2. Bisa diperlambat dan diulang.
3. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
4. Membantu siswa dalam mengingat nama-nama benda, kata-kata yang
diucapkan atau nama tempat yang mereka lihat. 5.
Membantu siswa memahami konsep-konsep dari materi pendidikan dengan lebih konkrit.
6. Merupakan alternatif bagi yang tidak senang membaca.
Selain memiliki
kelebihan, media
audio visual
juga tentu
mempunyai kekurangan, antara lain:
1. Ukurannya sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar.
2. Memerlukan biaya relatif mahal.
B. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian motivasi.
Secara etimologis, motivasi berasal dari kata motif. Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Motif dapat juga
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan Sardiman, 2007: 73.
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2007:73, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong seseorang untuk lebih
serius berusaha mencapai sesuatu yang menjadi tujuan.
Menurut Winkel 2004: 186, motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Motivasi belajar juga merupakan
sebagai keadaan mental melalui pengalaman belajar memperkaya diri sebagai sifat kepribadian yang stabil. Siswa secara berangsur-angsur mengembangkan sifat
kepribadian yang mencirikan sebagai orang yang selalu memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala mental. Siswa seperti ini dalam belajar selalu mengejar
sasaran belajar dan bukan sekedar sasaran prestise. Menurut Purwanto 2007:71 , motivasi atau dorongan merupakan suatu
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut dapat tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil dan tujuan goal tertentu. Motivasi tidak lepas dari rangsangan stimulus. Rangsangan dapat dalam bentuk hadiah atau hukuman yang diberikan
oleh guru. Motivasi juga menyangkut kebiasaan yang telah dimiliki oleh siswa. Kebiasaan tekun dalam mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai
masalah dan hambatan secara mandiri Rohmah, 2012:250. Berdasarkan definisi -definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah sejumlah proses psikologi yang menyebabkan timbulnya atau terjadinya persistensi keseriusan dalam berusaha kegiatan-kegiatan dengan sukarela yang
diarahkan ke tujuan tertentu baik yang bersifat internal maupun eksternal bagi seorang siswa yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.
2. Macam-macam motivasi
a Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri internal seseorang. Tingkah laku seseorang terjadi tanpa
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Seseorang dapat bertingkah laku karena mendapat energi dan pengarah tingkah laku yang tidak dapat dilihat
sumbernya dari luar. Misalnya: seorang siswa, tanpa disuruh oleh siapa pun, setiap malam membaca buku pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan oleh gurunya
Asrori:2007:183. Terbentuknya motivasi intrinsik, biasanya orang lain juga memegang
peranan, misalnya orang tua atau guru menyadarkan anak akan kaitan antara belajar dan menjadi orang yang berpengetahuan. Maka kesadaran itu, pada suatu ketika
mulai timbul dalam diri sendiri, karena pengaruh dari pendidik yang telah ikut menanamkan kesadaran itu. Motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri
dengan tujuan secara esensial kebutuhan akan dipenuhi dan kegiatan belajar Winkel, 2004: 195, sehingga motivasi ini cenderung bertahan lebih lama,
menimbulkan minat dan disertai perasaan senang. b
Motivasi Ekstrinsik Motivasi Ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar Winkel, 2004: 194. Asrori 2007:183
mengemukan bahwa, motivasi ekstrinsik merupakan dorongan dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang lain. Seseorang dapat bertingkah laku karena
mendapat energi dan ada usaha yang dilakukan dari luar. Misalnya: seorang siswa yang biasanya kurang rajin belajar karena gurunya menjanjikan kepada siapa saja
yang memperoleh nilai terbaik pada mata pelajaran yang diajarnya akan diberi tiga buku seri cerita Hari Porter.
Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, keduanya saling mengisi dan memperkuat karena keduanya bersama-sama menggerakkan siswa dalam belajar.
3. Fungsi Motivasi.
Sardiman 2007: 84 – 85, berpendapat bahwa motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Terkait
dengan hal tersebut motivasi berfungsi: a
Mendorong siswa untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor penggerak dari setiap kegiatan pembelajaran.
b Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan bagi siswa yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan apa yang
harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan dengan menyeleksi kegiatan- kegiatan yang tidak mendukung bagi tujuan tersebut.
d Menentukan ketekunan dalam pembelajaran. Seorang siswa yang telah
termotivasi untuk belajar, tentu akan berusaha seoptimal mungkin untuk belajar dengan tekun, dengan harapan mendapat hasil yang baik dan lulus.
e Melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran siswa dalam
meraih prestasi belajar Rohman, 2012: 263.
