≥
Sig], maka H ditolak dan Ha diterima, yang artinya signifikan.
c. Uji Simultan Uji-F Untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan uji simultan
dapat dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka F hitung dengan angka F tabel. Angka F hitung didapat dari hasil outout
SPSS, sedangkan F tabel didapat dari melihat daftar tabel dengan ketentuan taraf signifikansi0,05 da derajat kebebasan dengan
ketentuan numerator : jumlah variabel – 1 dan denumerator: jumlah
sampel – jumlah kasus. Sarwono 2007 : 55. Setelah itu, menentukan
kriteria uji hipotesis yaitu sebagai berikut : 1 Jika F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.
2 Jika F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk mengethui besarnya angka signifikansi pada penelitian ini
dengan cara membandingkan angka taraf signifikan sig hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 5. Kriterianya sebagai
berikut Riduwan dan Kuncoro, 2012:117 : 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
69
5. Analisis Korelasi