Lokasi rumah menunjukkan akses rumah terhadap berbagai fasilitas didalam kompleks perumahan, sedangkan lokasi perumahan menunjukkan akses
perumahan terhadap fasilitas di kawasan sekitarnya.
5.5.3.1 Lokasi Perumahan
Dari hasil penelitian ini ternyata lokasi perumahan tidak berpengaruh kepada kepuasan konsumen. Konsumen lebih mengutamakan lokasi rumah di
perumahan, daripada lokasi perumahan dari akses aktifitas diluar rumah mereka. Lingkungan perumahan dan harga yang terjangkau menjadi faktor yang lebih
dominan dalam membentuk kepuasan konsumen. Hal ini menunjukkan, meskipun suatu perumahan berada di daerah pinggiran kota, namun dengan
penataan fasilitas perumahan dan siteplan yang tepat, serta penawaran harga yang bersaing, konsumen akan mendapatkan kepuasan dalam membeli suatu produk
perumahan. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang lebih terinci dari penelitian
Lestari 2012 di perumahan Stella Residence Medan yang berada sekitar 100 meter dari perumahan Puri Zahara 2. Lokasi yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen adalah lokasi rumah masing-masing konsumen. Sedangkan lokasi perumahan, yang berada di pinggir kota Medan
bukan menjadi variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Penelitian ini mendukung teori Morris Winter 1978:156-157 dimana
faktor-faktor yang menjadi latar belakang rasa puas terhadap tempat tinggal adalah sebagai berikut:
a. Faktor demografi dan sosial ekonomi, meliputi : tingkat kehidupan, status sosial ekonomi dan struktur keluarga.
Universitas Sumatera Utara
b. Ketidakpuasan terhadap tempat tinggal yang lama. c. Pengaruh dari kondisi perumahan.
Perumahan Puri Zahara 2 dengan harga bersaing, dapat dimiliki oleh konsumen kelas menengah, dengan tingkat pendidikan diatas sekolah menengah
umum, merupakan keluarga baru dengan jumlah keluarga dua sampai tiga orang anak. Secara sosial perumahan ini dibatasi dengan agama yang sejenis, sehingga
faktor ini juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Hasil penelitian ini berbeda dengan teori Luhst 1997:128 yang menyebut bahwa kualitas kehidupan yang berupa kenyamanan, keamanan dari suatu rumah
sangat ditentukan oleh lokasinya dimana daya tarik suatu lokasi ditentukan oleh dua hal yaitu aksesibilitas dan lingkungan. Pada perumahan Puri Zahara 2, daya
tarik lokasi lebih dipengaruhi oleh lingkungan yang dibentuk didalam perumahan, sedangkan aksesibilitas sudah cukup dipenuhi dengan adanya
kenderaan pribadi sehingga jarak tempuh menuju berbagai pusat kegiatan bukan menjadi masalah bagi konsumen perumahan Puri Zahara 2.
Pada bentuk lahan perumahan, Gambar 5.8, akses masuk perumahan hanya memiliki satu akses masuk dan keluar. Hal ini menciptakan tingkat keamanan
yang tinggi didalam lingkungan perumahan. Dari hasil penelitian, terdapat tingkat kepuasan konsumen terhadap fasilitas keamanaan didalam kompleks.
Gambar 5.8 Akses keluar masuk perumahan Puri Zahara 2
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Puri Zahara 2 data diolah
Teori Luhst 1997:128 tidak jauh berbeda dengan Drabkin 1980:6 yang menambahkan pengaruh faktor peluang kerja yang tersedia dengan lokasi. Teori
ini tidak memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen perumahan Puri Zahara 2. Namun hasil penelitian ini masih sesuai dengan teori Drabkin 1980:6
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh tingkat pelayanan ataupun sarana dan fasilitas. Dapat disimpulkan bahwa di perumahan Puri Zahara 2, aksesiblitas
bukanlah menjadi faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, namun kepuasan konsumen lebih dipengaruhi oleh lingkungan terbentuk, fasilitas dan
sarana tersedia di dalam perumahan.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini mendukung Harshon 1980 dimana pada Perumahan Puri Zahara 2, terdapat faktor eksternal yang mendorong individu memilih
perpindahan terhadap lokasi rumah yang baru yaitu terpenuhinya kebutuhan rumah yaitu sebagai berikut:
1. Faktor eksternal yang terpenuhi adalah karateristik lingkungan dimana mayoritas responden menyatakan puas mendapatkan lingkungan perumahan
Puri Zahara 2 yang dinilai dari tersedianya fasilitas drainaseparit, fasilitas penerangan jalan, fasilitas jalan dan lebar jalan, fasilitas pagar keliling
kompleks dan fasilitas keamanan perumahan. Karateristik tetangga juga merupakan salah satu faktor eksternal yang terpenuhi, dilihat dari besarnya
jumlah kepuasan konsumen terhadap adanya fasilitas mesjid dalam perumahan Puri Zahara 2.
2. Karateristik lokasi perumahan yang cenderung dekat dengan perkotaan tidak ditemukan dalam penelitian ini. Hal ini karena perumahan Puri Zahara 2
merupakan perumahan yang terletak di pinggiran kota Medan. Karateristik lokasi ini terpenuhi dengan adanya fasilitas yang tersedia di dalam kompleks
perumahan, seperti fasilitas rekreasi taman dan fasilitas sosial mesjid. Sementara jarak perumahan dengan perkantoran dan perbelanjaan bukanlah
merupakan kebutuhan yang berpengaruh kepada kepuasan konsumen.
5.5.3.2 Lokasi Rumah