Perundingan Linggarjati Dewan Kelaskaran Pusat dan Seberang

68

j. Diterbitkannya Oeang Republik Indonesia “ORI”

Pada tanggal 1 Oktober 1946, dikeluarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1946, tentang Oeang Republik Indonesia. Sejak saat itu, ORI menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Setelah ORI dijadikan uang yang sah, maka rakyat ramai-ramai menukar uang asing yang sempat digunakan di Indonesia. Dalam foto milik arsip IPPHOS yang terdapat pada gambar 25 di lampiran, tampak suasana kesibukan rakyat Jakarta menukar uang Jepang dengan ORI di Kantor Pos Pasar Baru pada tanggal 29 Oktober 1946.

k. Perundingan Linggarjati

Pada tanggal 10 November 1946, dilangsungkan perundingan yang sekarang kita kenal sebagai perundingan Linggarjati. Perundingan ini merupakan kelanjutan dari perundingan-perundingan sebelumnya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan komisi umum Belanda. Perundingan tersebut diikuti oleh banyak lembaga pers, dalam foto IPPHOS tampak para wartawan asing menyiapkan naskah berita di tangga Hotel Linggarjati, kemungkinan setelah delegasi RI dan Belanda menyiarkan komunike bersama. Dalam perundingan ini, yang dilaksanakan selama lima hari berturut-turut 10-15 November 1946, pihak Indonesia diwakili Kabinet Sjahrir selaku Perdana Menteri dan tiga anggota: Mohammad Roem, Susanto Tirtoprodjo, dan AK Gani. Sementara pihak Belanda diwakili tim yang disebut Komisi Jenderal dan dibawah pimpinan Schermenhorn, yang beranggotakan Max Van Poll, F de Boer, dan H.J. Van Mook. Lord killearn dari Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini, sama seperti pada 69 perundingan Indonesia dengan Belanda tanggal 7 Oktober 1946. 100 Juru foto IPPHOS yang turut mengambil foto peristiwa tersebut, namun beberapa foto menceritakan suasana di luar perundingan, seperti saat makan siang sewaktu istirahat Perundingan Linggarjati antara RI dan Belanda, hingga sesi foto para peserta perundingan sebelum memulai perundingan. Foto-foto tersebut dapat dilihat pada gambar 26.a, 26.b, dan 26.c yang terdapat di lampiran.

l. Dewan Kelaskaran Pusat dan Seberang

Dalam usaha untuk lebih memperkokoh kerjasama diantara laskar-laskar dan antara laskar-laskar dengan TRI, di Yogyakarta dibentuk Dewan Kelaskaran Pusat dan Seberang pada tanggal 12 November 1946. Peristiwa yang berpusat di Yogyakarta tersebut dihadiri oleh beberapa lascar pejuang rakyat dari berbagai daerah seperti Laskar Pemuda Maluku, Laskar Hisbullah, Laskar Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi, Barisan Laskar Sunda Kecil, Laskar Putri dan lain- lain. Dalam gambar 27.a, 27.b, 27.c, dan 27.d yang terdapat pada lampiran, tampak saat upacara pelantikan Dewan kelaskaran Pusat dan Seberang di Yogyakarta, serta berbagai laskar yang sedang berbaris. Kemungkinan besar, juru foto Frans Mendur yang mengabadikan peristiwa tersebut.

m. Konferensi Denpasar : Berdirinya Negara Indonesia Timur