Kongres Wartawan di Solo

62 Republik Indonesia, Belanda dan Sekutu. Pihak Sekutu diwakili oleh Letnan Jenderal Christison, pihak Belanda diwakili oleh Dr. H.J. van Mook, sedangkan pihak Republik Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir. Juru foto IPPHOS ikut mengambil gambar peristiwa ini, tampak suasana pertemuan tiga pihak tersebut, yang berlangsung di Markas Besar Tentara Inggris. Foto dapat dilihat pada gambar 14 di lampiran. Dalam pertemuan ini, Letnan Jenderal Christison bermaksud untuk menjelaskan maksud kedatangan Sekutu di Indonesia, selain itu ia juga ingin mempertemukan pihak Indonesia dan Belanda. Dalam pertemuan tiga pihak ini, tidak mendapatkan hasil apapun. 94

l. Peristiwa Karawang-Bekasi

Pihak Sekutu semakin tidak sabar menghadapi pemerintah Indonesia. Maka pada tanggal 19 Desember 1945, mereka menggempur daerah Karawang- Bekasi hingga lebur luluh lantak. Sekutu yang datang ke Indonesia dengan ratusan pasukan dan persenjataan yang cukup lengkap dengan mudah meratakan bangunan rakyat Karawang – Bekasi dengan tanah. Arsip foto IPPHOS memiliki beberapa foto kondisi daerah Karawang-Bekasi sesaat setelah serangan Sekutu. Dalam gambar 15 yang terdapat pada lampiran, terlihat sebuah desa yang telah porak-poranda.

2. Peristiwa di Tahun1946

a. Kongres Wartawan di Solo

Pada tanggal 9 Februari 1946, untuk pertamakali wartawan melakukan pertemuan atau kongres. Pada tanggal tersebut pula dijadikan sebagai hari 94 Ibid., hlm. 64. 63 kelahiran Persatuan Wartawan Indonesia atau disingkat PWI. Kelahiran PWI ini dibidani oleh para wartawan yang mengadakan kongres berskala nasional ditengah suasana hangat-hangatnya proklamasi dan perang kemerdekaan. Mereka ingin mempunyai wadah aspirasi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa wartawan senior yang turut hadir diantaranya adalah: Mochtar Lubis dari Surat Kabar Indonesia Raya, B.M. Diah dari Surat Kabar Harian Merdeka, Suwardi Tasrif dari Surat Kabar Harian Abadi, Rosihan Anwar dari Surat Kabar Harian Pedoman, dan lain-lain. 95 Hari lahir PWI ini kelak dijadikan sebagai Hari Pers Nasional. Sebagai salah satu bagian dari pers maupun jurnalis, beberapa anggota IPPHOS yang mayoritas adalah juru foto ikut dalam kongres tersebut. Dalam gambar 16 yang terdapat pada lampiran, terlihat suasana kongres Persatuan Wartawan Indonesia tengah berlangsung. b. Bandung Lautan Api Sebelum Bandung menjadi lautan api, rakyat bandung diperintah untuk segera meninggalkan Kota Bandung. Dalam tempo tujuh jam sebelum dibumihanguskan, kota Bandung telah dikosongkan dari penduduk dan TRI. …Rakyat Bandung, rumahmu telah terbakar. Halamanmu telah menjadi lautan api, kotamu yang molek itu, yang telah engkau pertahankan berbulan-bulan akhirnya harus engkau tinggalkan juga, karena kekerasan musuhmu yang tak mengenal peri kemanusiaan. Di tengah-tengah hujan peluru, diiringi suara bom dan meriam, berduyun-duyun engkau meninggalkan tempat tinggalmu yang telah menjadi abu. 96 Hari itu juga pada tanggal 6 Agustus 1946, Pasukan Republik yang diperintahkan mundur oleh pemerintah menyerang posisi tentara Sekutu Inggris 95 Garda Maeswara,op.cit., hlm. 81. 96 A B Lapian, Semangat ’45 dalam Rekaman Gambar IPPHOS, Jakarta, Sinar Harapan, 1985, hlm. 53. 64 sementara yang lainnya melakukan aksi bumi-hangus di Bandung Selatan, api menyala membumbung tinggi di langit kota Bandung. Dalam arsip IPPHOS, terdapat beberapa foto yang menceritakan suasana Bandung saat menjadi lautan api. Suasana mencekam dan tegang jelas dirasakan melalui rekaman foto. Dalam gambar 17.a yang terdapat pada lampiran, tampak asap hitam membumbung di langit Bandung. Sedangkan pada gambar 17.b yang terdapat pada lampiran, tampak satuan TKR dan pemuda sedang berjaga di salah satu sudut kota Bandung.

c. Pengangkutan Tawanan Perang Sekutu APWI