Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar

ketercapaian indikator yang peneliti harapkan, sehingga penelitian ini dapat dinyatakan berpengaruh positif dan bermanfaat bagi siswa.

B. Hasil Penelitian

1. Motivasi Belajar Siswa

a. Motivasi Belajar Awal Pada penelitian ini, untuk mengetahui motivasi awal belajar siswa kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta terhadap mata pelajaran Biologi, peneliti menggunakan instrumen angket atau kuisioner. Gambar 4.10 berikut merupakan grafik persentase motivasi awal siswa. Gambar 4.10 Grafik persentase Motivasi Awal Siswa Dari grafik motivasi awal di atas diketahui bahwa hasil kuisioner motivasi awal siswa adalah 42,9 siswa sangat baik dan 57,1 siswa baik. Sehingga dapat disimpulkan 100 siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta memiliki motivasi yang baik terhadap mata pelajaran biologi. b. Motivasi Belajar Akhir Seperti pada motivasi awal, demikianpun untuk mengetahui motivasi akhir belajar siswa, cara penghitungannyapun sama dengan kuisoner motivasi awal. Adapun kuisoner motivasi akhir siswa ini bertujuan untuk melihat motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi dengan menggunakan media audiovisual. Data hasil kusioner menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi menggunakan media audiovisual adalah 50 siswa sangat baik dan 50 baik, sehingga dapat disimpulkan 100 siswa memiliki motivasi yang baik terhadap media audiovisual. Gambar 4.11 di bawah ini merupakan grafik hasil kuisioner motivasi akhir belajar siswa. Gambar 4.11 Grafik persentase Motivasi Akhir Siswa

2. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari post-test siklus I dan post-test siklus II. Hasil dari post-test disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Post-test Siklus I dan Siklus II No Hasil Belajar Post-test I Post-test II 1 Nilai Rata-rata 82,92 87,41 2 Nilai Tertinggi 100 100 3 Nilai Terendah 47,82 56,81 4 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 21 27 5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≤ 75 7 1 6 Persentase Ketuntasan 75 96,43 6 Persentase Ketidaktuntasan 25 3,57 Dari data hasil belajar di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa di post-test II dapat meningkat dibandingkan dengan post-test I dari 82,92 menjadi 87,41. Nilai tertinggi siswa yang dicapai pada post-test I dan post-test II yaitu 100. Hal ini dapat terjadi karena dalam kedua test ini siswa sangat teliti dalam mengerjakan soal-soal sehingga jawaban siswa terutama soal essay sangat spesifik oleh karena itu meningkatkan point nilai siswa. Nilai terendah siswa mengalami peningkatan pada post-test II dari 47,82 menjadi 56,81. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari 21 orang siswa 75 pada post-test I menjadi 27 orang siswa 96,43 pada post-test II. Sehingga persentase siswa yang belum tuntas menurun dari 25 menjadi 3,57. b. Hasil Belajar Ranah Afektif Hasil belajar siswa dalam ranah afektif dapat diketahui dari hasil observasi oleh observer.Observer bertugas untuk mengisi data di lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Data yang dihasilkan oleh observer akan dihitung dalam bentuk data kuantitatif. Jumlah kelompok dan anggota kelompok siswa dalam siklus I dan siklus II tidak sama. Jumlah anggota kelompok pada siklus I berjumlah 5 dengan beranggotakan 5 atau 6 orang siswa sedangkan pada siklus II, ada 7 kelompok dengan anggota 4 orang perkelompok. Tabel berikut merupakan persentase ranah afektif siswa siklus I dan siklus II. Tabel 4.11 Persentase Ranah Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II No Kategori Siklus I Siklus II 1 Tinggi 100 100 2 Sedang 3 Rendah Dari data analisis observasi, hasil belajar siswa dalam ranah afektif pada siklus I dan siklus II adalah 100 tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dikategorikan baik. Hal tersebut membuktikan pula bahwa media pembelajaran audiovisual ini merupakan media yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang mengarahkan siswa lebih konsentrasi dalam belajar. c. Hasil Wawancara Wawancara terhadap siswa dilakukan kepada 6 orang siswa yang memiliki nilai tinggi, sedang, dan rendah dari hasil post-test II. Siswa yang dipilih dengan bernomor absen 12 dan 26, yang memiliki nilai tinggi, nomor absen 2 dan 22 yang memiliki nilai sedang dan siswa dengan nomor absen 14 dan 16 yang memiliki nilai rendah tabel hasil wawancara terlampir. Para siswa mengakui merasa tertarik dan senang pembelajaran dengan media audio visual karena animasi yang gambar hewannya bergerak, video dengan gambar-gambarnya menarik. Siswa juga merasa tidak mengantuk dan tidak bosan serta lebih semangat dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang belum menggunakan media audio visual. Bahkan ada siswa yang mengakui video dan animasi membantunya lebih mudah mengertimemahami materi yang dipelajari serta ingin mengunakan media audio visual untuk materi lainnya. Namun siswa juga mengakui ada kekurangan pada video dan animasi yang ditayangkan yaitu; pergantian antar slide yang satu dengan lainnya terlalu cepat sehingga ketinggalan dalam menulis poin-poin penting. Oleh karena itu perlu lebih teliti pada proses pembuatannya, sehingga hasil lebih maksimal.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI.

1 3 47

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN NILAI HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 28

Penggunaan median audio visual dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mlati Sleman pada materi ekosistem.

0 0 103

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar siswa pada materi segitiga kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/201

0 2 225

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

Penggunaan media pembelajaran audio visual untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan - USD Repository

1 1 158