Agresi Militer Belanda I Bantuan Obat-obatan dari India

72 gambar 32.a di lampiran, tampak prosesi pelantikan tersebut. Dalam gambar 32.b yang terdapat pada lampiran, juru foto IPPHOS juga mengabadikan foto pejuang bangsa seperti: Letnan Jenderal Urip Sumohardjo, Panglima Besar Jenderal Soedirman, Komodor L Nazir, Mayor Jenderal Djoko Sujono, Komodor Udara Suryadarma, Mayor Jenderal Sutomo, dan Ir. Surachman yang sedang dilantik.

e. Agresi Militer Belanda I

Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan serentak terhadap daerah-daerah Republik. Serangan militer ini dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I. Serangan ini dipicu atas pelanggaran persetujuan Linggarjati oleh Belanda. Dalam waktu singkat saja, Belanda berhasil menerobos garis pertahanan TNI. 101 Serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh Belanda dengan sekejap meluluhlantahkan kota dan daerah di Indonesia. Terlebih lagi dengan serangan udara yang membabi buta, Belanda membuat bangsa Indonesia semakin terpojok. Juru foto IPPHOS cabang Yogyakarta, merekam gambar beberapa daerah yang terkena dampak serangan Belanda tanggal 21 Juli 1947 tersebut. Pada gambar 33.a yang terdapat pada lampiran, tergambar proses evakuasi korban serangan udara saat agresi Militer I Belanda. Salah satu tokoh pejuang yang terenggut nyawanya adalah Komodor Udara Adisucipto dan Komodor Udara Abdulrachman Saleh. Juru foto IPPHOS merekam saat-saat Panglima Besar Jenderal Soedirman mengantar kepergian jenasah pejuang tersebut, foto tersebut dapat dilihat pada gambar 33.c di lampiran. 101 Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia IV, Jakarta, Balai Pustaka, 1984, hlm. 146. 73 Di lain tempat, yaitu di Semarang, Jawa Tengah, juru foto IPPHOS merekam kejadian saat para pekerja sibuk membersihkan puing-puing akibat pemboman kotaoleh AURI saat Agresi Militer I Belanda. Ada pula dokumentasi sebuah reruntuhan pesawat Dakota VT-CLA milik usahawan India pro-Republik yang ditembak jatuh oleh 2 pesawat pemburu Belanda di dekat Maguwo, Yogyakarta dalam penerbangan dari Singapura menuju Yogyakarta. Pesawat ini membawa obat-obatan sumbangan Palang Merah Malaya kepada PMI. Foto tersebut dapat dilihat pada gambar 33.b dan 33.d di lampiran.

f. Bantuan Obat-obatan dari India

India memberikan bantuan obat-obatan untuk keperluan Palang Merah Indonesia. Kiriman pertama terjadi pada tanggal 26 Agustus 1947, lalu kiriman berikutnya terjadi pada tanggal 29 Agustus 1947. Jumlah obat-obatan yang dibawa dari India mencapai 3 ton. 102 Dalam foto yang terdapat pada gambar 34.a dan 34.b di lampiran,tampak sebuah pesawat terbang yang baru tiba di Lapangan Terbang Maguwo, Yogyakarta, yang membawa tiga orang dokter dari India beserta obat-obatan yang diperlukan rakyat.

g. Komisi Tiga Negara