Siklus I Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini di lakukan dari bulan Mei hingga Juni 2015, bertempat di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan subyek penelitian kelas VII love yang berjumlah 28 siswa. Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta pada materi Ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dan siklus kedua juga dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua untuk siklus pertama dan pertemuan pertama untuk siklus kedua dilakukan pada minggu ketiga bulan Mei 2015 sedangkan pertemuan kedua untuk siklus kedua dilaksanakan pada minggu keempat bulan Mei 2015. Karena pelajaran IPA kelas VII di SMP Joannes Bosco dalam satu minngu ada tiga kali pertemuan 6 JP, maka pertemuan pertama siklus kedua dilaksanakan pada minggu ketiga. Dan setiap akhir siklus dilakukan post- test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

1. Siklus I

Siklus I di mulai pada tanggal 18 Mei 2015 sampai 20 Mei 2015 sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama mengenai materi komponen penyusun ekosistem dan peranan komponen biotik dalam ekosistem sedangkan pertemuan kedua mengenai satuan-satuan dalam ekosistem. Tahapan pelaksanaan pertemuan pertama adalah apersepsi, penyampaian masalah yang akan dipelajari, penyampaian materi menggunakan media audiovisual berupa video dan animasi gerak, pengerjaan LKS dan presentasi di depan kelas oleh setiap kelompok. Pelaksanaan pertemuan kedua juga sama dengan pertemuan pertama namun 30 menit sebelum pembelajaran berakhir siswa mengerjakan post-test siklus I. Soal post-test siklus pertama berjumlah 15 soal, yaitu 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Berikut merupakan tahapan penelitian dengan penerapan media audiovisual dalam pembelajaran: a. Perencanaan Planning Sebelum penelitian dimulai, peneliti melakukan 2 kali observasi di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Observasi pertama dilakukan pada tanggal 12 Januari 2015 untuk menentukan target subyek penelitian dan melihat kondisi belajar siswa di kelas VII Love dan cara mengajar guru di kelas. Hasil observasi pertama didapatkan sebanyak 50 siswa menyiapkan peralatan belajar. Siswa mendengarkan saat guru menerangkan adalah sebanyak 50. Siswa yang mencatat hal-hal penting saat pelajaran adalah sebanyak 25. Siswa yang bertanya mengenai materi yang disampaikan guru adalah sebanyak 10. Siswa yang mengerjakan tugas adalah sebanyak 75. Dari hasil observasi tersebut, sehingga subyek penelitian ini adalah kelas VII Love. Observasi kedua dilakukan pada tanggal 16 Januari 2015, observasi kedua ini dilakukan untuk melihat data hasil ulangan harian materi ekosistem. Dari hasil observasi didapatkan nilai rata-rata 62,42 dari 28 orang siswa. Dari hasil belajar tersebut, yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM hanya 10 siswa atau sekitar 35,71 dan 17 siswa atau 64,29 belum mencapai standar KKM. Gambar 4.1. Observasi guru mengajar dan kondisi kelas Setelah observasi selesai peneliti mempersiapkan semua keperluan seperti proposal serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Perangkat pembelajaran pada penelitian ini mencakup: silabus, RPP, LKS, kuisioner, lembar observasi, video dan animasi mengenai ekosistem. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 video dan 2 animasi. Tiga berupa video tentang komponen-komponen penyususn ekosistem dan pola-pola interaksi, peneliti membuat sendiri dengan bantuan teman dari bidang IT dan satu video tentang satuan makluk hidup dalam ekosistem peneliti mendownload melalui situs media Youtube https:www.youtube.comwatch?v=WvxZqA5puvE . Animasi tentang rantai makanan, peneliti mendownload melalui situs media Youtube https:www.youtube.comwatch?v=q3MdTS0xmsA dan animasi tentang jaring-jaring makanan, peneliti membuat sendiri dengan bantuan teman dari bidang IT. Proses pembuatan video dan animasi ini mengalami kendala yaitu harus merekam suara secara berulang-ulang karena ruang yang digunakan untuk perekaman tidak kedap suara sehingga suara dari luar masih terdengar dan hasil perekaman suarapun kurang jernih. Setelah semua selesai dipersiapkan peneliti memulai penelitian pada tanggal 18 Mei 2015. b. Pelaksanaan Acting Pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 18 Mei 2015 dan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 20 Mei 2015. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada peserta didik untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Setelah peserta didik menjawab kuisioner kemudian dikumpulkan. Tabel 4.1. di bawah ini merupakan tabel data hasil kuisioner motivasi awal. Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa Kriteria Hasil Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 80 – 100 12 42,9 Baik 60 - 79 16 57,1 Tidak baik 40 - 59 Sangat Tidak Baik 20 - 39 Persentase Motivasi Minimal Kategori Baik x 100= 100 Pada tahap ini peneliti memberikan pre-test kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa terkait materi ekosistem. Soal pre- test berjumlah 15 soal, yaitu 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Tabel 4.2. di bawah ini merupakan tabel hasil pre-test. Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai rata-rata 51,73 2 Nilai Tertinggi 73,17 3 Nilai Terendah 29,26 4 Jumlah Siswa yang Mendapat nilai ≥ 72 1 5 Jumlah Siswa yang Mendapat nilai ≤ 72 27 Setelah peserta didik mengerjakan soal pre-test , peneliti memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi mengenai pokok bahasan ekosistem dan mengaitkan permasalahan yang terjadi serta menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya peneliti meminta siswa membentuk kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri atas 5 atau 6 orang anggota sehingga terbentuk 5 kelompok dalam satu kelas. Setelah pembagian kelompok peneliti membagikan LKS pada setiap kelompok kemudian meminta setiap kelompok memperhatikan video animasi yang akan diputar di depan kelas. Setelah video selesai diputar setiap kelompok diminta untuk berdiskusi untuk mengerjakan LKS sesuai petunjuk yang ada di LKS. Gambar 4.2 Gambar S iswa Mengamati Video Gambar 4.3 S iswa Berdiskusi Setelah berdiskusi kelompok, peneliti meminta perwakilan dari kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kelompok dipilih berdasarkan undian. Saat salah satu kelompok melakukan presentasi kelompok lain yang tidak presentasi diminta untuk mendengarkan dan menanggapi hasil diskusi kelompok di depan dengan cara bertanya jika ada yang kurang jelas dengan hasil presentasi. Setelah kelompok selesai presentasi dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain, peneliti menambahkan hal-hal materi yang dirasa kurang yang disampaikan oleh kelompok kemudian membetulkan jawaban yang kurang tepat. Diakhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk merangkum dan merefleksikan hasil belajar kemudian ditutup dengan memberikan tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Gambar 4.4 Kepompok Presentasi Gambar 4.5 S iswa Membuat Kesimpulan c. Observasi Observing Pada tahap observasi peneliti dibantu oleh guru kolaborator untuk berlaku sebagai observer yang bertugas untuk mengamati atau mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran. Hasil observasi di tulis di lembar observasi siswa. Observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa sehingga observer bertugas untuk mengamati setiap kelompok siswa di kelas. Pada satu kelas terdapat 5 kelompok yang beranggotakan 5 atau 6 orang. Dalam lembar Observasi dilakukan pada setiap anggota kelompok anak. Pada lembar observasi terdapat 10 aspek kategori dalam ranah afektif kemudian skor yang harus diisi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, 4, 5. Skala tersebut diisi sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok yang sesuai dengan pernyataan di lembar observasi. Berdasarkan skala tersebut akan didapatkan skor maksimal 50. Pada siklus I terdapat 2 kali pertemuan sehingga ada 2 lembar observasi untuk setiap kelompoknya. Oleh karena itu, dalam melihat hasil observasi setiap kelompok harus dirata-rata terlebih dahulu lembar observasi pertemuan 1 dan pertemuan ke 2. Tabel 4.3. di bawah ini merupakan tabel hasil observasi. Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I No Nama Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata 1 Kelompok 1 72 70 71 2 Kelompok 2 82 92 87 3 Kelompok 3 72 72 72 4 Kelompok 4 64 76 70 5 Kelompok 5 62 76 69 Tabel 4.4 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok No Nama Kelompok Skor Kategori Persentase Kelompok Kategori Tinggi 1 Kelompok 1 71 Tinggi x 100 = 100 2 Kelompok 2 87 Tinggi 3 Kelompok 3 72 Tinggi 4 Kelompok 4 70 Tinggi 5 Kelompok 5 69 Tinggi d. Evaluasi Evaluating Pada pertemuan kedua yaitu 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir dilakukan post-test siklus I dengan tujuan mengukur tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I. Tabel 4.5 di bawah ini merupakan tabel hasil tes evaluasi. Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus I No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Rata-rata 82,92 2 Nilai Tertinggi 100 3 Nilai Terendah 47,82 4 Jumlah Siswa yang Mendapat nilai ≥ 72 21 5 Jumlah Siswa yang Mendapat nilai ≤ 72 7 6 Persentase Ketuntasan 75 7 Persentase Ketidaktuntasan 25 Pada tabel, kita dapat melihat nilai rata-rata siswa adalah 82,92, nilai tertinggi 100, nilai terendah 47,82, jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 21 orang, sedangkan yang tidak mencapai KKM adalah 7 orang, persentase siswa yang tuntas adalah 75 sedangkan yang belum tuntas adalah 25. e. Refleksi Reflecting Pada tahap ini, dimana peneliti bersama guru kolaborator penelitian melakukan diskusi bersama mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan pada siklus I. Hal tersebut bertujuan untuk perbaikan disiklus II. Dari hasil diskusi dinyatakan bahwa, pelaksanaan penelitian pada siklus I ini, secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya. Hal itu dapat dilihat pada data yang diperoleh yaitu motivasi awal siswa dalam kategori sangat baik adalah 12 siswa dengan persentase 42,9 sedangkan kategori baik adalah 16 siswa dengan persentase 57,1, oleh sebab itu dapat disimpulkan motivasi awal minimal baik siswa kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta adalah 100. Hasil observasi pada siklus I juga menunjukkan 100 ranah afektif siswa dikategorikan tinggi. Meskipun begitu, peneliti bersama guru kolaborator masih beranggapan kurang maksimal untuk beberapa kelompok. Karena ada kelompok yang anggotanya tidak berdiskusi dengan baik, ada yang mengobrol hal-hal lain di luar materi pelajaran atau mengganggu temannya dan ada yang masih pasif. Hal itu dikarenakan, ketika membentuk kelompok diskusi siswa sendiri memilih teman kelompoknya dan pada kelompok tersebut beranggotakan siswa yang banyak ngobrol, sehingga pada pertemuan selanjutnya pembagian kelompok diskusi berdasarkan kemampuan dan semangat siswa agar siswa tetap bersemangat dan konsentrasi dalam belajar. Selain itu, masih ada siswa yang kurang memperhatikan saat kelompok terpilih mempresentasikan hasil diskusinya, sehingga peneliti harus lebih tegas kepada siswa-siswa yang kurang mendengarkan. Hasil belajar siswa pada ranah afektif ini diperoleh dari hasil kerja sama siswa dalam kelompok. Sedangkan hasil post-test pada siklus pertama ini memperoleh rata-rata 82,92 dan persentase siswa yang tuntas atau jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 75. Tentu hasil ini sudah memenuhi kriteria ketercapaian target penelitian yaitu rata-rata yang ditargetkan adalah 75 dan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 70. Meskipun telah memenuhi kriteria ketercapaian target, peneliti masih perlu melanjutkan ke siklus II untuk memperoleh hasil yang lebih baik serta mengetahui kembali ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. 2. Siklus II a. Perencanaan Planning Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan perbaikan dari masalah yang dijumpai pada siklus I yaitu : peneliti membagi dan mengatur ulang kelompok diskusi berdasarkan kemampuan dan semangat mereka. Peneliti harus lebih tegas kepada siswa-siswa yang kurang memperhatikan kelompok yang presentasi dan kepada siswa yang mengobrol agar lebih konsentari dalam belajar dan kelasnya lebih kondusif. b. Pelaksanaan Acting Pada siklus II dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 21 Mei 2015, dan tanggal 25 Mei 2015. Pada tanggal 21 Mei 2014 mempelajari mengenai Rantai makanan dan Jaring-jaring makanan dan pada tanggal 25 Mei 2015 mempelajari Pola-pola interaksi. Langkah- langkah pembelajaran dalam siklus II yaitu apersepsi, mengaitkan masalah, menyebutkan tujuan pembelajaran dan pemutaran video animasi. Gambar 4.6 Siswa mengamati animasi Sebelum pemutaran video animasi, dalam siklus II ini, peneliti membagi dan mengatur ulang kelompok diskusi berdasarkan hasil atau kemampuan siswa dengan harapan siswa yang masih kurang dapat dibantu dan termotivasi jika bersama siswa yang lebih kemampuannya. Setelah kelompok baru selesai dibentuk, peneliti meminta siswa berkumpul dengan kelompok barunya dan membagikan LKS. Selanjutnya mengamati video animasi, peneliti meminta siswa untuk berdiskusi kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, dan kelompok yang tidak presentasi mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Gambar 4.7 Siswa berdiskusi Gambar 4.8 S iswa Presentasi Setelah siswa mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dan merefleksikan hasil pembelajarannya hari itu. