Naskah Drama Karya Benny Yohanes

20 Makan Hakan Benjon 1999 21 Hikayat Celana Dalam Benjon 1999 22 BoenCit Aku Ada Karena Aku Mesum dan Ternoda Benjon 1999 23 Telur, Tomat dan Seteguk Darah Benjon 2000 24 Gigolo Galileo Benjon 2000 25 Tubuh Melayoe Benjon 2000 26 Jas Panjang Pesanan Wolf Mankowich 2001 27 ARKEologi BeHa Benjon 2004 28 Monolog Aku Ke Luar Menjemput Badai Benjon 2003 29 Monolog Hamlet Inside Benjon 2004 30 Monolog Black Jack Benjon 2006 31 Shakespeare CARNIVORA Benjon 2009 32 Interupsi Jambal Roti Benjon 2009 Selain dalam penulisan naskah drama dan penyutradaraan, keaktoran Benjon pun sudah teruji. Di teater Re-publik, ia handal berakting bahkan sampai enam jam di panggung pada pentas Ruh di tahun 1992. Ia tampil meyakinkan pula di pementasan berjudul Shakespeare Carnivora di tahun 2009 dan Interupsi Jambal Roti di tahun 2009, produksi Oyag Forum, bahkan ia juga kerap bermain monodrama yang ditulis dan disutradarainya sendiri.

E. Sinopsis Naskah Drama Cannibalogy

Berawal dari kebangkrutan usaha kelontongannya, Suhar berambisi untuk menjadi seorang yang kaya, kuat, dan sukses dengan bertapa di kali Solo. Dalam perjanjiannya dengan guru spiritual yang ditemui di kali Solo, Suhar diwajibkan memberi makan kali Solo dengan darah manusia setiap kali nasibnya membaik, “satu kepala baru setiap kali alam mengangkatmu ke derajat yang lebih tinggi”. Suhar semakin gemilang, nasib baik terus menghampirinya dan ia tidak pernah lupa untuk memberikan tumbal kepada kali solo. Suhar berada di atas angin setelah ia menculik seorang perempuan peranakan yang merupakan selir penguasa desa Mojokuto dan menyerahkannya kepada pemimpin pasukan Olanda dengan imbalan jabatan yang tinggi, yakni menjadi komandan divisi Jawa. Hingga kemudian ia kelimpungan karena kekuasaan Olanda dijatuhkan dan Sinta Salim yang merupakan tawanannya direbut kembali oleh pasukan Suman. Namun hal tersebut tak bertahan lama, Suhar kembali menyusun strategi. Seluruh alas puputan di bumi hanguskan hingga Suhar berhasil menangkap Suman dan Sinta salim. Suhar kembali Berjaya, ia terus membangun Jawa dengan mengambil hak hidup manusia. Kekuasaan membutakannya, Suhar menjadi sosok tangan besi yang kejam. Nyawa-nyawa tak bersalah menjadi korban. Di akhir cerita, semua pintu keberuntungan Suhar tertutup. Setelah gagal menikah dengan Sinta Salim dan kehilangan Ki Butho, jatuhlah kepedihan suhar. Ki Ageng yang membawa pasukan tentara peranakan dari Batavia berhasil melumpuhkan pasukan Suhar. Kekuasaan suhar jatuh, ia dihakimi dan dihukum untuk menggali lubang menjadi parit dari pusar banyuwangi ke barat sampai Bantam Kulon hingga akhir hayatnya. 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Unsur Intrinsik Naskah Drama Cannibalogy Karya Benny Yohanes Unsur intrinsik dapat dijadikan sebagai jembatan atau fondasi awal dalam proses analisis kesusasteraan, sehingga unsur intrinsik sangat penting diketahui agar sebuah cerita dapat dinikmati serta lebih dipahami oleh pembaca. Sebagai suatu genre sastra, drama mempunyai kekhususan dibanding dengan genre sastra yang lain. Jika dibandingkan karya fiksi yang lain, maka unsur intrinsik dalam drama dikatakan kurang sempurna. Namun begitu, tidaklah berarti bahwa dengan hilangnya unsur pemaparan dan pembeberan, drama menjadi karya yang terbatas sama sekali. Justru pada aspek ini jugalah letak kekuatan karya drama. 1 Di bawah ini akan dijelaskan unsur intrinsik dalam naskah drama Cannibalogy karya Benjon sebagai berikut:

1. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan unsur penting dalam cerita fiksi. Hadirnya sebuah peristiwa dan konflik dalam cerita fiksi dijalani oleh tokoh-tokoh dengan segala perwatakannya. Benjon dalam Cannibalogy melukiskan tokohnya secara jelas, hal ini terlihat melalui tindakan para tokoh serta pendeskripsian yang disampaikan oleh pengarang melalui narasi dan dialog. Dalam Suyadi San dibahas empat cara membangun pola penokohan dalam naskah drama yakni: 1 setiap tokoh mempunyai nama, 2 Pemeranan, 3 sistem perwatakan, dan 4 tindakan. Namun yang akan dibahas hanya pada sub-bab pemeranan dan tindakan karenakan dianggap cukup mewakili keempat pola penokohan yang ada. 1 Hasanuddin, Drama: Karya Dalam Dua Dimensi, Bandung: Angkasa, 1996, cet. 1, h. 76.

Dokumen yang terkait

Kesantunan Berbahasa dalam Naskah Drama Umang-Umang Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

6 75 106

Kritik Sosial Dalam Novel The Da Peci Code Karya Ben Sohib Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia

3 87 104

Kritik Sosial dalam Puisi Esai "Manusia Gerobak" karya Elza Peldi Taher dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

4 28 130

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

12 109 94

Kritik Sosial dalam Kumpulan Cerpen Lukisan Kaligrafi karya A. Mustofa Bisri dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

4 25 93

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA RT 0 RW 0 KARYA IWAN SIMATUPANG: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

0 2 17

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA RT 0 RW 0 KARYA IWAN SIMATUPANG: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

2 8 12

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Rt 0 Rw 0 Karya Iwan Simatupang: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

0 4 6

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA MONOLOG Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Monolog Surat Kepada Setan Karya Putu Wijaya: Telaah Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra.

1 11 11

KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA MONOLOG Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Monolog Surat Kepada Setan Karya Putu Wijaya: Telaah Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra.

0 11 22