Perumahan dan Pemukiman Teori tentang Bauran Pemasaran .1 Pengertian Bauran Pemasaran

3. Produk yang diharapkan expected product Pemasar menyiapkan produk tambahan yang melebihi harapan pelanggan. 4. Produk tambahan augmented product Pemasar menyiapkan produk tambahan yang melebihi harapan pelanggan. 5. Produk potensial potential product Produk potensial mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami seubah produk atau penawaran di masa depan.

2.1.4.3 Perumahan dan Pemukiman

Disebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992: Bab I, pasal 1 dijelaskan bahwa secara teknis pengertian permukiman skala besar adalah suatu permukiman dengan jumlah rumah diatas 200 unit dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana kebutuhan sosial ekonomi lingkungan. Adapun ciri-ciri umum permukiman khususnya permukiman skala besar adalah sebagai berikut: 1. Sebagian besar adalah untuk tempat tinggal. 2. Infrastruktur yang dikembangkan lebih pada pelayanan skala lingkungan. 3. Luas kawasan yang dikembangkan lebih kecil dari 1000 ha Kebutuhan fasilitas perkotaan bagi penduduk kawasan hunian skala besar masih tergantung atau memanfaatkan fasilitas perkotaan yang berada di pusat kota. Adapun kebutuhan pengembangan permukiman skala besar adalah sebagai berikut: 1. Memiliki akses jalan menuju ke kota yang dapat menampung pergerakan harian dari lokasi ke pusat kota yang sangat padat. 2. Waktu pencapaian dari lokasi ke pusat kota relatif singkat. 3. Turner 1972 mengatakan bahwa pada dasarnya ada 3 tiga prinsip pokok Universitas Sumatera Utara pembangunan suatu perumahan, yaitu: 1. Yang terpenting dari hunian bukan pada apanya, melainkan pada akibat yang ditimbulkannya terhadap penghuninya; 2. Perumahan tidak lagi dipandang sebagai produk akhir, tetapi proses yang berkembang; 3. Ketidaksempurnaan dalam pembangunan perumahan akan dapat lebih ditolelir apabila hal ini menjadi tanggung jawab pihak penghuni dibanding pihak lain. Sementara itu tolak ukur pembangunan perumahan ditentukan oleh 3 tiga faktor utama yang meliputi: 1. Nilai perumahan The value of housing; 2. Ekonomi dan perumahan housing economic; dan 3. Kewenangan terhadap perumahan authority over housing. Pada Undang-Undang No.4 tahun 1992 pasal 1 tentang Perumahan dan Permukiman, berfungsi sebagai: 1. Tempat tinggal atau hunian yang digunakan manusia untuk berlindung dari gangguan iklim, musuh, penyakit, dan makluk hidup lainnya. 2. Tempat awal pengembangan kehidupan dan penghidupan keluarga, dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. 3. Tempat untuk menyelenggarakan kegiatan bermasyarakat dalam lingkup yang terbatas. Kelengkapan prasarana dan sarana lingkungan sebagai ketersediaan infrastruktur permukiman tersebut, dimaksudkan agar dapat merupakan lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur serta dapat berfungsi sebagai Universitas Sumatera Utara lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan dan penghidupan.

2.1.4.4 Prasarana Lingkungan Perumahan.