dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0430,05. Dengan kata lain gaya kepemimpinan memperkuat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan tetap.
E. Pembahasan
Berdasarkan analisis data Regresi I sebelum dimoderasi dapat diketahui bahwa jika nilai motivasi satu maka skor kinerja sebesar 24,999, dan jika nilai
motivasi naik satu-satuan maka skor kinerja sebesar 25,177. Maka skor kinerja akan naik sebesar 0,178 atau sebaliknya jika ada penurunan. Sedangkan analisis
Regresi II sesudah dimoderasi dapat diketahui bahwa jika nilai motivasi satu maka skor kinerja sebesar 5,545, dan jika nilai motivasi naik satu-satuan maka
skor kinerja sebesar 6,266. Maka skor kinerja akan naik sebesar 0,717 atau sebaliknya jika ada penurunan. Analisis ini dapat dikatakan moderasi karena nilai
koefisien kinerjanya lebih besar dari analiis sebelum dimoderasi. Hal ini disimpulkan bahwa semakin gaya kepemimpinan berorientasi ke pencapaian
kinerja yang tinggi sekaligus perhatian ke bawahan semakin baik maka pengaruh motivasi semakin kuat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah penulis
lakukan adalah teori yang dikemukakan oleh Stoner 1986:120 ada gaya kepemimpinan yang biasanya dilakukan oleh pempimpin dalam mengarahkan dan
mempengaruhi bawahannya, yaitu; gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas meliputi kualitas dan kuantitas kerja, efisiensi kerja, proses kerja.
Sedangkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada karyawan meliputi fungsi-fungsi dalam manajerial seperti keterlibatan dalam fungsi perencanaan,
pengarahan dan pengawasan dalam bekerja. Semakin tinggi perhatian atasan terhadap karyawan dan perhatian atasan terhadap tugas manajemen 5,5
manajemen jalan tengah, hal ini akan dapat menciptakan motivasi yang tinggi pada karyawan untuk meningkatkan lagi kinerjanya.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya dari Dwi SETYORINI, 2016, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah, Surakarta. dalam tesisnya yang berjudul “Kinerja Karyawan
Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Organisasi, Kompensasi dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderating
” di Bank Konvensional dan Bank Syariah Surakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor yang mempengaruhi ditinjau dari gaya kepemimpinan lingkungan organisasi, kompensasi dan kepuasan kerja Sebagai
variabel moderating. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan di perbankan konvensional dan syariah di Surakarta total sampel penelitian adalah 45 karyawan
yang ditentukan dengan convience sampling. Analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kinerja karyawan yaitu gaya kepemimpinan, lingkungan organisasi, dan
kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, serta kepuasan kerja memoderasi
hubungan gaya kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan, sedangkan kepuasan kerja tidak memoderasi hubungan lingkungan organisasi
dengan kinerja karyawan pada perbankan Konvensional dan Syariah. Pada dasarnya karyawan akan senang apabila diberikan perhatian dari pimpinannya dan
juga memberikan kepercayaan kepada karyawan, sehingga karyawan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
termotivasi dalam bekerja. Dengan adanya motivasi ini karyawan akan mandiri dan bertanggung jawab, optimis, kreatif dan berpikir positif dalam menjalankan
pekerjaannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian penulis untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tetap dan apakah gaya
kepemimpinan memoderasi positif pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan tetap. Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner, dilakukan
pengolahan data dengan beberapa uji yang telah ditentukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0, diperoleh hassil sebagai berikut:
1. Motivasi X berpengaruh terhadap kinerja karyawan tetap Y di Dinas
Perhubungan dan Transportasi. 2.
Gaya Kepemimpinan Z memoderasi pengaruh motivasi X terhadap kinerja karyawan tetap Y di Dinas Perhubungan dan Transportasi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran untuk Dinas Perhubungan dan Transportasi. Berdasarkan dari hasil penelitian
yang dilakukan, variabel yaitu motivasi dan gaya kepemimpinan memiliki peranan yang dalam mempengaruhi kinerja karyawan tetap. Semakin tinggi
kepedulian atasan terhadap tugas maupun pribadi-pribadi bawahan maka semakin kuat pengaruh motivasi terhadap kinerja. Berdasarkan hasil kuesioner rata-rata
tertinggi dan terendah dalam variabel gaya kepemimpinan adalah atasan langsung mengarahkan dalam bekerja dan menutut efisien kerja 3,48, maka ada baiknya
Dinas Perhubungan dan Transportasi mempertahankan hal tersebut dan melibatkan karyawan dalam penentuan standar kuantitas hasil kerja 3,25.
Dengan gaya kepemimpinan yang baik, maka pengaruh motivasi karyawan tetap akan semakin tinggi dan kinerja karyawan tetap akan semakin tinggi. Disarankan
oleh penulis pada item pernyataan nomor 1 yang memiliki rata-rata skor yang masih rendah dibandingkan rata-rata skor pernyataan lainnya yaitu 3,32. Saran
dari penulis yang harus ditingkatkan adalah melibatkan karyawan dalam penentuan standar kualitas hasil kerja 3,32. Dengan adanya gaya kepemimpinan
yang baik maka kinerja karyawan tetap akan semakin tinggi. Saran lain yang diberikan penulis mengenai peningkatan motivasi terutama
pada item pernyataan nomor 7 yang memiliki rata-rata skor yang masih rendah dibandingkan rata-rata skor pernyataan lainnya yaitu 3,00 dari skala 1-5. Saran
dari penulis adalah meningkatkan kesejahteraan diluar gaji karyawan agar termotivasi dalam bekerja. Dengan adanya motivasi maka kinerja karyawan tetap
akan semakin tinggi. Sedangkan item pernyataan lainnya terkait variabel motivasi, penulis menyarankan untuk tetap dipertahankan karena rata-rata skor per item
pernyataan lainnya selain item pernyataan nomor 7 sudah tinggi.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini, masih ada beberapa kendala yang dialami oleh penulis yaitu dalam menyebarkan kuesioner langsung pada karyawan tetap pada Dinas
Perhubungan dan transportasi. Oleh karena itu, instansi membantu penulis dalam menyebarkan kuesioner dengan dibantu oleh orang kepercayaan dari bagianunit
Kepala Sub Bagian Umum, yaitu Ibu Ratna. Kelemahannya adalah dari data jawaban responden dari kuesioner yang dibagikan kurang bervariasi sehingga
kurang sesuai dengan harapan peneliti. Peneliti menduga responden kurang jujur dan bersungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner yang telah dibagikan.