Peningkatan Prestasi Belajar Pembahasan

121 dalam siklus I dan siklus II setelah diberikan tindakan dari data-data yang sudah disajikan tersebut. Slavin 2005:153 mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran dalam STAD, guru lebih menekankan kepada siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, menemukan konsep-konsep baru, serta meminta siswa untuk mengerjakan satu atau dua persoalan. Kegiatan- kegiatan pembelajaran yang ditekankan Slavin dalam model pembelajaran kooperatif metode STAD ini merupakan ciri-ciri dari kreatifitas siswa dalam Munandar 2009:71 yaitu memilki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi atau sudut pandang dan orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah. Jadi, model pembelajaran kooperatif metode STAD dalam pembelajarannya juga menekankan siswa untuk meningkatkan kreatifitasnya.

3. Peningkatan Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa diukur menggunakan soal tes evaluasi yang diberikan oleh guru. Tes evaluasi diberikan pada akhir siklus I pertemuan 2 dan akhir siklus II pertemuan 2. Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 15 soal. Soal evaluasi yang dikerjakan siswa berupa tes pilihan ganda. Setelah soal evaluasi dikerjakan oleh siswa dan dikoreksi maka diperoleh hasil prestasi belajar siswa dalam siklus I dan siklus II. SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta menentukkan KKM mata pelajaran IPS sebesar 60. Perolehan hasil prestasi belajar kondisi awal diperoleh dari data nilai 122 siswa tahun pelajaran 20102011 dan data nilai siswa tahun pelajaran 20112012. Berikut ini merupakan hasil rata-rata kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No. No. Induk Siswa Nama Siswa Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus I Siklus II 1. 693 HER 48,93 53 53 2. 767 IBN 73 73 3. 779 RAD 76 70 4. 761 AJT 60 66 5. 766 FIR 86 83 6. 801 ALD 80 80 7. 802 ANG 93 100 8. 804 ARF 83 80 9. 805 ARL 76 86 10. 807 BMA 80 86 11. 809 DEV 66 93 12. 810 ETA 73 86 13. 811 FRH 93 93 14. 813 HRL 66 83 15. 814 ISB 86 86 16. 815 JAS 83 80 17. 816 JIB 66 86 18. 818 LAT 80 93 19. 819 MAH 93 93 20. 821 MES 93 90 21. 822 MHD 60 86 22. 832 UDA 93 76 23. 833 VEN 86 86 24. 835 RMD 100 100 25. 844 RGI 83 93 26. 845 FRI 73 93 27. YOS 53 60 28. GTA 93 100 29. NOV 80 93 Nilai Tertinggi 90 100 Nilai Terendah 53 53 Jumlah 2280 2447 Rata-Rata 48,93 78,62 84,4 Jumlah Siswa yang Mencapai KKM 11 27 28 Persentase Siswa yang Mencapai KKM 35,06 93,10 96,55 123 Sedangkan rangkuman hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Data Ketercapaian Prestasi Belajar Siswa Peubah Indikator Keadaan Awal Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian Prestasi Belajar Siswa Nilai rata- rata kelas 48,93 70 78,62 80 84,4 Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 35,06 80 93,10 90 96,55 Berikut ini merupakan hasil peningkatan prestasi belajar siswa yang disajikan dalam diagram batang: Gambar 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Berikut ini merupakan hasil pencapaian peningkatan nilai KKM siswa yang disajikan dalam diagram batang: 48,08 78,62 84,4 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata 124 Gambar 4.9 Peningkatan Capaian KKM Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada kondisi awal yaitu 48,93 meningkat setelah dilakukan tindakan dalam siklus I yaitu sebesar 78,62. Peningkatan nilai juga tampak dalam siklus II yaitu sebesar 84,4 dibandingkan dengan nilai rata-rata dalam siklus I. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dalam siklus I dibandingkan dengan kondisi awal sebesar 35,06 kemudian meningkat secara signifikan sebesar 93,54. Peningkatakan pencapaian KKM siswa juga terlihat dalam siklus II yaitu sebesar 96,77 dibandingkan dengan siklus I. Dari kondisi awal prestasi belajar siswa terjadi peningkatan sebesar 60,09 setelah dilakukan tindakan di siklus I dan siklus II. Namun dalam penelitian yang dilakukan masih ada 2 orang siswa yang belum mencapai nilai KKM dan tidak ada peningkatan dari 1 siswa yang sama. Satu siswa yang bernama Yossi tidak dapat mencapai KKM di siklus I dikarenakan pada saat pembelajaran, dia terlihat sering ribut sendiri dan tidak mau 35,06 93,10 96,55 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Capaian KKM 125 berdiskusi saat kerja dalam kelompok berlangsung. Sedangkan, satu siswa yang lain yang bernama Heri tidak dapat mencapai nilai KKM dalam siklus I dan siklus II. Hal tersebut dikarenakan 1 anak yang dikenai tindakan tidak dapat membaca dan menulis. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari guru kelas IV sebagai berikut : “Menurut saya kalau si Heri belum mencapai KKM karena dia tidak bisa baca dan menulis. Selain itu, Heri sudah tinggal di kelas IV selama 2 tahun. Karena memang dia belum bisa baca dan menulis sampai sekaranag. Kalau dia mengerjakan soal isian atau essay, dia ngisinya cuma ngawur. Bahkan tulisannya bukan berupa kalimat dan nggak bisa dibaca. Tapi kalau soal pilihan ganda, dia sering bejo jika menjawab soal. Padahal ya cuma asal nyilang aja. Sedangkan Yosi tu anaknya suka sibuk sendiri, tapi sibuknya sibuk ramai dan nganggu teman yang lain. Dia juga jarang memperhatikan pembelajaran, makanya dia tidak bisa mengerjakan soal evaluasi.” hasil wawancara dengan bu Har, 6 Mei 2013 Kesimpulan dari data di atas prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum dilakukan tindakan dan meningkat dalam siklus I setelah dilakukan tindakan dan lebih meningkat lagi dalam siklus II. Kondisi awal rata-rata nilai siswa yaitu sebesar 48,93 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu sebesar 35,06. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I, rata-rata nilai siswa menjadi meningkat sebesar 78,62 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 93,54 . Kemudian terjadi peningkatan di siklus II dibandingkan dengan siklus I yaitu rata-rata nilai siswa menjadi 84,4 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 96,77 . Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode STAD dalam upaya meningkatkan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta tahun pelajaran 20122013 melalui Penelitian Tindakan Kelas PTK terdiri dari dua siklus. Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif metode STAD dilakukan pada siklus I dan siklus II. Langkah-langkah kegiatan yang ada dalam model pembelajaran kooperatif metode STAD terdiri dari kompenen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. Penjabaran dari langkah-langkah tersebut yaitu sebagai berikut: 1 presentasi kelas merupakan kegiatan dimana guru menyampaikan materi pembelajaran untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa; 2 tim merupakan kegiatan pembentukan kelompok yang beranggotakan empat sampai lima siswa secara heterogen yaitu memadukan antara prestasi akademis siswa, jenis kelamin dan agama agar seluruh anggota tim dapat belajar dengan baik; 3 kuis merupakan kegiatan dalam model pembelajaran kooperatif metode STAD yang diberikan kepada siswa guna memproleh skor awal dan skor akhir masing-masing siswa; 4 skor kemajuan individu digunakan untuk melihat perkembangan masing-

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 9 245

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 8 235

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II

0 1 233

Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta melalui model pembelajaran kooperatif metode STAD - USD Repository

0 1 282