3. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis apabila tujuanpraktek di perusahaan dan memperluas wawasan terutama dalam hal-hal yang berhubungan
dengan gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan tetap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Motivasi a. Definisi Motivasi
Menurut kamus Bahasa Indonesia Modern dalam Arep dan Tanjung, 2003:12, motif diartikan sebagai: Sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan
seseorang; dasar pikiran dan pendapat; sesuatu yang menjadi pokok. Dari pengertian motif tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu
yang pokok, yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja. Menurut Mathis, R Jackson, J. 2006 : 114, “Motivation is concerned
with an emotion or desire operating on a person causing that person to act. People usually act reason: to obtain ago. Thus motivation is a goal-dirrected
drive and, such, it seldom occurs in a void. The words need, want, desire, and drive are all similar to motive
”. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa “motivasi” tersebut adalah “kondisi mental yang mendorong dalam melakukan suatu tindakan “action atau
activities ” dan memberikan kekuatan “energy” yang mengarah kepada
pencapaian kebutuhan,
memberi kepuasan
ataupun mengurangi
ketidakseimbangan. Menurut Fillmore H. Standford 1969:173 dalam Mangkunegara, 2013:93,
“motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. Sedangkan
menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermarhorn, Hunt, Osborne 2001:92, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi kerja: “ Motivation to work describes the forces within an individual that account for the level, direction and persintence of effort expended adequately”.
b. Sumber Motivasi
Sumber motivasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sumber motivasi
dari dalam diri intrinsik dan sumber motivasi dari luar diri ekstrinsik.
1 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi disini tidak perlu ada rangsangan dari luar, karena dari dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Intrinsik motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes. Motivasi ini juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang dilakukan aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait
dengan aktivitas belajarnya. Faktor individual yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu adalah:
a Minat, seseorang akan merasa terdorong untuk melakukan suatu kegiatan
kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai dengan minat yang dimiliki seseorang.
b Sikap positif, seseorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu kegiatan
dengan rela ikut dalam kegiatan tersebut, dan akan berusaha sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan dengan sebaik-baiknya.
c Kebutuhan, setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha
melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa memenuhi kebutuhannya.
2 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena ada perangsang dari luar. Motivasi ini dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
dimiliki aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan diri sendiri. Menurut F. Herzberg dalam Suwatno dan
Priansa 2011:176, ada dua faktor utama dalam organisasi faktor eksternal yang membuat karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan, dan
kepuasan tersebut akan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik, kedua faktor tersebit antara lain:
a Motivator, yaitu prestasi kerja, penghargaan, tanggung jawab yang diberikan,
kesempatan untuk mengembangkan diri dan pekerjaan itu sendiri. b
Faktor kesehatan kerja, merupakan kebijakan dan administrasi perusahaan yang baik, supervisi teknisi yang memadai, gaji yang memuaskan, kondisi
kerja yang baik dan keselamatan kerja.
c. Teori Motivasi Kebutuhan
Menurut Mangkunegara 2013: 94, bahwa kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
dengan dorongan yang ada dalam diri. Abraham Maslow dalam Mangkunegara 2013: 94 mengemukakan bahwa hirarki kebutuhan manusia adalah sebagai
berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI