Pendekatan politik Pendekatan sosiologi

24 misalnya perubahan ekonomi, masyarakat, politik, dan kebudayaan. Setiap dasawarsa itu ada kekuatan penggerak perubahan, meski sejarah itu tidak mesti berjalan atas perubahan tetapi juga atas kelangsungan continuities and changes in history. 19

2. Pendekatan

Hal yang cukup hakiki dalam metodologi sejarah adalah pendekatan approach. Pendekatan menjadi dianggap penting sebab dari pendekatan yang mengambil sudut pandang tertentu akan menghasilkan kejadian tertentu. Perkembangan ilmu sosial yang luar biasa tak pelak lagi berpengaruh pada penelitian sejarah, lebih-lebih jika penelitian yang bersifat diakronis dan memasukkan aspek-aspek pendekatan yang diperlukan dalam penelitian sejarah. Itulah sebabnya, penelitian ini menggunakan pendekatan politik, dan pendekatan sosiologi.

a. Pendekatan politik

Sejarah politik tak lepas dari konsep politik seperti sistem politik, kekuasaan hirarki, konstitusi, demokrasi, birokrasi, kepemimpinan, “kawula- gusti ”, konflik, korupsi, dan lain-lain. Bingkai politik berupa budaya politik politic culture merupakan wadahnya. Perlu disadari bahwa peristiwa sejarah demikian banyaknya. Oleh karena itu diperlukan seleksi data lewat pendekatan agar penggambaran sejarah diperoleh secara khas. Seleksi itu dilakukan lewat konsep yang diajukan guna membuat kriteria. Seleksi diperlukan guna menyaring hal-hal yang sangat tinggi relevansinya. Pendekatan sangat penting kedudukannya 19 Suhartono W Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010, hlm. 155. 25 dalam menjaring data. Dalam pendekatan politik, dapat diambil konsep mengenai suasana politik yang terdapat pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Melalui rekaman foto-foto karya IPPHOS, dapat diketahui keadaan politik di Indonesia masih belum stabil, masih tedapat perjuangan diplomasi para tokoh intelektual dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Indonesia.

b. Pendekatan sosiologi

Dalam menghadapi gejala historis yang serba kompleks, setiap penggambaran atau deskripsi sejarah suatu peristiwa menuntut adanya pendekatan yang memungkinkan penyaringan data yang diperlukan. Suatu seleksi akan mempermudah dengan adanya konsep-konsep yang berfungsi sebagai kriteria. Antara sosiologi dan sejarah mempunyai persamaan perspektif dan yang membedakan hanya temporalnya. Hal ini dapat dirunut dari timbulnya sejarah sosiologi dan sosiologi sejarah. Pendekatan sosiologi akan melihat peristiwa sosial segala implikasinya. Konsep sosiologi perlu dikuasai seperti struktur, konflik, kekuasaan, dan lain-lain. 20 Dalam pendekatan sosiologi akan dilihat lebih dalam mengenai kehidupan sosial, tokoh-tokoh pendiri IPPHOS. Pada masa kemerdekaan Indonesia yang masih membutuhkan perjuangan dalam berperang dan diplomasi, Alex Mendur dan rekannya memiliki andil dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Selain dokumentasi peristiwa sejarah, IPPHOS juga ikut mengabadikan foto-foto mengenai kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. 20 Ibid., hlm. 38. 26

H. Model dan Sistematika Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penulisan deskriptif-analitis. Setelah dikumpulkan data dari beberapa sumber data berupa buku dan karya tulis, maka peneliti melakukan deskripsi dan analisis. Dengan melihat pembahasan dalam penelitian, yakni latar belakang berdirinya IPPHOS di Indonesia, peran IPPHOS pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, dan kontribusi IPPHOS bagi masa sekarang. Penulisan penelitian sejara h yang berjudul “Peran IPPHOS Indonesian Press Photo Service dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia, tahun 1945-1949 ”, menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pada bab ini berupa pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodologi penelitian, pendekatan, dan model serta sistematika penulisan. BAB II Pada bab ini diuraikan latar belakang berdirinya IPPHOS di Indonesia. Beberapa tokoh seperti Mendur bersaudara dan juga Umbas bersaudara, memiliki peran serta dalam mendirikan kantor berita IPPHOS. Juga diuraikan mengenai latar belakang berdirinya lembaga kantor berita foto IPPHOS serta perkembangan IPPHOS kedepannya. BAB III Pada bab ini diuraikan peran yang dilakukan IPPHOS pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, tahun 1945-1949. Didalamnya memuat berbagai kejadian serta peristiwa sejarah yang berhasil diabadikan oleh anggota IPPHOS sebagai wartawan foto. Kejadian dan peristiwa tersebut termasuk dalam perjuangan bangsa Indonesia baik