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan post-test siklus II. Gambar 4.9 Siswa mengerjakan Post-test Siklus II Setelah siswa selesai mengerjakan post-test, peneliti membagikan kuisioner motivasi akhir kepada siswa. Kuisioner motivasi akhir digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam belajar menggunakan media audio visual. Tabel 4.6 di bawah ini merupakan tabel hasil pengisisna kuisioner motivasi akhir siswa. Tabel 4.6 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa Kriteria Hasil Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 80 – 100 14 50 Baik 60 - 79 14 50 Tidak baik 40 - 59 Sangat Tidak Baik 20 - 39 Persentase Motivasi Minimal Baik x 100= 100 c. Observasi Observing Observasi pada siklus II kurang lebih sama dengan siklus II. Peneliti dibantu oleh guru kolaborator untuk berlaku sebagai observer yang bertugas untuk mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa selama pembelajaran pada siklus II. Hasil observasi ditulis dilembar observasi siswa yang telah disediakan oleh peneliti. Observasi dilakukan pada setiap kelompok siswa. Kelompok pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus I. Dalam pembelajaran siklus II, siswa dibagi dalam 7 kelompok yang beranggotakan 4 orang. Pada Siklus II ini, pembelajaran dilakukan dalam 2 kali pertemuan sehingga hasil observasi dibagi dengan 2 sebanyak pertemuan pembelajaran. Tabel 4.7 di bawah ini merupakan tabel hasil observasi. Tabel 4.7 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II No Nama Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata 1 Kelompok 1 100 86 93 2 Kelompok 2 96 84 90 3 Kelompok 3 98 78 88 4 Kelompok 4 96 82 89 5 Kelompok 5 90 92 91 6 Kelompok 6 94 84 89 7 Kelompok 7 96 80 88 Tabel 4.8 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok Siklus II No Nama Kelompok Skor Kategori Prosentase Kelompok Kategori Tinggi 1 Kelompok 1 93 Tinggi x 100= 100 2 Kelompok 2 90 Tinggi 3 Kelompok 3 88 Tinggi 4 Kelompok 4 89 Tinggi 5 Kelompok 5 91 Tinggi 6 Kelompok 6 89 Tinggi 7 Kelompok 7 88 Tinggi d. Evaluasi Evaluating Evaluasi atau post-test siklus II di laksanakan pada pertemuan ke 4 pada tanggal 25 Mei 2015 yaitu setelah siswa melakukan pembelajaran mengenai materi pola-pola interaksi. Post-test siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan ketercapaian indikator yang telah ditargetkan. Tabel 4.9 di bawah ini merupakan tabel hasil post-test siklus II. Tabel 4.9 Hasil Post-test Siklus II No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Rata-rata 87,41 2 Nilai Tertinggi 100 3 Nilai Terendah 56,81 4 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 27 5 Jumlah Siswa yang mendapat nilai ≤ 75 1 6 Persentase Ketuntasan 96,43 7 Persentase Ketidaktuntasan 3,57 e. Refleksi Reflecting Sama halnya dengan siklus I, pada siklus II juga diakhiri dengan tahap refleksi. Pada siklus II ini peneliti sudah melaksanakan upaya- upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran di siklus II. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti ternyata memberikan dampak positif yang besar untuk siswa. Dari hasil evaluasi pada siklus II ini terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang pada siklus I belum aktif atau pasif dan mengganggu teman, sudah terlihat aktif atau terlibat dalam diskusi dan lebih konsentarsi dalam belajar meskipun terkadang masih butuh bimbingan dari peneliti. Hasil test juga menunjukkan siswa yang kurang di siklus I menunjukkan ada peningkatan di siklus II. Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 atau di atas nilai KKM juga meningkat yaitu sebanyak 27 orang sehingga persentase ketuntasannya juga mengalami peningkatan yaitu 96,43 dari yang sebelumnya hanya 75. Nilai rata-rata siswa dan persentase siswa yang tuntas telah menunjukkan ketercapaian indikator yang peneliti harapkan, sehingga penelitian ini dapat dinyatakan berpengaruh positif dan bermanfaat bagi siswa.

B. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI.

1 3 47

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN NILAI HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 28

Penggunaan median audio visual dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mlati Sleman pada materi ekosistem.

0 0 103

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar siswa pada materi segitiga kelas VII Love SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2012/201

0 2 225

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

Penggunaan media pembelajaran audio visual untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan - USD Repository

1 1 158