4. Indikator motivasi belajar
Menurut Uno 2008:23 indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d Adanya penghargaan dalam belajar.
e Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang
siswa dapat belajar dengan baik. Dalam proses pembelajaran di kelas, bisa berkembang dalam dua situasi
yang berbeda berkaitan dengan motivasi siswa. Seorang guru merasa bersemangat ketika siswa yang didampingi memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.
Sebaliknya, guru bisa merasa kecewa ketika melihat siswa yang didampingi tidak termotivasi terhadap pelajaran yang diajarkan atau terhadap cara guru mengajar.
Oleh sebab itu, guru dituntut mampu mengkreasi berbagai cara agar motivasi siswa dapat muncul dan berkembang dengan baik Asrori, 2007: 184.
Dalam sebuah pembelajaran, ada juga siswa bermotivasi rendah. Indikator siswa yang memiliki motivasi rendah, yaitu:
a Perhatian terhadap pelajaran kurang.
b Semangat juangnya rendah.
c Mengerjakan sesuatu merasa seperti diminta membawa beban berat.
d Memiliki ketergantungan kepada orang lain.
e Daya konsentrasi kurang.
f Cenderung menjadi pembuat kegaduhan.
g Mudah berkeluh kesah dan pesimis ketika mengahdapi kesulitan.
Dari pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran ada siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi itu yang dapat
mendorongnya dalam proses belajar. Sebaliknya tidak sedikit siswa yang motivasi belajarnya
rendah sehingga
harus ada
upaya serius
dari guru
untuk mengembangkannya.
5. Cara menumbuhkan dan mengembangkan motivasi siswa.
Rohman 2012: 256 – 259, berpendapat bahwa ada beberapa bentuk dan cara
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar siswa di sekolah, antara lain: a
Memberi Angka Angka dalam hal ini adalah sebagai simbol dari nilai dari hasil kegiatan
pembelajaran siswa. Angka yang baik memberi motivasi belajar yang kuat pada siswa.
b Hadiah
Cara ini dapat dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun pada siswa yang mendapat atau menunjukan
hasil belajar baik. c
Saingan atau Kompetisi Kompetisi memberikan motif-motif sosial kepada siswa. Saingan atau kompetisi
merupakan alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Hanya saja persaingan individu akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik seperti rusaknya hubungan
persahabatan, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar.
d Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga berusaha keras. Seorang siswa akan
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi tinggi dengan menjaga harga dirinya.
e Memberi Ulangan
Memberi ulangan bisa dijadikan sarana motivasi. Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu guru juga terbuka,
memberitahu kepada siswa kalau akan ada ulangan. f
Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar juga merupakan sarana meningkatkan motivasi. Dengan
mengetahui hasil belajar, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan menyemangati siswa untuk lebih giat belajar. Jika hasil belajarnya mengalami kemajuan siswa
akan berusaha untuk mempertahankanya atau meningkatkan kualitas belajarnya untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
g Pujian
Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik, perlu diberi pujian. Agar pujian itu merupakan pendorong atau motivasi, pemberian pujian harus tepat. Maksudnya pujian yang berikan itu sesuai
dengan hasil yang dikerjakan siswa, bukan dibuat-buat. Pujian yang sesuai akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta
membangkitkan harga diri siswa.
h Hukuman
Hukuman sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi yang efektif. Hukuman akan merupakan
alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena pelampiasan emosional.
i Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu memang ada motivasi untuk
belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik daripada siswa yang tidak berhasrat untuk belajar.
j Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan
minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara: membangkitkan adanya suatu kebutuhan,
menghubungkan dengan
persoalan pengalaman
yang lampau,
memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, serta menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
k Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
karena dirasakan sangat berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah dan semangat untuk terus belajar.
