Teori tentang Harga .1 Pengertian Harga
pembangunan rumah. Kerusakan produk rumah pada proyek perumahan terdiri dari kebocoran atap, pasangan keramik atau pecah, dinding retak, cat dinding
pudar, sanitair tidak berfungsi, pasangan kusen tidak sempurna, plafond bernoda dan lain-lain.
Permasalah kerusakan produk rumah diatas dapat dihindari apabila faktor- faktor yang terlibat dalam proses pelaksanaan proyek perumahan terdiri dari
faktor sumber daya manusia, peralatan, material dan cara kerja memenuhi persyaratan mutu sehingga produk rumah yang dihasilkan dapat berfungsi secara
memuaskan selama kurun waktu tertentu.
2.1.5 Teori tentang Harga 2.1.5.1 Pengertian Harga
Harga adalah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya Stanson, 1994. Menurut Lamb et al 2001:9 “ Harga adalah apa yang harus diberikan oleh
pembeli untuk mendapatkan suatu produk”. Harga juga merupakan hal yang terpenting bagi sebuah perusahaan di dalam mentapkan harga agar produknya
bisa bersaing di Pasar. Menurut Kotler 2008:70 “Harga adalah salah satu elemen dalam Bauran
Pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lain dari Bauran itu menghasilkan biaya-biaya”. Harga jual mungkin merupakan elemen dalam
program pemasaran yang paling mudah diubah, sedangkan fitur produk, saluran pemasaran, dan juga program promosi akan memakan waktu yang lebih lama
untuk diubah. Harga jual produk juga mampu mengkomunikasikan pada pasar
Universitas Sumatera Utara
tentang nilai positioning yang dimaksudkan oleh perusahaan dari produk atau brand-nya. Harga juga ditentukan melalui proses negosiasi antara pembeli dan
penjual. Untuk bertahan dalam pasar yang persaingan sangat kompetitif, perusahaan
memerlukan sasaran penetapan harga yang khusus, yang dapat dicapai dan diukur. Langkah-langkah dalam menetapkan harga dapat disajikan pada Gambar
2.3:
Gambar 2.3 Langkah-langkah dalam menetapkan harga
Sumber: Subagyo 2010
Gambar 2.3 dapat dijelaskan ada empat langkah dalam menetapkan harga. Tujuan penetapan harga dibagi menjadi tiga kategori yaitu, orientasi laba,
orientasi penjualan dan status quo. Orientasi keuntungan didasarkan pada maksimalisasi keuntungan, keuntungan yang memuaskan dan target
pengembalian investasi. Orientasi penjualan berfokus untuk mempertahankan
Universitas Sumatera Utara
persentasi pangsa pasar. Dan status quo untuk mempertahankan harga yang telah ada atau menyesuaikan diri dengan harga persaingan.
Dalam memilih suatu metode dalam suatu strategi harga untuk membantu dalam menentukan harga dasar ada hal yang harus dipertimbangkan yaitu: biaya
menetapkan batas bawah untuk harga, harga pesaing dan harga produk pengganti memberikan titik orientasi, dan penilaian atas fitur-fitur unik menetapkan batas
atas harga. Ada lima metode didalam penetapan harga yaitu : Penentapan harga mark-up
mark up pricing yang merupakan penetapan harga paling mendasar dengan menambah mark-up standar ke biaya produk. Penetapan harga tingkat
pengembalian sasaran target return pricing. Produk merupakan sekelompok nilai yang diperoleh atau dipersepsikan oleh konsumen yang menggunakan
produk tersebut. Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti citra pembeli akan produk, kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan
pelanggan. Dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok, dan kepercayaan. Penetapan harga nilai value pricing dengan memberikan harga
yang rendah perusahaan berupaya menjadi produsen low cost tanpa harus mengorbankan kualitas produknya dengan harga yang rendah tersebut diharapkan
dapat menarik sebagian besar pelanggan yang sadar akan nilai. Penetapan harga going rate going rate pricing perusahaan yang menggunakan cara ini
mendasarkan harga produknya terutama pada harga produk pesaing. Setelah harga dasar telah dipertimbangkan maka harga akhir produk akan ditetapkan.
Paramater harga yang ada pada strategi pemasaran meliputi daftar harga, jangka waktu pembayaran, sistem pengkreditan, penghargaan, diskon. Harga
Universitas Sumatera Utara
semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan harga tersebut adalah biaya, kebijakan pesaing dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan-penetapan
seperti: a. Daftar harga dari tipe-tipe yang ditawarkan.
b. Jangka waktu pembayaran, kemungkinan adanya pembayaran tunai dengan potongan yang menarik atau pembayaran bertahap.
c. Sistem pengkreditan, kemungkinan pemberian kredit misalnya melalui Bank berupa KPR, dengan tingkat suku bunga yang menarik, bila memungkinkan
adanya subsidi dari perusahaan. d. Penghargaan-penghargaan dan hadiah-hadiah lain pada saat pembelian,
misalnya berupa gratis sambungan telepon, hadiah kulkas, televisi dan sebagainya.
e. Potongan harga: sebagian besar perusahaan akan membuat sedikit modifikasi terhadap harga dasarnya sebagai imbalan pada konsumen atas hal-hal
tertentu, seperti misalnya pembayaran yang lebih awal, pembelian dalam jumlah banyak, pembelian dalam musim sepi dan sebagainya. Penyesuaian
harga jual tersebut disebut potongan harga, meliputi potongan tunai, potongan kwantitas, potangan fungsional, potongan musiman, imbalan khusus
allowance dan pada saat promosi diberikan harga promosi terkadang di bawah harga pokok.
Universitas Sumatera Utara