Adapun formulasi lain menurut Asrori 2007:185 yang diupayakan oleh guru
dalam proses pembelajaran sehingga memberikan kontribusi terhadap
berkembangnya motivasi belajar siswa. Formulasi atau cara tersebut digolongkan atas dua, yaitu:
1. Tataran di luar kelas
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar dalam tataran di luar kelas, antara lain:
a Menekankan kepada siswa tentang arti pentingnya persiapan dalam menghadapi
masa depan yang kemungkinan lebih banyak tantangan dan persaingan. b
Memberi contoh kepada siswa tentang orang-orang sukses dan rahasia kesuksesan mereka yang dapat ditiru.
c Menunjukkan kepada siswa kegunaan materi pelajaran yang dipelajari dengan
kehidupan nyata sehari-hari. Misalnya: pelajaran Biologi akan sangat berguna untuk menjadi seorang dokter, apoteker, dan lain sebagainya.
d Menekankan kepada siswa tentang arti pentingnya berpikir dan bekerja
semaksimal mungkin. 2.
Tataran di dalam kelas Untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada sejumlah cara
yang dapat dilakukan guru di dalam kelas, yaitu: a
Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan-pekerjaan yang diselesaikan. Ganjaran diberikan hanya kalau siswa memang patut mendapatkannya.
b Target pencapaian belajar harus jelas. Siswa harus mengetahui kompetensi yang
harus dicapai dan dikuasai setelah selesai proses pembelajaran.
c Kembangkan suasana yang memungkinkan siswa merasa diterima dan didukung.
Siswa pada umumnya memerlukan perasaan bahwa guru terlibat dalam kehidupan mereka, memahami dan berbicara secara dekat dengan mereka.
d Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif dan segera memberikan
pujian kepada siswa yang mampu mengajukan dengan baik. e
Mengenalkan kepada siswa tentang “ketuntasan belajar”. Maksudnya jelaskan kepada siswa tentang Kompetensi Dasar yang harus dicapai siswa pada akhir
proses pembelajaran. f
Hindarkan menciptakan kompetisi yang terlalu intens di antara siswa. Sebab kompetisi yang terlalu ketat justru dapat mengakibatkan kecemasan siswa dalam
mengikuti proses pemebelajaran. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menumbuhkan
motivasi belajar
Biologi, guru
melakukan tindakan
berupa: mengarahkan,
mengaktifkanmeningkatkan kegiatan serta memberikan bantuan dan dukungan. Mengarahkan meliputi menjelaskan manfaat dan tujuan dari mata pelajaran atau
pokok bahasan yang diberikan dalam hal ini dalam pokok bahasan ekosistem. Tujuan dan manfaat dari pokok bahasan ini agar siswa menelaan, memahami dan berusaha
menjaga kestabilan ekosistem agar tetap stabil. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh sukses dalam hal ini mengarahkan siswa untuk menyelesaikan
dan mengumpulkan tugas pada waktunya, berusaha untuk menerima kritikan dari teman. Mengaktifkanmeningkatkan kegiatan meliputi menggunakan cara penyajian
yang bervariasi dalam hal ini pada setiap pertemuan siswa diberi kesempatan untuk memperhatikan video atau animasi. Pada pertemuan pertama video tentang
komoponen penyusun ekosistem, pertemuan kedua video tentang satuan dalam ekosistem, pertemuan ketiga animasi tentang rantai makanan dan jaring-jaring
makanan dan pertemun keempat video tentang pola-pola interaksi. Dengan penyajian videoanimasi yang berbeda pada setiap pertemuan memberikan kontribusi untuk
mendukung dan membangun motivasi belajar siswa. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba dan memberikan sasaran dan kegiatan-kegiatan antara
lain: berdiskusi dalam kelompok mengerjakan LKS , presentasi hasil diskusi, tanya jawab, dan mengerjakan post test dan remidi bagi siswa yang belum tuntas.
Memberi bantuan dan dukungan meliputi memberi pujian, penguatan, penghargaan, menciptakan atau mengembangkan suasana yang memungkinkan siswa merasa
diterima dan didukung, teguran dan sanksi. Dalam pembelajaran ada siswa yang aktif dan cepat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau temannya maka siswa
tersebut mendapat hadia berupa pujian dengan ucapan proficiat kamu sangat cerdas.
C. Hasil Belajar Siswa